1. Mandoding Haleluya No. 354:2-3
Maila au butak uhurhin, roh au Bamu, roh au Bamu.
Gabe borsih ma ‘ge uhurhin, Jesus au roh Bamu.
Humbai holsohku bai sonangMu, humbai doyukku bai dameiMu.
Humbai horungku bai holongMu, Jesus, au roh Bamu.

Ganggu ni uhur tading ma in, Jesus, au roh, roh hu Bamu.
Sai haposanku ma HataMu, Jesus, au roh Bamu.
‘Ge pandoleian ni uhurhin, sai huayubkon bai holongMu.
Gabe martuah megah ma au, Jesus, au roh Bamu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Johannes 3:21
“Tapi na mangkorjahon hasintongan in, ijumpahkon do na lihar in, ase talar horjani ai, ai ibagas Naibata do ihorjahon ai.”

“tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dalam ibadah Minggu tanggal 5 Februari yang lalu, kita diberikan firman Tuhan dari Yakobus 1:22-25, yang mengingatkan kita untuk hidup sebagai pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja. Firman Tuhan itu adalah kebenaran. Maksudnya, dia menuntun orang untuk hidup di dalam kebenaran. Dengan demikian, menjadi pelaku firman berarti menjadi pelaku kebenaran. Lalu apa kelanjutan dari orang yang hidup sebagai pelaku kebenaran? Ayat harian bagi kita hari ini mengatakan bahwa orang yang melakukan yang benar, atau pelaku kebenaran, ia datang kepada terang. Sampai di sini kita semakin melihat betapa luasnya firman Tuhan itu. Firman Tuhan tidak hanya kebenaran, melainkan juga terang.

Suatu kali ada seorang pemuda yang sudah belasan tahun mendiami kamar tidurnya. Ia sudah hafal betul tiap sudut di dalam kamarnya tersebut. Suatu saat di malam hari, saat ia berada di dalam kamarnya, listrik tiba-tiba padam. Kamarnya menjadi gelap gulita. Ia terkejut dan berusaha keluar dari kamarnya untuk mencari korek api lalu menghidupkan lilin. Tetapi baru satu langkah ia melaju, kakinya sudah menabrak kursi yang berada di dalam kamarnya tersebut. Buku-buku yang berada di atas kursi itu pun berjatuhan. Ia lalu melanjutkan langkahnya, tetapi kakinya malah menabrak sisi tempat tidurnya. Bantal dan selimut yang ada di ujung tempat tidurnya itu pun ikut terjatuh ke lantai. Ia begitu kesulitan melanjutkan langkahnya. Dengan sangat pelan dan hati-hati, ia berusaha mencari-cari pintu kamarnya sambil mengarahkan kedua tangannya ke depan. Begitu hampir sampai di pintu kamar, langkahnya tidak dapat mengelakkan gelas berisi air yang sejam lalu diletakkannya di lantai kamarnya. Air dalam gelas itu pun tumpah serta membasahi lantai kamarnya. Tidak berapa lama setelah itu, tiba-tiba listrik kembali menyala. Betapa senangnya pemuda ini atas lampu yang kembali menyala di dalam kamarnya. Tetapi betapa sedih dan kesalnya pemuda ini melihat buku-buku, bantal, selimut, dan air berserakan di lantai kamarnya. Ia baru melihat semua kekacauan itu setelah kamarnya kembali terang benderang.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
terang dan kebenaran Firman Tuhan itu membuat nyata segala sesuatu. Di dalamnya tidak ada kebohongan. Itulah yang menjadi dasar bagi kita jika kita tetap setia untuk hidup sebagai pelaku Firman Tuhan, yang hidup dalam terang dan kebenaran. Jika kita mampu untuk menghidupi hidup yang seperti itu, maka bukan kelihaian dan kehebatan kita yang berperan di situ, melainkan Roh Allah yang menuntun kita untuk hidup di dalam Allah. Maka bangkit dan menjadi teranglah. Tuhan Yesus juga mengajak kita, saat Ia mengatakan, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16). Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 304:4
Sai dodingkon ma goranNi, laho manaksihon in.
Paima das hita hu surga, lao manombah Tuhan in.
GoranMu, o Tuhan sai dodingkononku in.
GoranMu, Jesuskin na pamalum uhurhin.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS