Minggu Pentakosta, 28 Mei 2023
Nats : Kisah Para Rasul 2: 1-12
Usulan Lagu : KJ. 237: 1-2
Tema : Peristiwa Turunnya Roh Kudus
Tujuan : Agar Pemuda percaya peristiwa turunnya Roh Kudus adalah sesuai dengan apa yang dijanjikan Kristus. Peristiwa itu terjadi sekali dan berlangsung sampai akhir zaman
Karya Roh Kudus
Kehidupan Kristen adalah kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus. Menjadi orang Kristen tidak cukup hanya mulut yang mengaku percaya kepada Yesus. Tidak cukup hanya tubuh yang dibawa beribadah ke Gereja. Tidak cukup hanya sekedar terlibat dalam pelayanan. Menjadi orang Kristen berarti seluruh hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus. Hidup dalam pimpinan Roh Kudus artinya kita membuka hati untuk Roh Kudus dan menundukkan diri pada kehendak Tuhan. Sebelum terangkat ke sorga, Yesus berjanji akan mencurahkan Roh Kudus untuk meneruskan dan mewujudkan misi-Nya di dunia yaitu menanggalkan dosa, menobatkan, memeteraikan, menguduskan dan mewujudkan persatuan Kristiani. Langkah awal perwujudan misi ini nampak ketika Roh Kudus memampukan para rasul berbicara dalam berbagai bahasa-bahasa yang digunakan dan dibutuhkan saat itu, sehingga setiap orang dari berbagai daerah mengerti kesaksian para rasul tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah. Dalam Perjanjian Lama, Pentakosta adalah perayaan umat Israel purba yang dirayakan pada hari ke lima puluh sesudah Paskah (‘keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir’). Pada hari itu umat merayakan dua hal yaitu kebaikan Allah karena panen yang berhasil dan pemberian hukum Taurat kepada Musa. Pentakosta pada zaman Perjanjian Baru adalah hari turunnya Roh Kudus pada hari ke-50 setelah Paskah (kebangkitan Yesus). Dalam Perjanjian Baru, ketika tiba hari Pentakosta Roh Kudus turun tercurah kepada para murid Yesus, yang sedang berkumpul di Yerusalem dan mengaruniakan hidup baru, kekuasaan baru, dan berkat yang disebut Petrus sebagai penggenapan nubuat nabi Yoel. Sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia berpesan kepada para murid untuk tidak meninggalkan Yerusalem, tetapi menantikan janji Bapa bagi siapa yang mendengar perkataan-Nya (Kisah Para Rasul 1:4). Ia berkata, “Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus” (Kisah Para Rasul 1:5). Mereka tidak hanya mendengar dengan telinga, mereka mendengar dengan hati.
Dalam Kisah Para Rasul, Roh Kudus sebagai dinamika pertumbuhan gereja tampak dalam beberapa hal yaitu Pertama, Roh Kudus memberi kuasa kepada murid-murid untuk bersaksi mulai dari kota Yerusalem sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1:8). Kedua, Roh Kudus memenuhi rasul-rasul untuk memberitakan nama Tuhan Yesus dengan berani kepada orang banyak dan menggerakkan orang-orang untuk bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 2-4). Ketiga, Roh Kudus menambahkan jumlah orang-orang percaya dengan orang-orang yang diselamatkan (Kisah Para Rasul 2:47). Keempat, Roh Kudus memenuhi orang-orang percaya sehingga mereka dapat memberitakan firman Allah dengan berani (Kisah Para Rasul 3:31). Kelima, Roh Kudus mendisiplin orang percaya sehingga mereka hidup dalam ketakutan akan Allah (Kisah Para Rasul 5). Dan yang keenam adalah, Roh Kudus mengkhususkan para pemberita Injil, yaitu Barnabas dan Paulus dan mengutus mereka ke luar untuk memberitakan Injil ke berbagai pelosok dunia sehingga banyak orang percaya dan berdirilah gereja-gereja lokal (Kisah Para Rasul 13). Pentakosta terjadi bertujuan untuk memperbaiki kehidupan setiap orang yang percaya. Hari ini Firman Tuhan memberi pesan bagi kita bahwa Roh Kudus yang telah dicurahkan itu masih tetap bekerja sampai sekarang. Hidup dalam pimpinan Roh Kudus berarti kita bersedia dikoreksi, ditegur daan diarahkan apabila langkah kita mulai menyimpang dari Firman Tuhan. Roh Kudus menyembuhkan hati yang terluka, membersihkan hati yang kotor, membentuk hati yang keras menjadi hati yang selalu bersyukur. Roh Kudus memulihkan hati agar tidak menyimpan kemarahan atau prasangka apalagi dendam. Itulah tanda hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus. Ketika kita memberi diri kita dipimpin oleh Roh Kudus maka Roh Kudus akan berkarya di dalam kita dan memberi kita kekuatan untuk menghadapi segala sesuatu.
Beberapa ayat yang menyebutkan pentingnya Roh Kudus dalam kehidupan dan pelayanan orang Kristen: menimbulkan kasih (Rm. 5:5); memberi tuntunan hidup (Rm. 7:6; 8:1-16; Gal. 5:16-26), mengenal Allah (1Kor. 2:10-16), memberi karunia (1Kor. 12:1-13; 14:1-40), pembaruan hidup (Tit. 3:5-6), dan sebagainya. Bagaimana caranya agar kita dipenuhi Roh Kudus? Mari kita merendahkan hati kita untuk dibentuk dan mau dikuasai Firman Tuhan. Semakin kita membiarkan diri kita mau dikuasai Firman Tuhan maka hidup kita semakin dikuasai oleh Roh Kudus. Dan semakin hidup kita menjadi saksi yang hidup bagi banyak orang. Menjadi saksi itu bukan hanya sekedar menyampaikan Firman Tuhan di atas mimbar, Tetapi harus terjadi didalam kehidupan kita sehari hari. Hal ini kita lakukan melalui perbuatan kasih, kebaikan hati, melalui telinga yang mau mendengar keluh kesah orang lain, Seberapa hebatnya seseorang apabila Roh Kudus tidak menguasainya semuanya akan sia-sia, sebaliknya, jika seorang yang sederhana sekalipun, yang tidak pandai bicara, yang tidak punya banyak kemampuan namun hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus, dia akan menjadi berkat lewat kesaksian hidupnya. Kehadiran Roh Kudus tidak hanya membuat kita bersukacita saja, tetapi juga memampukan kita untuk menjadi saksi-saksi-Nya. Didalam kehidupan ini, pasti ada saat-saat dimana kita sudah merasa kehilangan akal dalam menghadapi masalah, bahkan mengalami jalan buntu, tetapi jikalau kita selalu berada dalam pimpinan Roh Kudus, maka kita tidak lagi disebut pemuda labil dalam menghadapi setiap pergumulan dan masalah-masalah yang terjadi dalam hidup kita. Kita dapat mengerti jalan mana yang harus kita tempuh atau keputusan apa yang harus diambil ketika Roh Kudus bekerja dalam kehidupan kita. Roh Kudus adalah Roh penghibur dan penolong yang menuntun kita dan memberi jalan keluar untuk masalah yang kita hadapi. Jika setiap pemuda Kristen memberi dirinya dipimpin dan dikuasai oleh Roh Kudus, maka Roh Kudus dapat berkarya dalam kehidupan setiap pemuda Kristen untuk kemuliaan Tuhan. Firman Tuhan berkata “Jikalau kita hidup oleh Roh, Baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh” (Galatia 5:25).