1. Mandoding Haleluya No. 8:1-2
O Jesus hasomani, hanami haganup;
Pasada uhur nami, ase torang ganup.

Seng boi dalanonnami sanlangkah na torsa;
Dob Ham hasomannami. torang age huja.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Psalmen 25:10
“Sagala dalan ni Jahowa idop ni uhur do ai ampa hasintongan, bani halak na manramotkon padan-Ni pakon hasaksian-Ni.”

“Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dunia dimana kita hidup diwarnai oleh kefanaan dan perubahan. Tidak ada yang tetap di dunia ini, melainkan semua berubah dengan begitu cepat. Berbeda dengan dunia dan segala yang ada di dalamnya, Tuhan adalah tetap, kemarin, hari ini, dan waktu yang akan datang (Ibr. 13:8). Allah tidak pernah berubah di saat yang baik maupun tidak baik. Dia tetap sama. Kitalah yang sering berubah. Terkadang kita taat kepada Allah dan terkadang melawan Dia. Nas hari ini mengingatkan bahwa apa pun yang terjadi, kapan dan dimana pun, Tuhan tetap penuh dengan kasih setia dan kebenaran bagi orang yang percaya kepada-Nya dan yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Inilah yang harus tetap kita ingat dan kita ingatkan diri kita setiap saat, karena ketika apa yang Allah lakukan tidak sesuai dengan keinginan kita, maka di sanalah Iblis mengambil kesempatan untuk menjadikan kita ragu akan Allah. Iblis akan membisikkan kepada kita, “Allah tidak mengasihimu, Dia tidak memperhatikanmu” dan Iblis akan menawarkan janji-janji manis yang penuh dengan kepalsuan dan kebohongan yang dapat menjerumuskan kita.

Memang ada kalanya banyak perkara yang kita tidak mengerti dalam hidup ini, namun kita harus tetap percaya bahwa Allah tetap setia dan mengasihi kita. Dia bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Pada kenyataannya, ketika menurut kita Tuhan tidak mengabulkan doa kita, biasanya ada 3 (tiga) reaksi yang kita lakukan, yaitu: melawan, meninggalkan, dan tetap percaya kepada Allah. Kita bisa saja melawan terhadap Allah, bersungut-sungut dan marah kepada-Nya. Ada banyak orang Kristen yang kesetiaannya berubah kepada Allah hanya karena Allah tidak mengabulkan doanya. Mereka tidak percaya bahwa Allah memiliki perspektif, rencana dan tujuan yang lebih besar melebihi kemampuan otak dan pikiran manusia. Orang-orang seperti itu kemudian meninggalkan Tuhan dalam kekecewaan dan kemarahan. Kita juga bisa saja meninggalkan Allah karena Allah tidak mengabulkan keinginan kita. Namun kita diingatkan bahwa ketika kita meragukan kasih Allah dan meninggalkan-Nya, maka di sanalah hidup kita telah jatuh ke dalam kehancuran dan kebinasaan. Ada banyak orang yang menjalani seluruh hidupnya di dalam kesesatan dan kebinasaan karena mereka tidak percaya pada kebenaran bahwa dalam segala sesuatu Allah hanya bekerja untuk kebaikan hidup kita.

Respons yang ketiga yang seharusnya tetap kita pegang dan percayai adalah bahwa apapun yang terjadi Allah tetap baik, mengasihi dan setia kepada kita. Kita harus mengimaninya dan bersukacita di dalamnya. Ketika kita percaya bahwa Allah selalu menginginkan yang terbaik bagi kita, maka kita dapat melihat segala sesuatu dengan mata baru atau kaca mata iman. Mungkin kita tidak memahami apa yang sedang terjadi, bahkan mungkin menyakitkan, tetapi ingatlah bahwa Allah tetap baik, mengasihi dan tidak pernah berhenti mengasihi kita. Hanya inilah respons yang dapat memberikan rasa damai dan sukacita dalam hati kita. Jangan pernah meragukan dan meninggalkan Allah dalam hidupmu, tetapi ingatlah Allah tetap bekerja demi kebaikan kita. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 6:14-15
Seng ongga salah Naibata, bai ginomgom-Ni in;
Ibahen barang aha da, dear do ujungnin.

Paturut Naibata gelah patorsa langkahmin;
Ase tongtong sonang ho lah, timbul ‘pa tuahmin.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS