1. Mandoding Kidung Jemaat No. 4:1
Hai mari sembah yang Maha Besar,
nyanyikan syukur dengan bergemar.
Perisai umat-Nya, Yang Maha esa,
mulia nama-Nya, takhta-Nya megah!

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Mika 6:8
“Domma ipabotohkon bam ale jolma, barang aha na madear ampa barang aha na pinindahan ni Jahowa humbam, ai ma na mangkorjahon hasintongan ampa na mandalankon halayakon anjaha marparlahou ibagas toruh ni uhur i lobei ni Naibatamu.”

“Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada ungkapan yang terkenal yang pernah kita baca atau dengar, demikian, “Jas Merah: Jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Jangan melupakan bahwa baik dalam susah maupun senang, kuasa Tuhan tetap dinyatakan dalam setiap manusia yang percaya kepada-Nya. Namun dalam konteks nabi Mikha, bangsa Israel agaknya lupa bahwa – dengan kuasa Tuhan – Bileam yang awalnya berencana memberikan kutukan, ternyata malah memberkati Israel. Karena ia melihat Tuhan yang disembah bangsa Israel adalah Tuhan yang Mahakuasa mengatasi segala kuasa yang ada di dunia.

Tuhan setia memenuhi janji-janji-Nya kepada Israel, membawa mereka keluar dari perbudakan Mesir hingga menyertai dan membawa mereka ke Tanah Kanaan. Ia memberkati Israel di tanah Perjanjian. Namun bangsa Israel dalam ibadah mempersembahkan korban bakaran dalam ritus ibadah, mereka mengira ibadah seperti yang itu dapat menutupi ketidakadilan yang mereka lakukan terhadap orang-orang miskin dan tersisih. Mikha menubuatkan bahwa Tuhan tidak menerima ibadah mereka yang seperti itu. Ibadah yang dituntut Tuhan adalah berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama.

Melalui Firman Tuhan ini, Tuhan mengingatkan kita dalam hal ibadah. Bukan berarti tidak perlu kita rajin pergi beribadah kebaktian Minggu, rumah tangga, kategorial, dan lain-lain. Itu perlu sekali. Tetapi ibadah kita jangan hanya sebatas itu. Melainkan mencakup kehidupan yang baik dalam berelasi dengan Tuhan dan sesama. Mampukah kita melakukannya? Karena kita adalah manusia berdosa, sebenarnya kita tidak akan mampu. Hanya karena kasih karunia Tuhan di dalam Yesus Kristus yang dapat menguduskan, maka kita mampu berlaku adil, setia, dan hidup dengan rendah hati. Roh Kudus memberi kekuatan untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan berkenan kepada Allah. Itulah ibadah kita yang sejati. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 381:1
Ringgas au pararatkon, Hata ni Tuhan in,
ronsi hasangapon-Ni, ‘ge holong uhur-Nin.
Ambilan siharganan, Hata ni Tuhan in,
pasonang paruhuran ampakon tonduy in.
Tongtong do marmulia barita ni Tuhanta
sai lambin tarambilan Goranni Tuhan in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS