1. Mandoding Haleluya No. 343:1-2
Banggal tumang do holong-Mu, pabayu goluhkon.
Na doyuk kahou magou au, hape maluah do.
Dob hutandai diringkin, megah ma uhurhin.
Salosei hape utangkin, ibaen layak ni in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Johannes 2:2
“Ia do pardearan pasaloseihon sagala dousanta, tapi seng pitah dousanta, tapi dihut do dousa ni haganup dunia on.”
“Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
adalah sesuatu hal yang selalu indah dan menyenangkan jika memiliki seseorang di sisi kita ketika kita memiliki masalah dalam hidup. Seseorang yang selalu ada di sisi kita setiap saat dan selalu setia melebihi kesetiaan manusia adalah Tuhan kita Yesus Kristus. Dia selalu memperhatikan, melihat, dan mendengarkan kita dengan telinga yang penuh rasa simpati. Tetapi juga Dia melakukan jauh lebih banyak lagi terhadap kita. Yesus bukan hanya sahabat untuk berbagi masalah dan persoalan, tetapi lebih daripada itu, Dia rela memikul dosa-dosa dan pelanggaran kita seperti dikatakan nyanyian jemaat, “Yesus sobat yang sejati, tanggung s’gala dosaku, tiap hal ‘ku boleh bawa, dalam doa pada-Nya.” Dia menanggung dan memikul dosa-dosa kita sebagaimana dikatakan nas hari ini, “Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita.” Dengan kata lain, Yesus telah membayar hutang dosa kita melalui pengurbanan-Nya di kayu salib. Dosa membuat kita terpisah dari Allah dan menjadikan kita sasaran kemarahan Allah dan berada dalam bayang-bayang hukuman Allah yang membinasakan. Sama seperti masa kanak-kanak kita ketika melakukan kesalahan terhadap orang tua, kita dihantui rasa takut dan ingin melarikan diri dari rumah untuk menghindari hukuman dari orang tua, maka lebih daripada itulah yang harus kita hadapi karena dosa kita di hadapan Tuhan. Kebinasaanlah yang akan menanti kita oleh karena pelanggaran dan dosa kita kepada Allah. Kemarahan Allah atas dosa tidak hanya mengerikan dan menakutkan, namun juga mematikan dan membinasakan seperti dikatakan dalam Roma 1:18, “Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.”
Tetapi Yesus menggantikan ketakutan kita dengan sukacita karena Dialah pendamaian untuk semua dosa kita. Dia membayar tebusan dosa kita yang mengakhiri kemarahan Allah. Bukan hanya tebusan yang Dia bayar, namun diri-Nya sendirilah yang menjadi tebusan bagi kita. Dia membayar hutang dosa kita bukan dengan emas atau perak, melainkan dengan darah-Nya yang kudus dan mulia serta dengan mengorbankan diri-Nya yang tanpa dosa melalui penderitaan dan kematian-Nya. Dan tidak ada yang lebih berharga, mulia, berkuasa dan sempurna untuk menebus dan membayar hutang dosa kita selain tubuh dan darah Yesus Anak Allah, yang menggantikan kita dan jauh melebihi apapun yang ada di dunia ini. Yesus adalah tebusan yang sempurna atas dosa, sehingga Dia tidak hanya tebusan bagi dosa sebagian orang “tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.”
Allah tidak dapat lagi mengasihi kita melebihi pengorbanan-Nya melalui Anak-Nya untuk menebus dan menyelamatkan kita dari hukuman dan kematian akibat dosa. Sebesar apapun aksi kasih yang dilakukan manusia dalam sejarah seperti: tentara yang mengurbankan hidupnya bagi rakyat, orang tua yang membanting tulang demi masa depan anak-anaknya, para misionari yang terbunuh demi Injil, para pahlawan yang gugur untuk kemerdekaan bangsanya; dan semua pengorbanan kasih yang sangat luar biasa lainnya, namun semuanya itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih yang mendorong Yesus mengurbankan dirinya menjadi pendamaian atas dosa-dosa kita. Pemberian dan anugerah yang sedemikian besar dan luar biasa itu, menjadi bukti nyata bahwa Yesus mengasihi kita dengan kasih yang tidak pernah ternilai dan tidak terbatas. Amin.
5. Mandoding S’perti yang Kau Ingini
Bukan dengan barang fana Kau membayar dosaku.
Dengan darah yang mahal tiada noda dan cela.
Bukan dengan emas perak Kau menebus diriku.
Oleh segenap kasih Dan pengorbananMu.
Ku telah mati dan tinggalkan jalan hidupku yang lama.
Semuanya sia-sisa dan tak berarti lagi.
Hidup ini kuletakkan pada mezbahMu ya Tuhan.
Jadilah padaku seperti yang Kau ingini.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS