
1. Mandoding Haleluya No. 7:1-2
Porini dong marribu hali, paralolingni sorangkin.
Boisni gogoh inggananni, mamuji Naibatanta in.
Ibaen malasni uhurhin, hinorhonni pambaen-Ni in.
Ai ambit ondos ma sorangku, bai ujung ni dunia on,
sagala jolma arahonku, mamuji Naibata tongtong;
Talup do gok ni uhurhin, hubaen pasangap Tuhan in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Markus 5:28
“ai ninuhurni do ibagas, “Hujamah gelah hiou-Ni ai, malum ma huahap.”
“Sebab katanya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
4. Renungan
Bapa, Ibu, Saudara/i yang terkasih dalam nama Kristus Yesus,
pernahkah kita sebentar merenungkan dalam hidup ini apa yang menjadi harta paling berharga yang Tuhan titipkan bagi kita? Ya, singkat sekali jawabannya, yaitu kesehatan. Pernahkah kita berpikir bagaimana perasaan orang-orang yang pada saat ini tengah berjuang untuk melawan rasa sakit? Atau mungkin pada saat ini dari antara kita ada yang tengah berjuang melawan sakit yang tidak kunjung sembuh? Apapun itu satu hal yang penting kita tanamkan dalam hati kita bahwa tetaplah berpengharapan pada Tuhan dan bersyukur. Betul memang adanya cobaan bagi tiap-tiap manusia berbeda-beda sesuai porsinya masing-masing. Tapi satu hal yang harus kita camkan dalam hati, bahwa cobaan ataupun masalah itu hadir sebagai media pengerat hubungan kita dengan Tuhan. Mungkin sangat sulit bagi kita untuk menjadikan masalah itu sebagai media pengerat hubungan kita dengan Tuhan karena cenderung ketika masalah itu hadir secara tidak karuan, justru malah meninggalkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan. Kita cenderung merasa tidak ada habis-habisnya kita dibentur, tidak ada habis-habisnya persoalan itu hadir di tengah-tengah kehidupan kita. Kita merasa seakan Tuhan terlalu sibuk untuk mendengar jeritan kita. Kita melihat seolah tiada jalan bagi kita untuk keluar dari masalah yang kita hadapi. Dalam hidup ini, kita memang tidak selalu bisa mengambil kendali terhadap apa yang terjadi pada kita. Tetapi, kita selalu bisa mengendalikan cara kita merespons dan bertindak atas segala hal yang terjadi.
Dalam bacaan kitab hari ini, kita dapati seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan. Ia kehabisan segala hartanya karena telah berobat pada berbagai tabib, dan semuanya tidak berhasil. Sebaliknya, keadaannya semakin memburuk. Sampai suatu waktu, ia yang telah mendengar kabar tentang Yesus, dan itu mendorong perempuan itu untuk mendekati Yesus di tengah kerumunan orang banyak. Ia berusaha menembus segala tantangan beserta resikonya, mengingat ia menderita penyakit yang kala itu dianggap najis. Tindakannya ini sebenarnya melanggar aturan yang bisa membuatnya kehilangan nyawa. Tetapi dengan segala dayanya ia melangkah. Pikirnya, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Benar saja, ketika menjamah jubah Yesus, pendarahannya berhenti dan ia sembuh. Atas tindakannya tersebut, Yesus berkata bahwa imannya telah menyelamatkannya dan memproklamasikan kesembuhannya. Dunia mengajarkan untuk percaya jika dapat dilihat dan dirasakan. Sedangkan, cara Tuhan berbeda. Tuhan mengajarkan, kita akan melihat ketika kita percaya. Itu adalah definisi dari iman, percaya terlebih dahulu di dalam hati sebelum melihat bukti dengan mata jasmani. Dibutuhkan respons aktif kita untuk mengalami perubahan dan kuasa Tuhan bekerja. Tidak peduli seberapa mustahilnya situasi, seberapa buruk dan hancurnya keadaan, seberapa banyak kegagalan di sana-sini, seberapa habis upaya yang telah dikerahkan dan tiada yang berhasil, tetapi Tuhan mau kita bergerak ke arah-Nya, melangkah dan bertindak. Karena itu Bapak, Ibu, Saudara/i yang terkasih, apapun masalah yang kita alami saat ini tetaplah yakin dan percaya pada kuasa Tuhan. Ia akan berikan pemulihan, kesembuhan serta kekuatan sebagai bekal kita untuk dapat menaklukkan masalah yang kita hadapi, karena sejatinya iman kitalah yang menyelamatkan kita. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 251:1
Sonang do uhurhu ibaen Jesuskin, borit pe hutaron ijon;
Tenger do uhurhu bai Tuhanta in, ipasonang tongtong uhurhon.
Sonang do, sonang do, ipasonang tongtong uhurhon.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS