1. Mandoding Haleluya No. 250:1+4
Haholongan na mapansing, humbai Jesus Tuhankin;
Sai sogopi, sai masuki, uhur pakon tonduyhin.
Sai palumbang Ham uhurhu, bai ganup hasomankin;
Ase sai ringgas uhurhu, lao manasap dousaniin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Kolosse 3:13
“marsianju-anjuan anjaha marsisasapan dousa, anggo marpangkurangi uhur ni na sada dompak hasomanni; songon na dob isasap Kristus dousa nasiam, sonai ma homa nasiam marsisasapan.”
“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dalam perjalanan hidup, kita menghadapi berbagai macam persoalan dan pergumulan. Di antaranya, kita sering kali mengalami luka batin dan sakit hati terhadap orang lain yang tampaknya sulit untuk disembuhkan. Ada banyak orang yang menjalani kehidupannya dengan memikul rasa kecewa, kemarahan dan sakit hati terhadap orang lain karena kesalahan dan tindakan yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan kita. Bisa saja hal tersebut bersumber dari hal yang kecil dan sepele, seperti memanggil nama kita namun memplesetkannya dengan hal yang negatif, sampai kepada hal yang besar, seperti pasangan hidup kita yang bertindak menjatuhkan harga diri kita, serta hal-hal lainnya yang sejenis dengan itu.
Bagaimanakah sikap dan respons kita terhadap semuanya itu? Mampukah kita untuk mengampuni dan memaafkan? Di manakah kita bisa menemukan kekuatan untuk memaafkan dan mengampuni? Tidak ada tempat yang lain untuk mendapatkannya kecuali di kayu salib. Dalam nas hari ini rasul Paulus mengajak kita untuk mengampuni dan memaafkan karena kita sudah diampuni dan dimaafkan. Ia ingin agar kita dapat melihat dan memandang kesalahan orang lain dalam terang salib Kristus. Salib itu mengingatkan kita bahwa hutang dosa kita telah dibayar lunas oleh Kristus yang mati di kayu salib. Allah tidak membiarkan dosa-dosa kita membinasakan dan menghancurkan kita. Allah juga tidak menuntut kita menebus dosa kita dengan membayar hutang dosa kita, melainkan Kristus, Anak-Nya, telah dikorbankan untuk melunasi hutang dosa kita. Oleh karena itu, Allah menginginkan kita untuk bersedia mengampuni dan membebaskan orang lain sama seperti kita telah dibebaskan dan diselamatkan melalui pengorbanan Kristus yang diselesaikan-Nya dengan sempurna di kayu salib di Golgota.
Ingatlah bahwa hanya anugerah Allah di dalam Kristus yang dapat membuat segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya. Di kayu salib kita mengingat bahwa dosa dan pelanggaran kita yang telah melawan dan memberontak kepada Allah jauh lebih besar daripada dosa dan kesalahan orang lain terhadap kita. Kita telah diampuni dan oleh karena itu kita juga harus mengampuni. Memang mengampuni tidaklah mudah dan sering kali membutuhkan waktu serta proses yang panjang. Mengampuni bukan berarti juga tidak memperhitungkan dosa dan kesalahan. Mengampuni membutuhkan pengorbanan dan harga yang harus dibayar. Dosa dibayar dengan nyawa dan kehidupan Yesus dan pengampunan juga dibayar dengan pengorbanan kita untuk tidak membalas dan mendendam. Namun oleh kekuatan salib Kristus kita akan mampu melakukannya dengan hati yang tulus ikhlas. Untuk itu, marilah senantiasa memohon pertolongan Tuhan agar kita dimampukan untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, sama seperti Kristus telah mengampuni kita. Amin.
5. Mandoding “Mengampuni Lebih Sungguh”
Mengampuni, mengampuni lebih sungguh.
Mengampuni, mengampuni lebih sungguh.
Tuhan lebih dulu mengampuni kepadaku.
Mengampuni, mengampuni lebih sungguh.
Mengasihi, mengasihi lebih sungguh.
Mengasihi, mengasihi lebih sungguh.
Tuhan lebih dulu mengasihi kepadaku.
Mengasihi, mengasihi lebih sungguh.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS