1. Mandoding Haleluya No. 259:6
Ijaga Naibatanta, ganupan hita on.
Itogu do uhurta, bai na dear tongtong.
Itogu do uhurta, bai na dear tongtong.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Hesekiel 18:21
“Tapi anggo itundalhon parjahat ai haganup dousani, na hinorjahonni, anjaha idalankon haganup titah-Ku, anjaha ihorjahon uhum ampa hapintoron, maningon manggoluh do ia, seng matei.”

“Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
tema pekerjaan Allah adalah kehidupan. Itulah mengapa Ia menghembuskan nafas hidup ke dalam hidung manusia yang diciptakanNya, sehingga manusia itu menjadi makhluk yang hidup (bdk. Kej. 2:7). Hal ini tidak diperbuatNya kepada ciptaan yang lain; hanya kepada manusia. Pun setelah manusia yang diciptakanNya itu jatuh ke dalam dosa melalui peristiwa di taman Eden, Ia tetap mengusahakan kehidupan bagi ciptaanNya yang jatuh ke dalam dosa tersebut. Yesus, yang adalah Anak Allah, menjadi Penyelamat atau Penebus bagi manusia yang jatuh ke dalam dosa, sehingga setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (bdk. Yoh. 3:16). Kemudian, walau Yesus telah naik ke sorga, dan Roh Kudus turun ke atas para rasul, kehidupan itu tetap menjadi tema pekerjaan Allah di dalam Roh Kudus. Rasul Paulus menuliskan dalam Roma 8:2, “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.” Oleh karena itu, melalui Allah Tritunggal, kita bisa melihat bahwa tema pekerjaan atau karya Allah dalam hidup kita adalah tentang kehidupan.

Hal inilah yang juga disampaikan kepada kita melalui ayat harian hari ini, melalui Yehezkiel 18:21. Dampak dari hidup dalam kefasikan adalah kematian. Apa itu fasik? Fasik artinya tidak peduli terhadap perintah Tuhan, walau sebenarnya ia menaruh kepercayaannya kepada Tuhan. Hidup dalam kefasikan akan berakibat pada kematian, sehingga terhadapnya dimintakan sebuah pertobatan untuk menghindari kematian tersebut. Jika ia bertobat, dengan cara meninggalkan kefasikannya serta kembali patuh kepada ketetapan Tuhan, maka ia pasti akan hidup.

Maka, ada dua hal yang mau disampaikan pada kita melalui ayat harian hari ini. Pertama, jika kita hidup dalam kefasikan, tinggalkanlah itu. Bertobatlah. Kedua, jika kita tidak hidup dalam kefasikan, maka ingatkanlah orang yang hidup dalam kefasikan untuk meninggalkan kefasikannya tersebut. Karena kita juga harus memberikan diri kita pada karya atau pekerjaan Tuhan, yaitu mengusahakan kehidupan. Begitu juga dalam pelayanan, kesaksian, dan persekutuan yang kita lakukan, usahakanlah agar terjaga kehidupan di dalamnya. Sebagai contoh, jika terdapat warga gereja melakukan pelanggaran, maka tugas kitalah untuk menuntunnya ke dalam pertobatan dan kehidupan, bukan justru menyudutkan dan menghakiminya. Penghakiman itu adalah milik Anak. Tapi sebelum penghakiman itu terjadi, Ia senantiasa memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan meninggalkan kefasikan kita. Yakinlah, Ia pasti menerima kita dengan segala kekurangan dan kelemahan kita. Ia tidak hanya menerima kita, melainkan memberikan kehidupan kepada kita. Inilah janjiNya bagi kita melalui ayat harian hari ini. Mari kita hidupi. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 88:4
Haleluya! Bai Bapa in, bai Anak ampa Tonduy in, puji-pujiannami.
Bamu ma hamogahan in, ampa hamuliaon in, ibere uhurnami.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS