1. Mandoding Haleluya No. 124:1+4
O Tuhan, pareksa Ham au sondangi uhurhu tangkas.
Ai seng dong margogoh be au.
Bamu au paringgas Bamu au padonok Bamu mando au.
Bamu au paringgas Bamu au padonok Bamu mando au.
Hujamah tangan-Mu tongtong, dalanku pe torang, sonang.
Sabou ma tongtong uhurhon,
ai Ham Sipargogoh, ai Ham Sipargoluh, pagoluh Ham au,
ai Ham Sipargogoh, ai Ham Sipargoluh, pagoluh Ham au.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Rom 13:14
“Tapi pakei nasiam ma Tuhan Jesus Kristus, anjaha ulang ma balosi nasiam daging nasiam, laho mamuhoi hisap-hisapni.”
“Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.”
4. Renungan
Saudara-saudari yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus,
menyikapi gaya hidup beberapa orang pejabat negara belakangan ini yang mengganggu perhatian publik, Presiden Republik Indonesia seperti yang banyak dikutip oleh media mengatakan, “Kalau menurut saya, ya pantas rakyat kecewa. Karena pelayanannya dianggap tidak baik, kemudian aparatnya, perilakunya jumawa, dan pamer kuasa, kemudian pamer kekayaan, hedonis.” Hal ini dikatakan Presiden Jokowi ketika membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023. Dalam sebuah tulisan media online disebutkan yang menjadi ciri dari gaya hidup hedonisme adalah:
1. Orang yang memiliki pandangan bahwa tujuan hidup adalah kenikmatan serta kesenangan pribadi saja.
2. Tidak memedulikan kepentingan dan kebahagiaan orang lain, sehingga menjadi orang yang egois.
3. Orang dengan gaya hidup konsumtif dan mengutamakan membeli barang sesuai kesenangan bukan kebutuhan.
4. Biasanya orang yang hedonis memiliki sifat diskriminatif dan sombong.
5. Melihat orang lain berdasarkan harta kekayaan dan selalu merasa dirinya lebih baik dari orang lain.
Gaya hidup seperti ini dapat menghinggapi siapa saja dan perlu kita waspadai. Sama seperti pesan ayat harian ini menjelaskan perlu adanya sikap menjaga diri dan bersikap tegas tentang keinginan daging.
Sebagai umat Kristen kita diminta untuk mengenakan Tuhan Yesus Kristus. Di dalam Kristus kita adalah seperti ulat yang bertransformasi menjadi kupu-kupu, yaitu orang Kristen yang bertransformasi dari manusia lama menjadi manusia baru. Dengan kondisi manusia baru inilah kita akan mengalami pertumbuhan yang salah satu indikasinya adalah sebuah perubahan. Di dalam Roma 13:11-14, rasul Paulus mengungkapkan perubahan ini dengan kalimat, “menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata perang.” Kalimat ini dipertajam dengan sebutan, “Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.” Ini merupakan suatu metafora yang sering dipakai Paulus untuk memberikan suatu gambaran tentang kehidupan orang percaya yang tidak lagi tinggal di dalam kedagingan tetapi hidup sesuai dengan kebenaran Allah.
Hidup dalam kebenaran adalah hidup dalam perubahan. Perubahan itu adalah perubahan yang sedang dikerjakan oleh Allah yang dapat kita respons dengan sebuah ketaatan. Perubahan hidup ini bukan sebuah syarat untuk mendapatkan hidup kekal tetapi berbicara tentang pengudusan (sanctification) yang terjadi setelah pembenaran (justification). Kita harus menyadari bahwa di dalam Roh Kudus kita sedang mengalami pengudusan yang melibatkan diri orang percaya untuk melepaskan diri dari pencemaran dosa dan untuk memulihkan gambar diri Allah yang rusak. Dengan bahasa yang sederhana bisa dikatakan bahwa seseorang yang telah mendapatkan keselamatan melalui Yesus akan mengalami perubahan di dalam hidupnya. Ia akan terlibat di dalam proses pembentukan untuk menjadi serupa dengan Kristus. Inilah yang diperintahkan rasul Paulus dengan kalimat, “kenakanlah Tuhan Yesus Kristus,” dengan mengenakan Tuhan Yesus Kristus, kita sedang berada dalam sebuah rentang waktu yang terus-menerus memperbaharui diri, sehingga menjadi serupa dengan Kristus.
Ketika kita mengenakan Tuhan Yesus Kristus, itu berarti kita mewujudkan dan menghidupkan Ia dalam kehidupan kita. Kita mewujudkannya melalui kasih, bukan saja bagi teman kita, tetapi juga bagi orang yang membenci kita. Mengenakan di sini juga berarti bergantung sepenuhnya kepada Kristus Yesus dalam segala hal. Dan ini hanya dapat dilakukan melalui iman dan dalam Roh Kudus. Mari, jangan tunggu sampai nanti. Sekaranglah waktunya bagi kita untuk hidup lebih baik. Kita tinggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak benar, kepahitan-kepahitan, ataupun kemarahan-kemarahan dan juga gaya hidup hedonisme. Mari kita mengenakan Yesus Kristus sebagai senjata terang bagi kita untuk berbuat baik, penuh damai sejahtera, dan penuh kasih kepada sesama kita. Amin.
5. Mandoding Kidung Jemaat No. 424:1+3
Yesus menginginkan daku bersinar bagiNya,
di mana pun ‘ku berada, ‘ku mengenangkanNya.
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
Ku mohon Yesus menolong menjaga hatiku.
Agar bersih dan bersinar meniru Tuhanku.
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS