
1. Mandoding Haleluya No. 395:1
Pasangap ma Tuhanta marhasoman arbab pakon doding.
Sombahkon ma pujian marhiteihon inggou maraloling.
Dear ma riap mandoding haganupan malas uhur rap mangolobkon.
Porini adong pusok ni paruhuran roh do Tuhan lao patorsahon.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Jesaya 66:3
“Halak na manayat lombu, doskon na mamunuh jolma do ai, halak na manggalangkon biribiri, doskon na manampul baliang do ia ijai; halak na manggalangkon galangan sipanganon, doskon na manggalangkon daroh ni babuy do ia ijai; atap halak na manutung dahupa, doskon na mamuji sisombahon do ia ijai. Tongon, marsitohu dalanni bei do halak on, anjaha iharosuhkon uhur ni sidea do mangkorjahon sihagigihononkon.”
“Orang menyembelih lembu jantan, namun membunuh manusia juga, orang mengorbankan domba, namun mematahkan batang leher anjing, orang mempersembahkan korban sajian, namun mempersembahkan darah babi, orang mempersembahkan kemenyan, namun memuja berhala juga. Karena itu: sama seperti mereka lebih menyukai jalan mereka sendiri, dan jiwanya menghendaki dewa kejijikan mereka,”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
jika kita mengakui diri kita sebagai pengikut Kristus, tentu jalan yang ditentukan oleh Kristuslah yang kita ikuti. Walau bisa jadi kita ragu atas keberlangsungan jalan itu, tapi kita tidak bisa berbalik arah atau diam di tempat, melainkan tetap melangkah mengikuti jalan itu, karena memang jalan itulah yang telah kita janjikan untuk kita ikuti. Untuk bisa melakukan hal ini, kita perlu integritas. Apa itu integritas? Integritas memiliki arti, antara lain: mutu; sifat; keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Maka dari sinilah kita bisa mengaitkannya dengan ayat harian bagi kita hari ini.
Orang yang bermutu adalah orang yang memiliki keselarasan antara perkataan dan perbuatannya. Orang yang berwibawa juga adalah orang yang tidak akan melanggar apa yang dijanjikannya. Mutu dan kewibawaan seseorang terletak dari keseriusan dan kesetiaannya untuk tidak melakukan dua hal yang bertolak belakang. Hal ini ternyata dulu sulit ditemukan di tengah-tengah bangsa Israel, pasca pembuangan dari Babel. Mereka menyembelih lembu jantan sebagai kurban (tindakan ini menuruti firman Tuhan), tetapi mereka membunuh manusia juga (tindakan ini melanggar firman Tuhan). Dikatakan juga bahwa orang-orang mempersembahkan kemenyan, tetapi mereka memuja berhala juga. Dua hal yang bertolak belakang dilakukan oleh orang (atau sekelompok orang) yang sama. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Tentu saja karena kehilangan integritas.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
inilah yang diingatkan oleh firman Tuhan bagi kita hari ini, yaitu menjaga agar diri kita tetap suci dan bersih, serta hidup benar, tidak hanya di sebagian perjalanan hidup kita, tetapi di keseluruhannya. Bagaimana kita bisa melakukan hal ini? Seperti hal di atas, yaitu jangan ragu dan berbalik arah saat menjalani jalan yang kita ikuti dari Tuhan. Jika sudah melangkah mengikuti Tuhan, ya melangkahlah dengan pasti dan yakin. Kenapa harus kembali ke masa lalu dan mengulang-ulangi perilaku masa lalu? Ini adalah hal yang berbahaya, yang harus kita hindari dan jauhi. Tuhan Yesus juga sudah mengingatkan hal ini, saat Ia berkata, “Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Lukas 16:13).
5. Mandoding Haleluya No. 3:1+3
Sai puji Naibata ai holong tong ateiNi.
Malayak tong homa bai ganup tinompaNi.
Megah ma hita on, mamuji Naibata.
Ai sasap dousa on, ibahen Naibata.
Halani ai talup na bere ma uhurta.
Bai Naibata unduk ampa Jesus Tuhanta.
Sonai ‘ge Tonduy in na roh hubanta on.
Gantih ni Jesus in, pujion do tongtong.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS