1. Mandoding Haleluya No. 401:1
Hupuji hupasangap Ham, Bapa pardear layak.
Ganupan ijadihon Ham, sonai age na masa.
Itompa Ham ganup hape, dagingku pakon tonduy pe.
Napuji ma Goran-Mu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Johannes 6:63
“Tonduy in do pagoluhkon, seng marguna anggo daging in. Ia hata na Huhatahon bannima, Tonduy do in ampa hagoluhan.”
“Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”
4. Renungan
Jemaat Tuhan,
ada 2 kata yang menjadi penekanan dalam nas kita hari ini, yaitu: roh dan hidup. Bukan tanpa alasan Tuhan Yesus menyatakan dan menyampaikan kalimat dalam pengajaran-Nya di Kapernaum, yang poin pentingnya adalah menekankan bahwa Yesus adalah Roti Kehidupan. Pemahaman orang banyak saat itu tentang roti adalah tidak berbeda dengan manna yang diterima oleh nenek moyang mereka dalam perjalanan dari Mesir menuju Kanaan, yaitu sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan daging mereka. Saat mereka lapar, makanan/manna tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka, sehingga mereka akan menjadi kenyang. Tetapi Yesus datang dan mengajarkan dalam konsep serta perspektif yang berbeda. Yesus menggambarkan bahwa Dia adalah Roti Kehidupan, yang memberikan kehidupan bagi orang yang menerima daging dan darah-Nya, dan ini menjadi perdebatan di antara para murid-Nya, bahkan orang Yahudi yang mencoba menggugat kalimat Yesus yang menyatakan bahwa siapa yang makan daging dan minum darah-Nya akan mendapatkan kehidupan. Lalu Yesus mencoba untuk mengarahkan pola pikir dan pola pandang mereka tentang makna kehidupan yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus.
Jemaat Tuhan,
kalimat “Rohlah yang memberi hidup,” semestinya dilihat dari pemaknaannya. Kata “memberi hidup” (joroiewo) bukan hanya “memberi hidup,” tetapi juga “membuat hidup” dan “membangkitkan.” “Hidup” mengacu kepada kata Zoe, yaitu ciri orang percaya dalam segala kemaksimalan kapasitas yang berkelimpahan sebagai umat Allah, sehingga memperoleh hidup kekal yang dinyatakan melalui pengenalan Allah di dalam Kristus Yesus (Yoh. 17:3). Dan hidup yang demikian hanya didapat dari Roh yang memberi kehidupan (Zoe), dan manifestasi dari seseorang yang hidup (zoe) adalah selalu memuliakan Tuhan, sehingga dapat menjadi berkat bagi manusia lainnya. Lalu kehidupan orang yang telah menerima hidup dari Roh terlihat dari motivasi dan perjuangan hidupnya, bahwa tujuan hidup bukan hanya sekedar memenuhi hal-hal yang bersifat kedagingan atau kebutuhan jasmani, karena itu sifatnya tidak kekal, dan Tuhan Yesus mengatakan itu tidak berguna, melainkan lebih kepada hal-hal yang sifatnya membangun dan memupuk rasa percaya kepada Tuhan. Karena sejatinya hidup orang yang percaya kepada Yesus adalah hidup yang dipenuhi dengan sikap dan karakter untuk memuliakan-Nya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
hari ini kita memasuki sebuah momen peringatan akan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Ini adalah sebuah peringatan bahwa Yesus memperlihatkan keilahian-Nya dalam proses kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya. Secara keimanan bahwa semua proses yang dijalani oleh Tuhan Yesus merupakan sebuah pertanda bahwa Dia adalah Hidup dan Kehidupan. Tuhan Yesus datang ke dunia untuk memberikan hidup yang penuh (Zoe) kepada manusia. Dia mengajarkan kita untuk mencari Dia agar mendapatkan makanan rohani, sehingga kita menemukan dan menjadi hidup. Hidup itu hanya kita peroleh dari Roh yang memberi kehidupan kepada umat percaya, sehingga di momen peringatan kenaikan Tuhan Yesus hari ini, kita diharapkan mau dan mampu mencari hal-hal yang sifatnya kekal, yaitu persekutuan kita dengan-Nya, saat kita memakan daging dan meminum darah-Nya sebagai gambaran bahwa kita telah menerima hidup yang baru yang diberikan-Nya kepada orang yang percaya kepada-Nya. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 143:1+3
O Tonduy na manggoki uhur, ni saksi-saksi na parlobei in.
Seng ongga-ongga marnamundur, mangimbang munsuh ni Tuhanta in.
Puhoi pakon uhur nami on, mangambilankon Jesus in tongtong.
Ai Anak-Mu do mangajarhon bannami hata pangindoan in;
Buei do na mangkaringgaskon lao mangkorjahon na nidok-Ni in.
Halani ai, tangihon Ham ma in, Nimu lah Amen saud ma Hata in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS