1. Mandoding Haleluya No. 57:1
Na poltak ma Panondang in, na mangatasi haganup, sagala parsinalsal.
Jojor do sondangan-Ni in, i hagolapan haganup, na sihol bai sinalsal.
Jesus, uhur-Mu ma ondos paliharhon manisia, mangirikkon Naibatanta.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Lukas 4:12
“Tapi nini Jesus ma mambalosisi, “Ihatahon do homa, ‘Seng bulih lajouonmu Tuhan Naibatamu!’”
“Yesus menjawabnya, kata-Nya: “Ada Firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ayat harian ini adalah kondisi setelah Tuhan Yesus berpuasa selama empat puluh hari, dan Iblis datang mencobai-Nya. Iblis mencobai Tuhan Yesus melalui tiga aspek. Pertama, Iblis mencobai Tuhan Yesus melalui keinginan jasmani, yaitu mengubah batu menjadi roti (Luk. 4:3). Iblis mengira bahwa mencobai Yesus dengan keinginan jasmaniNya akan makanan merupakan cara yang paling ampuh. Setelah berpuasa selama empat puluh hari, dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tentulah Ia sangat lapar dan butuh makanan. Tetapi Iblis tidak memperhitungkan, bahwa selama berpuasa, Yesus justru memusatkan hati dan pikiran-Nya kepada Allah dan kehendak-Nya. Bukan kebutuhan jasmani yang diutamakan-Nya, melainkan firman Allah. Pencobaan Iblis itu dipatahkan-Nya dengan firman, “Ada tertulis, manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Mat. 4:4).
Kedua, Iblis mencobai Tuhan Yesus dengan kekuasaan. Kemudian Iblis membawa Yesus ke tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. Iblis berkata kepada-Nya, “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepadaMu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.” (Luk. 4:6). Sebenarnya dalam hal ini Iblis tidak berdusta, karena firman Tuhan menyatakan bahwa sebenarnya segala kuasa di sorga dan di bumi ada di tangan Tuhan (lih. Mat. 28:18-20). Menanggapi tawaran Iblis, Tuhan Yesus justru mengungkapkan tujuan keberadaan manusia dan seluruh ciptaan, yaitu untuk memuliakan Allah dan berbakti kepada-Nya. Tuhan Yesus berkata, “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Luk. 4:8).
Ketiga, Iblis mencobai Tuhan Yesus dengan hal-hal spiritual. Ia membawa Yesus ke Yerusalem, menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, dan memakai ayat-ayat Kitab Suci untuk mencobai-Nya (Luk. 4:9-11). Dengan menggunakan firman Tuhan terlepas dari konteksnya, Iblis mengatakan bahwa kalau Ia menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah maka malaikat akan menatangNya, sehingga kaki-Nya tidak terantuk ke batu (Luk. 4:9-11). Hal itu adalah suatu pengalaman rohani yang luar biasa dan dapat disaksikan oleh banyak orang yang sedang berada di Yerusalem. Kendatipun demikian, Tuhan Yesus dapat menang atas pencobaan itu. Ia menjawabnya, “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu.” (Luk. 4:12).
Ketika kita memasuki Minggu Epiphanias, maka dengan ayat harian ini kita diminta untuk melakukan introspeksi diri, “Apakah kita sudah terperdaya oleh bujuk rayu dan pencobaan dari Iblis? Adakah hal-hal yang telah dipakainya untuk menjerat kita?” Jika kita belum jatuh, hendaklah kita dengan kekuatan dari Tuhan menjauhkan diri dari pencobaan. Jika ada yang telah jatuh, mohonlah pengampunan dan pembaharuan dari-Nya. Jangan biarkan Iblis terus mengekang kita dengan tipu daya dan dosa. Biarlah kita dapat berdoa, “Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat.” (Mat. 6:13a).
Dengan ayat harian ini kita juga diminta untuk berupaya mengekang diri dari segala bujuk rayu duniawi yang berasal dari Iblis. Biarlah kita membiasakan diri menjalani hidup yang teosentris, yaitu memiliki persekutuan yang lebih intim dengan Allah, semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dan kehendak-Nya, serta hidup yang memuliakan-Nya. Dengan persekutuan yang intim dengan Tuhan, akan meningkatkan spiritualitas dan membuat kita mengalami kuasa kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Dengan demikian, hidup kita akan menjadi hidup yang memuliakan Allah, yang dipenuhi dengan ucapan syukur. Biarlah dengan berpegang teguh pada iman di dalam Tuhan Yesus, kita dapat senantiasa hidup dengan ucapan syukur! Selamat memasuki minggu Epiphanias. Mari terus hidup dalam pemeliharaan Tuhan. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 319:1
Ningon Jesus hasomanku pitah ahu kahou do.
Rapkon Jesus boi au monang talu munsuhkin ganup.
Seng mabiar au ijin Jesus do hasomankin.
Sai irikkononku Jesus balosanku mando in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS