1. Mandoding Haleluya No. 303:1
Na Pansing Na Pansing Tuhan parkuasa,
arion hanami mamuji Naibata.
Na Pansing Na Pansing janah marjumbalang
Sitolu sada na sangap tumang.

2. Tonggo

3. Ayat Harian: 1 Musa 2:7
“bani panorang ia ma itompa Naibata Jahowa jolma humbani orbuk ni tanoh on, anjaha isompulhon hosah hagoluhan hubagas ruang ni igungni. Jadi sonai ma martonduy na manggoluh jolma ai.”

“ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.”

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Tuhan Allah membentuk manusia dari debu tanah. Selanjutnya Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidung manusia itu. Oleh karena-Nya, makhluk itu pun menjadi hidup. Adanya ketiga kata kerja, yakni membentuk, menghembuskan dan menjadi adalah melukiskan pembentukan sebuah umat atau bangsa. Tubuh manusia dibentuk dari debu tanah sedangkan rohnya berasal langsung dari “nafas” Allah. Manusia adalah sungguh-sungguh makhluk dua dunia; baik bumi maupun surga memilikinya.

Perpaduan ganjil antara debu dan keilahian menghasilkan makhluk ciptaan yang menakjubkan, yaitu makhluk yang diciptakan menurut gambar Allah sendiri. Selaku makhluk hidup, manusia dipersiapkan untuk menunjukkan sifat-sifat pemberi kehidupan. Dari bahasa yang dipakai ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan dengan kekuatan rohani seperti Allah. Tuhan memberikan kepada manusia, kemampuan untuk berpikir dan merasakan, berkomunikasi dengan pihak lain, membedakan dan memilah, dan hingga taraf tertentu, menentukan wataknya sendiri.

Keluarga yang diberkati Tuhan,
kita pun berasal dari debu tanah, sebab kita adalah keturunannya, dari cetakan yang sama. Mengenai makhluk-makhluk lain, dikatakan bahwa semuanya diciptakan dan dibuat, tetapi kita manusia dikatakan dibentuk. Ini menunjukkan proses bertahap dalam karya yang dikerjakan dengan ketepatan dan kecermatan yang tinggi. Setelah Allah membentuk kita, Ia menghembuskan Roh-Nya kepada kita. Artinya adalah bahwa jiwa kita tidak dibuat dari debu tanah seperti halnya tubuh. Karena itu sangat disayangkan apabila jiwa manusia melekat pada dunia dan mementingkan hal-hal duniawi. Sebab itu, marilah kita percayakan roh kita ke dalam tangan-Nya, karena dari tangan-Nyalah kita menerimanya. Kepada-Nya kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, sebagai bait Roh Kudus, dan kelak tubuh-tubuh fana ini akan dibentuk ulang serupa dengan tubuh Kristus yang mulia. Amin.

5. Mandoding Haleluya No. 12:3
Tonduy, daging uhur, ampa gogohniin,
ulang bai na sambor, sai Bamu ma in!
Ningon gok Bamu ma au hinopkop-Mu,
ase saud martuah au jabolon-Mu.

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS