1. Mandoding Haleluya No. 490:1
Sonang rapkon Jesus in, rapkon Jesus tongtong, rapkon Jesus tongtong,
Ia Panondang bai na golap in, rap Jesus daoh biar ijin.
Baritahon Jesus in, pakon hasintonganNin, janah ulang mabiar ham ijin.
Baritahon Jesus in, pakon hasintonganNin, janah ulang mabiar ham ijin.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 2 Musa 33:14
“Jadi nini ma, “Bohing-Ku ma hasomanmu mardalan anjaha arahkonon-Ku ma ho hu hasonangan.”

“Lalu Ia berfirman: “Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ayat harian ini menggambarkan pengalaman Musa memimpin bangsa Israel setelah keluar dari Mesir. Memimpin bangsa yang besar seperti yang dituliskan dalam kitab Keluaran menjadi sebuah perjalanan yang berat dan tidak mudah bagi Musa. Seperti kita ketahui, bangsa Israel adalah bangsa yang mudah memberontak. Di tengah perjalanan dari Mesir ke Tanah Perjanjian, umat Israel bahkan pernah melakukan dosa besar dengan membuat patung anak lembu emas untuk disembah. Hal ini ternyata membuat Musa merasa gagal memimpin bangsa Israel. Ia semakin merasa tidak sanggup menanggung beratnya beban di pundaknya. Tetapi perjalanan umat Tuhan itu harus terus berlanjut. Maka ketika Allah memintanya memimpin bangsa Israel melanjutkan perjalanan, ia pun memohon kasih karunia-Nya. Ia sangat merindukan kehadiran Tuhan untuk menuntun, membimbing, dan menyertai langkahnya. Musa berusaha untuk melunakkan hati Tuhan supaya Ia mau berjalan bersamanya, “Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu.” (Keluaran 33:13). Tanpa campur tangan Tuhan, maka mustahil Musa dapat memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah dijanjikan Tuhan.

Pengalaman yang sama bisa saja pernah kita alami atau sedang terjadi bagi kita saat ini. Kita merasa begitu tidak berdaya, karena adanya beban berat dan tantangan yang tidak dapat kita kalahkan. Dalam situasi seperti ini, kita pun menyadari betapa pentingnya tuntunan Tuhan. Kita ingin Tuhan menunjukkan jalan-Nya, agar kita yakin ke mana harus melangkah. Seperti sikap Musa dalam situasi yang pelik tersebut, maka ia memohon supaya kasih karunia Tuhan menuntun dan membawanya melanjutkan perjalanan. Janji Tuhan seperti yang tertulis dalam ayat harian ini sungguh nyata bagi Musa. Sungguh Tuhan akan membimbing mereka dan memberikan ketenteraman. Dalam terjemahan bahasa Simalungun, Allah yang menuntun itu disebutkan dengan, “bohing-Ku ma hasomanmu mardalan.” Terjemahan ini hendak menyatakan bahwa tuntunan Tuhan itu sangat dekat dan melekat kepada umat-Nya. Tuntunan Tuhan itu adalah seperti perasaan kita saat berjalan berdampingan dengan seseorang yang sangat kita banggakan dan andalkan dalam hidup ini. Tentu kita akan mengalami rasa aman, tenteram dan juga merasakan ketenangan. Itulah yang akan dirasakan oleh setiap orang percaya yang senantiasa berjalan berdampingan dengan Tuhan. Pengalaman iman tentang tuntunan Tuhan dapat kita saksikan dalam hidup Daud. Daud memiliki pengalaman yang luar biasa berjalan dengan Tuhan, karena itu ia berkata, “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.” (Mazmur 62:2-3).

Oleh karena itu, melalui firman Tuhan pada hari ini kita diminta untuk senantiasa hidup dalam bimbingan Tuhan. Jangan sekali-kali bersandar dan mengandalkan kekuatan sendiri, karena semua akan sia-sia. Sebaliknya, andalkan Tuhan dalam segala perkara. Mengandalkan Tuhan berarti kita senantiasa berjalan bersama Dia setiap waktu. Semakin kita berjalan dengan Tuhan, maka semakin kita beroleh kekuatan untuk menjalani hari-hari kita yang penuh dengan pergumulan hidup ini. Memang, berjalan dengan Tuhan bukan berarti kita akan terbebas dari masalah, tapi di setiap permasalahan yang terjadi kita tidak menghadapinya sendirian karena ada Tuhan yang siap untuk menopang kita. Tuhan berjanji seperti yang tertulis dalam Yesaya 46:4, “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 497:1
Holong ni Jesus manggomgom ganup Kuria, na patotapkon hasadaonta in.
Damei-Ni in ma manrahut paruhuranta, idop uhur-Ni batar-batarta in.
Damei-Ni in ma manrahut paruhuranta, idop uhur-Ni batar-batarta in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS