1. Mandoding Haleluya No. 459:1
O, Tuhan tiap jam, au mamorluhon Ham.
Ai Ham tumang na boi, pasonang uhurhin.
Bai haganup ianan, Ham do hupindahi.
Na roh do au sonari, holong ma Ham.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Markus 2:27
“Anjaha nini ope bani sidea, “Halani jolma do, ase iadongkon ari Sabat, sedo halani ari Sabat ase itompa jolma.”

“Lalu kata Yesus kepada mereka: ”Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
orang Farisi membuat hari Sabat menjadi belenggu yang membatasi ruang gerak umat Tuhan. Sebab itu, Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Sabat merupakan karunia Tuhan bagi manusia, yang dirancang sebagai hari istirahat dan hari ibadah. Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk Sabat. Namun, bukan berarti Tuhan Yesus mau meniadakan Hukum Taurat dan Ia bukan mau mengajak para murid-Nya melawan hukum Sabat. Yesus menjadikan karya-Nya sebagai bukti bahwa Anak Manusia adalah Tuhan atas Sabat. Dalam peristiwa makan di ladang gandum dan penyembuhan orang yang tangannya sakit sebelah, Yesus mau mengembalikan arti Sabat yang sesungguhnya. Sabat dilihat dari perspektif Tuhan, yaitu mendatangkan berkat, bukan menjadi belenggu. Sabat menjadikan manusia semakin menyadari hakikat diri dan memahami bahwa Tuhan adalah yang Empunya hari Sabat.

Sebagaimana Tuhan istirahat setelah Ia menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya selama enam hari, Dia beristrahat pada hari ketujuh. Ini menyatakan bahwa semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, setelah hari Senin sampai hari Sabtu bekerja maka perlu jugalah beristrahat pada hari ketujuh. Istirahat dengan kerendahan hati serta bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan keselamatan jasmani dan rohani.

Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat. Maksud Sabat adalah agar manusia beroleh hubungan intim dengan TUHAN yang telah dipulihkan Yesus melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Maka Sabat bukan hanya satu hari dalam setiap Minggu. Tetapi setiap hari adalah kesempatan yang diberikan Tuhan bagi kita untuk berelasi intim dengan TUHAN. Saat dimana kita mensyukuri karya Kristus di sepanjang hidup kita. Setelah Tuhan memberkati kita, kita dengan rendah hati dan tulus hati berbagi berkat bagi sesama untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 502:1
Diatei tupa Bamu, Tuhan Raja Gareja.
Sirsir Ham marmudu, hanami pagori-Mu.
Sai urasi Ham Bapa, ganupan jabolon-Mu.
Na gabe parhorja, na gok bani kuasa-Mu.
Sai Tonduy Napansing ma, mambere hapentaron.
Na lao pararatkon, Ambilan na madear.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS