
1. Mandoding Haleluya No. 306:1+3
Hu hamegahkon do in tongtong: Jesus Tuhanku rupeihu tongon.
Au parsimada tinobusNin napinabayu ni Tonduy in.
Marmegah-megah mandoding au, mamuji Jesus parholong in.
Marmegah-megah mandoding au, mamuji Jesus parholong in.
Sai huondoskon ma diringkon, ibagas Tuhan sonang uhurhon.
Mangalo-alo parrohNi in, gok bai holongNi do goluhkin.
Marmegah-megah mandoding au, mamuji Jesus parholong in.
Marmegah-megah mandoding au mamuji Jesus parholong in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 5 Musa 28:56
“Puang-puang siunjahan anjaha siminggalan i tongah-tongahmu, na so pag manondolhon tapak-tapak ni naheini hu tanoh halani jengesni pakon minggalni, serleng do matani marsimburu mangidah paramangonni sandiri, mangidah anakni pakon boruni,”
“Perempuan yang lemah dan manja di antaramu, yang tidak pernah mencoba menjejakkan telapak kakinya ke tanah karena sifatnya yang manja dan lemah itu, akan kesal terhadap suaminya sendiri atau terhadap anaknya laki-laki atau anaknya perempuan,”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dalam kitab Ulangan 28, dituliskan tentang penyampaian berkat dan kutuk dari Tuhan kepada bangsaNya, melalui Musa. Bagian pertama, yaitu ayat 1-14, dituliskan mengenai berbagai jenis berkat yang dapat diterima bangsa itu dari Allah, asalkan bangsa itu mendengarkan suara Tuhan dan melakukan perintahNya dengan setia. Bagian kedua, yaitu ayat 15-46, dituliskan tentang berbagai jenis kutuk yang dapat datang dan mencapai bangsa itu jika tidak mendengarkan suara Tuhan dan tidak melakukan perintah serta ketetapanNya. Lalu bagian ketiga, yaitu ayat 47-68, dituliskan kembali tentang kesulitan dan kepahitan yang akan didapati bangsa itu karena menolak menjadi hamba Tuhan dan tidak setia melakukan segala perkataan hukum Taurat.
Salah satu pihak yang menerima kesulitan dan kepahitan itu adalah perempuan yang lemah dan manja. Kesulitan dan kepahitan itu dialaminya oleh karena kemanjaannya yang membuatnya tidak mau menjejakkan telapak kakinya ke tanah. Apa maksud “tidak mau menjejakkan telapak kaki ke tanah?” Maksudnya adalah: malas. Ya, malas itu berbahaya. Darinya kita tidak akan mendapatkan apa-apa yang menjadikan hidup kita diberkati oleh Tuhan. Justru, kerugian dan keributan begitu gampangnya muncul akibat dari sebuah kemalasan. Ayat harian hari ini mengatakan bahwa karena kemalasan seorang perempuan menjejakkan kakinya ke tanah, maka ia menjadi kesal terhadap suami dan anak-anaknya.
Maka jemaat yang dikasihi Tuhan, apa yang mau kita jauhkan dalam hidup kita? Jauhkanlah kemanjaan. Orang manja adalah orang yang selalu ingin dilayani, tanpa mau melayani. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi bagi seorang pengikut Kristus? Kita adalah pelayan Tuhan. Sebagai pelayan Tuhan, dari kita dituntut inisiatif dan kerajinan dalam melayani Tuhan serta sesama kita. Kita akan merasa kesal terhadap orang lain yang telah berlari jauh di depan kita dalam pelayanan, karena kita ketinggalan akibat kemanjaan dan kemalasan kita. Kita kesal dengan keadaan itu, karena kita menginginkan agar kita selalu diperhatikan dan dilayani, sementara orang lain disibukkan untuk melayani Tuhan. Oleh karena itu, jauhkanlah sifat manja dan malas itu dari diri kita, karena darinya kita tidak akan menemukan kebahagiaan dan berkat dari Tuhan. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 249:4-5
Sai hujolom Jesuskin ase boi das au hu surga.
Ase saud huidah in, na huarap na saindokah;
Malas uhurhin ijin, bani Jesus Tuhankin.
Seng be ra maimpol au, bai ganup na laho salpu.
Sai hu babou mando lao, tonduyhin marolob-olob.
Jesus, Ham do rupeihin, sadokah-dokahni in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS