1. Mandoding Haleluya No. 307:1-2
Bani na martonggo ahu, hu Bamu o Tuhankin.
Ajar Ham ma au manjalo ganup na binereMu.
Mangakuhon songon Jesus bani sitarononNin.
Seng rosuhku pasaudonku pitah rosuhMu Tuhan.

Atap aha husurahon na dear bai goluhkon.
Bahen Ham au pambalosi bani ganup rosuhMu.
Mangauhon ‘pa porsaya ‘ge galek pe uhurhon.
Seng rosuhku pasaudonku pitah rosuhMu Tuhan.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Jesaya 65:25
“Sorigala pakon anak ni biribiri rap manampal; singa manggagat na sinabi songon lombu, anjaha ulog mangankon orbuk; seng dong be na manjahati atap na parsedahon bani sab dolog-Ku na pansing in, nini Jahowa.”

“Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus,” firman Tuhan.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
apa yang ayat harian kita ini mau sampaikan dari keseluruhan perikopnya adalah tentang perubahan. Perubahan itu diperlihatkan melalui pembaharuan, yang di ayat 17 dikatakan sebagai “langit yang baru dan bumi yang baru;” Tapi kita juga perlu memahami bahwa ayat harian kita ini adalah bagian dari sebuah nubuat atau janji yang disampaikan Tuhan kepada umat Israel, melalui nabi Yesaya. Jadi, pembaharuan langit yang baru dan bumi yang baru itu belum terjadi atau belum dialami umat Israel saat itu. Hanya saja, Allah lebih dahulu memberitahukan perihal tersebut kepada umat Israel (melalui nabi Yesaya) bahwa Ia akan menjadikan hal itu. Oleh karena itu, dari sini kita akan bisa melihat bahwa seorang nabi Tuhan tidak hanya ditugaskan untuk menyampaikan hukuman dari Tuhan, tetapi seorang nabi juga bertugas menyampaikan kasih karunia dari Tuhan kepada manusia, melalui pembaharuan langit dan bumi.

Salah satu pembaharuan langit dan bumi itu digambarkan melalui ayat harian hari ini, yaitu, “Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu.” Bapa, ibu, saudara/i yang dikasihi Tuhan, ayat ini bukan mau membicarakan tentang bagaimana cara hewan-hewan makan. Tapi ayat ini mau memberitahukan tentang suasana kebersamaan. Bahkan, kita bisa mengatakan bahwa ayat harian hari ini memberitahukan bahwa di dalam langit dan bumi yang baru itu tidak ada lagi perbedaan, seperti perbedaan-perbedaan yang berlaku di dunia kita saat ini. Selain itu, gambaran tentang langit dan bumi yang baru itu adalah “Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus,” Melalui kalimat ini, diberitahu kepada kita bahwa pantangan besar dalam langit yang baru dan bumi yang baru itu adalah kejahatan dan kelakuan busuk. Langit yang baru dan bumi yang baru itu adalah keadaan dimana Tuhan berkehendak dan Ia menjadi Raja atasnya. Itulah suasana keadaan yang dikehendaki Tuhan, yaitu kebersamaan, menjauhi perbedaan-perbedaan yang memecah-belah, menjauhi kejahatan dan perilaku busuk. Mulai dari sekarang pun tetaplah kita mengusahakan dan memperjuangkan keadaan ini di tengah-tengah rumah tangga kita, jemaat kita, masyarakat kita, dan gereja kita. Untuk apa semuanya itu? Semuanya itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 121:1+4
Jesus goluh ni tonduyhu, Ham do haporusankin.
Anggo tumpu bai tonduyhu bolis pakon setan in.

Sai dingdingi Ham, o Tuhan, au na sihol roh Bamu.
Sai papodas pagoluhkon au na ondos hu Bamu.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS