1. Mandoding Haleluya No. 309:1
Au sol dohor Bamu Ham Naibata.
‘Ge pe manaron au huporsan ma.
Mandoding do au on mamuji Ham tongtong.
Lambin dohor Bamu dohor Bamu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Jeremia 23:24
“Anggo marponop halak bani ianan na lingod, ai lang Huidah do ia?” nini Jahowa. “Ai lang Ahu do na manggoki langit pakon tanoh on?” nini Jahowa.”

“Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? demikianlah firman Tuhan. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman Tuhan.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Allah adalah Tuhan yang hadir di segala tempat di dalam dan melalui ciptaan-Nya, namun juga berada melebihi dan melampaui semuanya itu. Hal ini juga berlaku ketika Yesus memasuki dunia kita dan menjadi manusia dan tetap berlaku saat Roh Kudus berdiam dan tinggal di dalam diri setiap orang percaya. Dengan demikian, sesungguhnya Alkitab dapat digambarkan sebagai kisah kehadiran Allah Pencipta di tengah-tengah umat-Nya. Sejak berjalan bersama Adam di taman Eden sampai inkarnasi Kristus di dunia hingga pencurahan Roh Kudus saat Pentakosta, Allah selalu ada di sana. Namun kehadiran Allah tidak dibatasi ruang dan waktu, tidak terbatas pada suatu lokasi ataupun situasi.

Dengan pertanyaan retoris dalam nas hari ini, Allah menegaskan hakekat keterlibatan-Nya dan keberadaan-Nya yang Omnipresence di dalam segala sesuatu. Melalui nabi Yeremia dikatakan Allah, “Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia?” Nas ini tidak hanya menunjukkan bahwa Allah dekat dan jauh, memenuhi langit dan bumi, tetapi juga ingin menegaskan bahwa Dia selalu bersama dengan kita. Tidak ada jalan untuk melarikan diri dan bersembunyi dari Dia. Pada awalnya bisa saja kebenaran ini membuat diri kita ketakutan dan merasa ngeri, namun ketika kita memahami bagaimana hati Allah terhadap umat-Nya, kebenaran ini memberikan kekuatan dan pengharapan bagi kita. Sama seperti yang dikatakan pemazmur, “Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.” (Mzm. 73:28). Kehadiran Allah yang Omnipresence bermakna bahwa Dia melihat kita, mengenal kita, mengetahui tentang kita dan tidak pernah meninggalkan kita. Ini adalah suatu kebenaran praktis dimana semakin besar kesadaran kita akan kehadiran-Nya, maka dalam hidup kita akan semakin takut dalam arti positif kepada Tuhan. Kita akan berfikir dua kali sebelum melakukan pelanggaran karena kita tahu bahwa tidak ada dosa yang tersembunyi daripada-Nya. Kita akan belajar untuk berjalan bersama dengan Tuhan dan tinggal di dalam Dia dari waktu ke waktu. Kita akan terbiasa untuk tetap berdoa karena kita tahu Dia selalu bersama kita (1 Tes. 5:17).

Setelah menyelesaikan karya keselamatan-Nya di bumi, dan sebelum naik ke sorga, Yesus menjanjikan kepada para murid-Nya bahwa Dia akan mengutus Roh Kudus atas mereka. Dan amanat terakhir-Nya dalam Injil Matius adalah, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (28:20). Dengan demikian, kita tetap mengalami kehadiran Yesus melalui Roh Kudus dalam hidup kita dan suatu hari ketika Yesus datang kembali, maka kita akan melihat Dia tidak hanya melalui mata iman melainkan juga dengan bertatap muka. (1 Kor. 13:2). Amin.

 

5. Mandoding “Rigapankin”
Anggo hupingkiri goluhkon i lobei ni Tuhan Naibata.
Buei tumang pasu-pasuMu janah lang tarbilang holongMu.
Lang margogoh au daoh humBamu, goluhkon igomgom TonduyMu.
Anggo hu kawahkon langit na gijang ijai do Ham, ijai do Ham.

Anggo au bai na kahou sondangMu ma rigapankin.
Anggo au bai lombang in, idopMu manogu au on.
Lang ra be au manadingkon Ham Tuhankin.
Lang ra be au, daoh hun lambungMu Tuhan.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS