1. Mandoding Haleluya No. 115:1-3
Sadokah ho i tanoh on papintor uhurmin,
padingat-dingat ma tongtong nidok ni Tuhanmin.

Sai songon hayu dear ho ramos parbuahnin.
Bulung ni pe tabun homa usihi ma sonin.

Buei do hadearon ni bah tubuh in tongtong.
Pausih dirimin hujin baen uhurmin sintong.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 2 Timoteus 2:11
“Hatengeran ni uhur do hata on: Anggo rap matei hita pakon-Si, rap manggoluh ma homa hita pakon-Si.”

“Benarlah perkataan ini: “Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia;”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
rasul Paulus sedang memotivasi dan menguatkan keyakinan Timotius melalui 2 Timotius 2 ini. Ia mau supaya Timotius, anaknya dalam iman, menjadi kuat (2 Timotius 2:1). Apa yang dapat menjadikannya kuat? Rasul Paulus mengatakan bahwa Timotius perlu mengingat apa yang telah ia dengar dari rasul Paulus saat di depan banyak saksi (2 Timotius 2:2). Ia sedang membawa Timotius kepada sebuah posisi yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, yaitu bahwa dalam memberitakan Injil maka kita akan berhadapan dengan penderitaan, sehingga harus benar-benar terpanggil dan tidak lari dari penderitaan itu. Dalam rangka menguatkan dan memotivasi keyakinan Timotius itulah ia menyampaikan sebuah kebenaran, bahwa “Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia.” Dengan kata lain, mati atau hidup, kita bersama dengan Dia.

Inilah juga yang menguatkan kita, jika kita sedang dalam penderitaan, yaitu bahwa Kristus bersama-sama dengan kita. Kita tidak sendirian. Ya, kita memang tidak melihatNya. Itu tidak terlalu penting, karena yang penting adalah Ia melihat kita. Kita menderita bukan karena kita tidak layak untuk tidak menderita. Kita menderita karena memang kita dipanggil untuk itu, sebab Yesus Kristus pun telah mengajarkan kepada kita tentang dunia yang membenciNya. Itu artinya, kita memang tidak bisa menyamakan dunia ini dengan apa yang kita imani dan percayai tentang Yesus. Kita akan senantiasa berbenturan dengannya, apalagi jika kita mengusahakan untuk memperoleh seluruh dunia ini. Dalam Markus 8:36-37 dituliskan, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” Kehilangan nyawa di sini berarti tidak memiliki hidup. Sementara, Tuhan Yesuslah yang menjamin kehidupan bagi kita setelah kematian. Tetapi untuk mendapatkan itu semua, kita harus melewati kematian. Tetapi kematian yang kita lewati adalah kematian bersama dengan Kristus, sehingga kehidupan yang kita dapatkan pun adalah kehidupan bersama dengan Kristus.

Itulah kebenaran yang kita pegang dan yakini, bahwa mati ataupun hidup, kita adalah milik Kristus dan bersama dengan Kristus. Itu semua terjadi karena kita telah ditebus olehNya. Seluruh kehidupan kita adalah milikNya. Ia berkuasa penuh atas itu. Maka marilah kita tetap mendasari keyakinan dan iman kita dalam hal itu, bahwa hidup dan mati kita adalah milik Kristus. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 250:1+4+6
Haholongan na mapansing, hubai Jesus Tuhankin;
Sai sogopi, sai masuki, uhur ampa tonduyhin.

Sai palumbang Ham uhurhu, bai ganup hasomankin;
Ase sai ronggas uhurhu, lao manasap dousanin.

Haholongan humbai Jesus, sai paborsih uhurhon.
Tong sai usir ganup tikas, ‘se borsih tong tonduyhon.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS