1. Mandoding Haleluya No. 160:1+3
Rapkon Tuhan Jesus in pungkah lahoanmu.
Ningon bani Tuhan in tong pangguruanmu.
Jesus baen hasomanmin, puho ampa modom,
dogei ma bokasNi in, Tuhanmin panalom.

Anggo rapkon Jesus in, seng dong hamagouan;
Pandei pe sibolis in, Jesus sigogohan;
Asal ipanalom ho Jesus in, Tuhanmu,
ningon sai maporus do na hinoruhonmu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat harian: Podah 29:2
“Anggo halak parpintor siparkuasa, marolob-olob ma rayat; tapi anggo halak parjahat manrajai, mangorong ma halak.”

“Jika orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluhkesahlah rakyat.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris yang mengatakan, “enough for evil to thrive when the good people do nothing.” Arti dari ungkapan ini kira-kira seperti ini, “sudah cukup bagi kejahatan untuk merajalela saat orang-orang baik tidak melakukan apa-apa.” Ternyata jauh sebelum ungkapan ini muncul, ayat Alkitab sudah terlebih dahulu mengingatkannya. Itulah yang menjadi ayat harian bagi kita hari ini. Dalam ayat harian ini, ada 2 (dua) konsep orang yang disebutnya, yaitu orang benar dan orang fasik. Siapa orang benar? Orang benar bukanlah orang yang tidak berdosa. Orang benar adalah orang yang berdosa, namun langsung menyadari dosanya dan tidak mengulanginya. Lalu, siapa orang fasik? Orang fasik adalah orang yang percaya bahwa Tuhan itu ada, tetapi tidak mengindahkan dan melakukan firman Tuhan. Kita mengakui bahwa firman Tuhan itu baik dan benar. Oleh karena itu, siapa yang tidak mau melakukan firman Tuhan berada di pihak yang menentang kebaikan dan kebenaran. Di situlah posisi orang fasik. Lalu penulis Amsal menantang orang-orang benar untuk bangkit dan bertindak menentang orang fasik.

Apa untungnya jika orang benar bangkit dan bertindak? Penulis Amsal mengatakan bahwa rakyat akan bersukacita karenanya. Kesukacitaan rakyat adalah salah satu hal penting yang menjadi tujuan seorang pemimpin. Saat rakyat yang dipimpinnya bersukacita, itu bisa menjadi salah satu penanda atas keberhasilan dalam kepemimpinannya. Kita bersukacita karena Allah memimpin kita kepada kehidupan, bukan kematian. Ya, semua karya Allah adalah karya kehidupan dan keselamatan. Semua yang Allah sudah lakukan, seperti yang disaksikan di dalam Alkitab, adalah untuk kehidupan dan keselamatan manusia. Sejak dunia diciptakan, hingga manusia jatuh dalam dosa, sampai pada kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, lalu peristiwa turunNya Roh Kudus, itu semua adalah karya Allah Bapa, sebagai Pemimpin yang menuntun umatNya hingga menemukan kesukacitaan yang abadi.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
mengingat dan belajar dari tindakan Allah itulah maka seorang pemimpin harus memosisikan dirinya pada pijakan dan langkah yang benar. Betul bahwa tidak semua orang akan menyukai dan mendukung tindakan dari orang-orang yang benar. Pasti akan selalu ada yang menyindir dan membencinya. Tidak usah khawatir dengan hal itu. Kurang benar apa lagi Tuhan Yesus Kristus? Tetapi masih saja tetap ada orang-orang sezamanNya yang tidak menyukaiNya. Maka saat kita diperlakukan seperti itu saat kita hidup sebagai orang benar, kita bisa mengingat bahwa Tuhan Yesus telah terlebih dahulu mengalaminya. Tetaplah hidup sebagai orang-orang benar. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 466:1-2
Ringgas hita marhorja, ase torsa marhasonangan goluhta on.
Sirsir do tong Tuhanta, mambere gogoh lao marhorja hubanta on.
Nai ma da tongon, amen sai saud ma sonin.
Nai ma da tongon, amen sai saud ma sonin.

Horjahon ma rosuhNi, ase dapotan pasu-pasu horjamu in.
Manggargar na sinari, janah tongtong ihasomani Tuhanta in.
Nai ma da tongon, amen sai saud ma sonin.
Nai ma da tongon, amen sai saud ma sonin.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS