1. Mandoding Haleluya No. 407:1
Puji ma Jahowa Tuhan Naibata, ai marjumbalang do GoranNi in.
Haganupan jolma sai marsombah ma, sai hagoluhkon HataNi in.
Holsoh haganupan mambur, tubuh ma malas ni uhur.
Gok bai pangarapan holong na totap, rap mangolobkon GoranNi in.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Job 14:14
“Anggo matei sada jolma, tumaram ma ia manggoluh? Ambit tongon sonai, marpangarapan do ahu bani ganup ari-ari ni paruntolonku, paima roh ari ni haluahonku.”

“Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku;”

 

4. Renungan
Keluarga Kristen yang dikasihi Tuhan,
pada umumnya yang dipikirkan orang yang sakit keras adalah mengenai makna hidupnya di dunia ini. Itulah isi pikiran Ayub yang diungkapkan secara jujur di hadapan Tuhan. Pengakuan Ayub di hadapan Tuhan mengandung dua hal. Pertama, Ayub berkeluh kesah tentang hidupnya yang fana. Karena penderitaannya yang begitu hebat membuatnya menyadari betapa singkat dan tidak bernilainya hidup manusia. Kemudian, di matanya hidup manusia kalah nilainya dengan sebatang pohon yang dapat bertunas kembali setelah ditebang. Kondisi manusia yang seperti itu terjadi adalah akibat dari dosa-dosa manusia itu sendiri di hadapan Tuhan. Kedua, kedaulatan Tuhan atas kehidupan manusia diakui oleh Ayub. Kedaulatan-Nya ditunjukkan oleh kuasa-Nya yang membatasi hari-hari manusia di atas bumi dan penghakiman-Nya atas manusia karena kesalahan dan dosanya.

Tetapi di tengah-tengah keluh kesah Ayub, ada juga ungkapan optimis darinya. Ia mengungkapkan pengharapan dalam menghadapi kematian yang akan segera tiba, “Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku.” Sikap positif itu lahir dari keyakinan bahwa Tuhan akan mengampuni segala dosa dan kesalahannya.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
dalam hidup kita yang sementara ini, terkadang kita juga mengalami penderitaan. Penderitaan seringkali merupakan bagian dari rencana Tuhan yang tidak kita mengerti. Tetapi hal yang terpenting untuk kita pahami dan imani dalam kehidupan kita adalah bahwa penderitaan tidak dapat memisahkan kita dari kasih sayang Tuhan. Kita telah disebut anak-anak-Nya melalui kelahiran, kematian, dan kebangkitan Anak-Nya, Yesus Kristus, yang kita imani sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Oleh karena itu, dalam menghadapi penderitaan, mari kita datang kepada-Nya bukan dengan ketakutan terhadap kemarahan-Nya. Tetapi kita datang kepada-Nya sebagai Bapa yang menyayangi anak-anak-Nya. Kita tetap berpengharapan kepada Tuhan walaupun saat hidup kita menghadapi penderitaan. Di saat itu jugalah kita akan beroleh kasih karunia. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 251:4
Manggoluh ’ge matei bai Jesus do au, sai Ia haporusankin;
Hata-Ni tumang do na manogu au, hatengeran ni uhur do in.
Sonang do, sonang do, ipasonang tongtong uhurhon.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS