1. Mandoding Haleluya No. 327:1
Marpangunsandeian bani Tuhan in, puji sai pasangap ma goran-Ni in.
Monang halani hatani Tuhan in, mangarapkon parpadanan in.
Sai mangarap bani padan ni Tuhanta Jesus Kristus.
Sai mangarap ma hita bai partobuson-Ni in.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Hesekiel 20:41-42
“Jaloon-Ku ma hanima songon uap na misbou na hinarosuhkon, sanggah na Huboan hanima mandarat humbani bangsa-bangsa, anjaha Hupatumpu hanima hun nagori-nagori hamerapannima ai; anjaha patalaron-Ku do hapansingon-Ku i tongah-tongahnima ididah bangsa-bangsa. Anjaha hatahononnima ma, Ahu do Jahowa, dob Huboan hanima hu tanoh Israel, tanoh na dob Hubijahon mamberehon ai bani ompungnima.”

“Seperti kepada persembahan yang harum Aku berkenan kepadamu pada waktu Aku mengeluarkan kamu dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri, di mana kamu berserak, dan Aku akan menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada waktu Aku membawa kamu masuk ke tanah Israel, ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada nenek moyangmu.”

 

4. Renungan
Jemaat Tuhan,
setiap orang pernah berjanji, setiap orang pernah menerima janji. Ada berbagai bentuk keseriusan seseorang yang berjanji. Ada yang memegang teguh atas apa yang telah dijanjikan dan berusaha menepati janjinya tersebut, tetapi sebaliknya ada juga yang lupa (pura-pura) akan janji yang telah dinyatakannya, sehingga akhirnya tidak menepati janji. Lalu beberapa reaksi orang yang menerima janji, yaitu reaksi yang dengan antusias menanti dan berharap seseorang yang berjanji akan menepati janjinya, dan reaksi berikutnya adalah reaksi yang biasa-biasa saja (flat), karena sudah biasa menjadi korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) seseorang yang berjanji kepadanya. Demikianlah adanya realita yang terjadi ketika kita membicarakan tentang janji dalam konteks kehidupan manusia.

Jemaat Tuhan,
hari ini juga kita akan membicarakan tentang janji, yaitu janji Allah kepada bangsa-Nya. Janji tentang apa? Bahwa Allah akan mentransformasi kehidupan bangsa-Nya melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah Allah telah mengeluarkan bangsa itu dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dimana mereka berserak. Kemuliaan dan kekuasaan Allah diperlihatkan saat Ia mengeluarkan mereka dari penawanan mereka. Bahwa sejarah bangsa Israel pernah berada dalam sebuah penawanan bangsa Mesir, pembuangan di Babel, dan Allah membebaskan mereka dari kondisi itu.

Lalu tahap berikutnya yang dilakukan Allah kepada bangsa-Nya adalah saat Allah mengumpulkan mereka dari tengah bangsa-bangsa. Hal ini mengandung makna pengumpulan kepada orang-orang buangan sebelum mereka masuk ke tanah Kanaan. Pembaharuan yang dilakukan Allah tidak berhenti pada pembebasan mereka dari penawanan dan pembuangan, tetapi Allah juga mengumpulkan mereka (sisa-sisa Israel) yang akan kembali ke tanah mereka (tanah Kanaan). Kedua tahap itu sejatinya adalah sebuah wujud nyata dan realisasi dari janji Allah kepada bangsa-Nya. Nyata, bahwa Allah berjanji dan memenuhi janji-Nya. Janji terhadap nenek moyang bangsa Israel, janji yang selalu diingat dan dipenuhi (berbeda dengan janji yang dinyatakan oleh sebagian orang yang cenderung tidak ditepati). Sikap Allah yang menepati janji-Nya justru semakin mempertegas eksistensi-Nya di hadapan bangsa-bangsa. Sebegitu luar biasa, sebegitu mulia, dan sebegitu berkuasanya Allah terhadap segalanya, sehingga akhirnya fakta itu membuat semua bangsa-bangsa melihat, menyaksikan, dan mengalami. Pada akhirnya bangsa-bangsa mengakui bahwa Allah adalah Kudus. Tentu sejarah bangsa Israel adalah sebuah pembuktian bahwa tiada allah lain selain Allah Israel yang Kudus.

Jemaat Tuhan,
sejarah Israel tentu bukan untuk dilupakan, karena ketika kita masuk dalam sejarah Israel maka kita akan berhadapan dengan Allah yang Kudus dan yang membebaskan, Allah yang memegang janji-Nya, dan mewujudnyatakan janji-Nya. Saat ini tentu janji Allah juga sampai kepada kita. Dia tetap Allah yang sama, yang akan membebaskan kita dari segala penawanan dan perbudakan yang ada di dunia ini. Tanpa kita sadari bahwa ada saatnya kita tertawan, bahkan oleh dosa yang kita lakukan. Tetapi nas kita hari ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah Pembebas bagi kita, yang membebaskan kita dari segala keterikatan yang membelenggu kita, dan janji Allah bahwa kita akan dibawa kepada situasi yang melegakan, karena Ia telah memberikan nyawa-Nya untuk kita, sehingga kita bebas. Untuk Allah yang sedemikian luar biasanya, maka mari akui dan nyatakan, serta yakini bahwa Dia adalah Kudus. Amin.

 

5. Mandoding Janji-Mu S’perti Fajar
Ketika kuhadapi kehidupan ini, jalan mana yang harus kupilih?
‘ku tahu ‘ku tak mampu, ‘ku tahu ‘ku tak sanggup.
Hanya Kau Tuhan tempat jawabanku.
Akupun tahu ‘ku tak pernah sendiri.
S’bab Engkau Allah yang menggendongku.
Tangan-Mu membelaiku, cinta-Mu memuaskanku.
Kau mengangkatku ke tempat yang tinggi.
Janji-Mu s’perti fajar pagi hari.
Yang tiada pernah terlambat bersinar.
Cinta-Mu s’perti sungai yang mengalir.
Dan ku tau betapa dalam kasih-Mu.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS