1. Mandoding Haleluya No. 248:1-2
Huhaholongi Ham gogohku, huhaholongi Ham tongtong.
In ma marhitei pambaenanku, humbani gok ni uhurhon.
Ai Ham do manondangi au, ronsi na matei au.

Huhaholongi Ham, Goluhku, ai ham do hagoluhankin
Ningon tongtong Ham pujionku, au na sinondangan-Mu in.
Holong mamitah uhurhin Bamu o Jesuskin.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 2 Johannes 1:6
“Anjaha on do holong ni uhur in, ase marparlahou hita domu hubani titah-Ni in. On ma titah in, songon na dob ibogei nasiam humbani mungkahni, ase ibagas ai nasiam marparlahou.”

“Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.”

 

4. Renungan
Saudara-saudari yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus,
ada kalimat bijak dari Santo Agustinus untuk memaknai kasih, yaitu, “Serahkan masa lalumu pada belas kasih Allah, dan percayakanlah masa depanmu pada penyelenggaraan-Nya. Kemudian isilah saat ini dengan perbuatan kasih yang tulus.” Kalimat ini dapat juga kita artikan bahwa di dalam Kristus kita menerima dan mendapatkan perlindungan penuh dari Tuhan. Perlindungan itu meliputi pengawalan yang dilakukan Allah, baik di masa lalu, jaminan masa depan melalui penyelenggaraan yang dilakukan Tuhan, dan suasana kasih yang harus terus kita isi dalam hidup saat ini. Makna terdalam kasih itu jugalah yang menyapa kita dalam ayat harian ini. Kepatuhan kepada Kristus melalui kesediaan untuk melaksanakan perintah-Nya harus terwujud dalam tindakan kasih. Kalimat yang lain disebutkan Santo Agustinus tentang kasih itu adalah, “Jika seseorang menyangka dia mengerti Alkitab tetapi tidak membangun cinta akan Allah dan cinta akan sesama, maka sebenarnya dia tidak mengerti Alkitab.” Dan kesadaran seperti inilah yang hendak diberitakan oleh Yohanes. Seruan yang disebutkan Yohanes dalam ayat harian ini adalah juga perintah yang dikatakan dan diteladankan oleh Tuhan Yesus. Dalam hubungan dengan Hukum Taurat dalam Perjanjian Lama, kita tahu bahwa kasih adalah kegenapan Hukum Taurat. Dalam 1 Korintus 13:13 dituliskan, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” Maka kasih menjadi pengajaran terbesar dan terbaik sepanjang masa, serta gaya hidup paling up to date (cocok dalam segala zaman). Tindakan kasih menjadi pengajaran terbesar dan terbaik, karena kasih yang diajarkan dan diteladankan Kristus, melampaui kasih yang diajarkan dan dipraktikkan oleh siapapun dan di zaman manapun. Mengapa? Karena yang Yesus ajarkan dan perintahkan sesuai dengan yang sudah Ia teladankan, yaitu kita mengasihi tanpa batas, tanpa pamrih, dan tanpa pilih kasih.

Hal paling istimewa lagi dari pengajaran kasih Tuhan Yesus adalah bahwa musuh pun harus dikasihi dengan segenap hati dan dalam ketulusan. Jika musuh kita lapar, harus diberi makan, haus diberi minum, yang telanjang diberi pakaian, dipenjara dikunjungi dan ditolong, dan lain-lain. Bahkan, dalam kasih Kristus kita diajarkan juga harus siap melayani sesama dan berkorban bagi mereka. Kita harus melakukan semuanya itu seperti kita melakukannya untuk Tuhan dan kepada diri kita sendiri. Itulah kasih yang sejati. Secara lengkap kita juga dapat memahami dimensi kasih, yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Jika kita mengasihi Tuhan tapi tidak mengasihi sesama, itu namanya munafik dan kepalsuan belaka. Sebaliknya, jika kita hanya mengasihi manusia tanpa mengasihi Tuhan, itu artinya kehampaan dan kesia-siaan. Itulah sebabnya, kedua dimensi kasih yang diajarkan Yesus itu menjadi two in one. Tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Keduanya harus dilakukan.

Inilah yang dimaksudkan oleh rasul Yohanes tentang perintah Tuhan itu. Menuruti firman Tuhan itu berarti mewujudkan kasih. Mempraktikkan kasih dalam hidup kita berarti kita telah melakukan firman Tuhan. Menghidupi kasih dalam masyarakat yang plural dan penuh perbedaan pendapat akan menghasilkan tantangan tersendiri. Namun, kita tidak mungkin lari dari perintah untuk mengasihi karena Allah adalah kasih. Orang yang tidak mengasihi sesama yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya. Tanpa kasih, pengetahuan, dan pelayanan, maka kita hanyalah gong yang berisik, yang lahir dari kesombongan dan dosa. Selamat memenuhi perintah Tuhan dengan hidup dalam kasih. Amin.

 

5. Mandoding Kasih Pasti Lemah Lembut
Kasih pasti lemah lembut. Kasih pasti memaafkan.
Kasih pasti murah hati. Kasih-Mu, kasih-Mu, Tuhan.
Ajarilah kami ini saling mengasihi.
Ajarilah kami ini saling mengampuni.
Ajarilah kami ini kasih-Mu, ya Tuhan.
Kasih-Mu, kudus, tiada batasnya.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS