
1. Mandoding Haleluya No. 115:1+5
Sadokah ho i tanoh on papintor uhurmin,
padingat-dingat ma tongtong nidok ni Tuhanmin.
Sai tiru Tuhan Jesus in na roh mangkopkop ho.
Pambaen-Ni ‘ge hata-Ni in hagoluhanmu do.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 2 Korint 3:18
“Tapi hita haganup, marbohi na so marpanrungkub, mangidah hasangapon ni Tuhan in songon ibagas sormin, gabe salih songon rupa-Ni, humbani hasangapon hu hasangapon, halani Tuhan, Tonduy in.”
“Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
hampir semua orang mempunyai “role model” atau panutan untuk dicontoh dan menjadi teladan dalam hidupnya. “Role model” tersebut pasti sangat berpengaruh besar dalam kehidupan kita. Dalam dunia kekristenan, ternyata kita juga mempunyai “role model” yang disebutkan dengan kalimat menjadi serupa dengan Kristus. Perintah dan kalimat menjadi serupa dengan Kristus harus terus menerus bergema selama kita hidup. Menjadi lebih serupa seperti Kristus harus menjadi keinginan setiap orang-percaya. Dan ternyata bahwa Allah juga memiliki keinginan yang sama bagi kita. Alkitab mengatakan bahwa Allah telah menentukan orang percaya “dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya” (Roma 8:29). Membuat kita menjadi serupa seperti Kristus adalah pekerjaan Allah. Ia akan meneruskannya sampai akhir (Filipi 1:6).
Dalam ayat harian ini disebutkan bahwa pekerjaan Allah untuk menjadikan kita serupa dengan gambaran Anak-Nya terus berlangsung. Dengan tegas disebutkan bahwa, “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar” (2 Kor. 3:18). Bagaimanapun pada suatu hari nanti, proses ini akan selesai, “apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” (1 Yoh. 3:2).
Untuk merespons anugerah dan pekerjaan yang sedang dilakukan oleh Allah di dalam Kristus demi mengubah kita menjadi serupa dengan Kristus bukan berarti kita hanya duduk manis dan menanti diangkat ke surga “dengan begitu mudahnya.” Dibutuhkan kerelaan dan kesediaan kita untuk hidup dalam tuntunan Roh Kudus. Karena ternyata menjadi lebih serupa seperti Kristus membutuhkan kuasa ilahi dan tanggung jawab manusia sekaligus. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan setidaknya tiga hal agar kita bisa menjadi seperti Kristus, yaitu: berserah diri kepada Allah, merdeka dari dosa, dan senantiasa mengalami pertumbuhan rohani kita.
Yang pertama, menjadi lebih serupa seperti Kristus merupakan hasil dari berserah diri kepada Allah. Roma 12:1-2 mengatakan bahwa ibadah melibatkan pengabdian diri yang sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah. Kita merelakan tubuh kita sebagai “korban yang hidup,” sehingga pikiran kita ikut diperbaharui dan diubahkan. Ketika Yesus berkata, “Ikutlah Aku!” Lewi segera meninggalkan meja cukainya (Mrk. 2:14). Jadi, kita harus menyerahkan semua yang kita miliki dengan penuh kerelaan demi mengikuti Allah.
Yang kedua, untuk menjadi serupa dengan Kristus adalah hasil kemerdekaan dari dosa. Karena Yesus menjalani kehidupan tanpa dosa, maka kita harus semakin menganggap diri kita sudah “mati bagi dosa” (Roma 6:11). Jika kita menjalani kehidupan yang mengejar kekudusan, maka kita akan menjadi semakin sama seperti Yesus. Saat mempersembahkan diri kita kepada Allah, dosa tidak lagi berkuasa atas kita, sehingga kita akan semakin serupa dengan Kristus (Roma 6:1-14).
Dan yang ketiga, untuk menjadi lebih serupa seperti Kristus adalah hasil dari pertumbuhan iman Kristen. Ketika kita pertama kali diselamatkan, kita belum matang dalam hal kebijaksanaan dan pengetahuan. Kita tidak memiliki pengalaman dalam belas kasih dan kasih karunia. Tapi, kemudian kita bertumbuh. Tanggung jawab kita adalah untuk menjadi lebih kuat dan menjadi lebih serupa seperti Kristus. “Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2 Petrus 3:18). “Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu” (1 Tes. 3:12).
Dengan demikian, semakin jelaslah bagi kita bahwa ada kemuliaan Allah yang semakin nyata dalam hidup kita. Biarlah kemuliaan itu semakin jelas dari hidup kita, sehingga kita semakin mengalami sukacita dan sesama kita dapat merasakan sukacita dan berkat dari kehidupan kita. Proses itu akan terus kita kerjakan sampai kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dan mengalami kemuliaan yang semakin besar. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 194:1+3
Sai sihol usihanku Ham Jesus Tuhankin.
Bai toruhni uhur-Mu lamlamni hata-Mu.
Sonaha bahenonku, lao mandalankon in,
sai Ham ma alo Tuhan, manolong ai ijin.
Sonaha bahenonku maniru Tuhankin?
Gok dousa do uhurhu age angkulangkin.
Urupi au, o Jesus sai sasap dousangkin.
Suankon bai uhurhu holong ni atei-Mu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS