Bahan PA Seksi Namaposo Minggu 16 April 2023 (Quasimodogeniti)

  1. Nas : Yohanes 8: 31-32
  2. Usul doding/lagu : KJ. No. 392: 1, 3 “ Ku berbahagia”.
  3. Tema : Firman Tuhan yang memerdekakan
  4. Tujuan : Agar pemuda dapat memahami bahwa kemerdekaan pemuda bukanlah kemerdekaan untuk menghabiskan masa muda dengan bersenang-senang melainkan kemerdekaan pemuda hanya didapat dari firman Tuhan yang dilakukan.

 

Kemerdekaan yang sesungguhnya

Sejarah mencatat bahwa negara Indonesia adalah salah satu negara yang dijajah oleh negara asing kurang lebih 392,5 tahun lamanya (86 tahun dijajah Portugis; 171 tahun dijajah Spanyol; 6 tahun dijajah Inggris; 126 tahun dijajah Belanda dan 3,5 tahun dijajah Jepang). Dalam penjajahan ini bangsa Indonesia tidak memiliki kebebasan, disiksa, dijadikan budak dan tidak memperoleh haknya. Banyak bangsa Indonesia yang mengalami ketertindasan bahkan tidak sedikit diantaranya yang kehilangan nyawa. Hingga pada akhirnya bangsa Indonesia berjuang sekuat tenaga untuk beroleh kemerdekaan, kemerdekaan dari belenggu negara penjajah. Tak sedikit Pahlawan yang gugur di medan perang demi memperoleh kemerdekaan. Kemerdekaan yang berarti bebas dari belenggu.

Sama seperti negara kita, kita juga dijajah, hanya bukan dijajah oleh negara melainkan dijajah oleh dosa. Kita diperbudak oleh dosa. Kita hidup dalam belenggu dosa dan tidak ada kebebasan. Manusia sering terjerat dalam belenggu dosa. Dosa membuat manusia jauh dari Allah. Dosa pula yang membuat manusia hidup terbelenggu dan tidak mampu menerima kebahagiaan kekal. Hingga pada akhirnya kita beroleh kebebasan melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Yesus sebagai Pahlawan kita yang membebaskan kita melalui darahNya yang mahal kita ditebus. Namun manusia cenderung melalaikan kemerdekaan tersebut, manusia hidup dengan sebebas-bebasnya tanpa ada batasan. Kasih karunia melalui pengorbanan Kristus ini seharusnya ditanggapi manusia dengan sungguh percaya, hidup berpegang pada Firman Tuhan, dan menjadi murid Tuhan, murid yang belajar sekaligus melakukan Firman Tuhan itulah yang dipesankan Yesus Kristus melalui perikop ini.

Dalam perikop ini menyiratkan bahwa terdapat banyak orang yang mengaku sebagai murid Kristus tetapi kenyataannya tidak, hanya di luar dan sekedar nama saja. Banyak orang yang mengaku dirinya pengikut Kristus, mengaku dirinya Kristen tetapi sikap dan perilakunya tidak mencerminkan bahwa dia adalah pengikut Kristus. Hanya mereka yang tetap dalam Firman Kristus yang akan diterima sebagai murid yang sesungguhnya, yang setia kepada Firman-Nya dalam segala hal tanpa mendua hati, dan yang tetap tinggal di dalamnya sampai akhir hidupnya tanpa menjadi murtad. Persekutuan kita dengan Firman-Nya dan ketaatan kita kepada firman-Nya harus tetap, persekutuan ini tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari. Orang yang menghidupi Firman Tuhan adalah orang yang menyatakannya dalam sikap, perkataan dan tindakannya. dia akan penuh kasih kepada sesamanya. Dia akan tetap percaya kepada Tuhan di setiap musim hidupnya.

Kemerdekaan yang sesungguhnya bukanlah kebebasan tanpa batas, kebebasan untuk bersenang-senang melainkan kemerdekaan yang berasal dari Firman Tuhan. Firman Tuhan yang telah menjadi nyatalah yang memerdekakan kita, membebaskan kita dari belenggu dosa. Mengenal, menyambut dan mempercayai kebenaran Firman Tuhan benar-benar memerdekakan kita, untuk merdeka dari berbagai prasangka, kesalahan, dan gagasan yang keliru, yang sungguh memperbudak dan menjerat jiwa. Jangan biarkan diri kita dijajah kembali oleh dosa. Tetapi merdekakanlah hidup mu dengan Firman Tuhan, dan hiduplah dalam kebenaran Allah. Jadilah pemuda yang berdampak yang hidup dalam kebenaran Firman Allah dan tanggalkan manusia lama, mari membaharui hidup dan menjadi manusia baru yang merdeka dari belenggu dosa karena kita sudah ditebus dengan harga yang sangat mahal.

Saudara-saudari Namaposo yang terkasih di dalam Yesus Kristus, menjadi merdeka adalah impian semua orang. Tentu saja melalui bahan renungan (Bahan PA) ini kita diingatkan untuk hidup dalam kemerdekaan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita merdeka untuk mendengarkan dan melakukan Firman Tuhan. Kita merdeka untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah orang yang benar-benar sudah dimerdekakan Kristus dari dosa. Menjadi berkatlah, karena untuk itulah kita dimerdekakan.