1. Mandoding Haleluya No. 348:1+3
Sauhur sapanriah ma, ganup kuria in.
Marhasadaon nadear, ibagas Tuhan in.
Riap ma hita haganup, mamuji Tuhan rup.
Mardamei marsiurupan, marsihaholongan.
Ipasu-pasu Tuhan in ganupan hita on,
ase pongkut ma uhurmu marhorja pe ringgas.
Patoruh uhurmu homa bai Tuhan Naibata,
totap bani hataNi da, ibagas holong in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Johannes 15:15
“Seng Hugoran be hanima jabolon, ai seng ibotoh jabolon na hinorjahon ni tuanni; huan-huan do hanima Huhatahon, ai domma Hupabotohkon bannima, na Hutangar humbani Bapa.”
“Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada beberapa status kita sebagai manusia di hadapan Tuhan. Pertama, kita adalah alat Tuhan. Sebagai alat, kita hanya berfungsi dan bermakna jika dipakai oleh Tuhan. Kedua, kita adalah hamba Tuhan. Sebagai hamba, hidup kita adalah milik Tuhan dan kita bekerja serta melayani sesuai dengan perintah Tuhan. Ketiga, kita adalah sahabat Tuhan. Sebagai sahabat, Tuhan memberitahukan segala sesuatu kepada kita. Keempat, kita adalah anak Tuhan. Sebagai anak, kita menjadi ahli waris Tuhan.
Ayat renungan bagi kita hari ini mengingatkan status kita sebagai sahabat Tuhan. Kelebihan dari persahabatan adalah ada pemberitahuan dan peringatan yang kita dapatkan dari sahabat kita. Inilah jalinan yang terjadi antara kita dengan Tuhan. Persahabatan juga diikat oleh kasih dan digerakkan oleh cinta. Itu mengapa salah satu jenis kasih dalam bahasa Yunani, yaitu philia, disebut juga kasih persahabatan. Makanya, orang yang bersahabat sejatinya saling mengasihi, bukan saling menyakiti.
Lalu apalagi yang biasanya membuat orang menjadi bersahabat? Ada beberapa hal, antara lain: kesamaan pikiran, hobi, selera, dan kepentingan. Dalam konteks ayat harian kita hari ini, kita memiliki kesamaan kepentingan dengan Tuhan Yesus, yang menjadikan kita bersahabat denganNya. Apa kesamaan kepentingan kita denganNya? Hal itu tertulis dalam ayat 14, yaitu “… jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” Perintah Tuhan kepada kita adalah agar kita hidup saling mengasihi serta tinggal di dalam Dia dan firmanNya tinggal di dalam kita. Itu kepentingan Tuhan terhadap kita, sahabat-sahabatNya. Maka sebagai sahabat yang hidup sesuai dengan kepentinganNya itu, Ia mengatakan, “… mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Jika kita telah hidup di dalam Dia dan firmanNya tinggal di dalam kita, maka segala sesuatu yang kita kehendaki adalah juga sesuai dengan kehendakNya. Oleh karena itu, Tuhan pasti akan memberikan apa pun yang kita minta berdasarkan kehendakNya. Ini jugalah tanda dari persahabatan, yaitu memiliki kehendak yang sama. Maka jemaat yang dikasihi Tuhan, mari kita manfaatkan dan perlakukan status kita sebagai sahabat Tuhan dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya. Sekali lagi, tidak ada sahabat yang menyakiti hati sahabatnya. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 142:1+4
Buei ope na siat in, bai pesta parunjukon.
Ganupan sipardousa in, porsaya sirahanan!
Ai Naibata mandilo ham, hu bani hasonangan in;
ham lo, ham lo, idilo Naibata.
Haporsayai ma Hata in, ai in do haluahon.
Arapkon Tuhan Jesus in, darohNi in ma jolom.
Age gok dousa uhurmin, maluah do bahenonNin.
Tongon, tongon, maluah baenonNin.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS