1. Mandoding Haleluya No. 102:1
Ham tongtong ihutkononku Jesus Sipagoluh au.
Seng anjai tadingkononku Ham na paluahkon au.
Humbai haganup dousangku pakon humbai uhum in.
Na tongtong habiaranku ibaen pardousaonkin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Jeremia 32:40
“Bahenon-Ku do bani sidea padan sisadokah ni dokahni, paboa seng surut be Ahu mambahen na madear bani sidea; anjaha nahkonon-Ku do biar mangidah Ahu hubagas uhur ni sidea, ase ulang be marbalik sidea hun Bangku.”
“Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
melalui pembacaan Yeremia pasal 32 ini kita diberitahu tentang kekuatan iman dan keyakinan Yeremia akan janji Tuhan. Yeremia melakukan dialog dengan Tuhan yang pada akhirnya Yeremia menemukan jawaban terbaik dan keputusan terbaik dalam situasi yang tidak masuk akal. Saat itu, Yerusalem sedang di ambang kehancuran. Tentara Babel telah mengepung kota Yerusalem (Yeremia 32:2). Kekalahan sudah dekat dan tidak terhindarkan, seperti yang telah difirmankan Tuhan. Namun, Tuhan justru memerintahkan nabi Yeremia untuk membeli sebidang tanah di kampung halamannya. Tuhan kemudian menyuruh Yeremia untuk membeli tanah milik saudaranya, Hanameel. Dengan membeli tanah tersebut, berarti Yeremia tetap taat dan juga percaya bahwa Tuhan akan mengembalikan bangsa Yehuda kembali ke tanah airnya suatu saat nanti. Nabi Yeremia patuh sepenuhnya.
Di mata manusia, perintah ini tidak masuk akal karena kemungkinan, tanah yang dibeli pada situasi dan kondisi seperti itu tidak akan bisa dinikmati. Tanah tersebut pasti akan dirampas oleh raja Nebukadnezar. Membeli tanah pada masa itu merupakan tindakan membuang uang. Terlihat adanya keraguan kepada Tuhan dalam doa nabi Yeremia. Ia mengakui semua yang diketahuinya tentang Tuhan, yakni kuasa-Nya, karakter-Nya, pengetahuan-Nya, kesetiaan-Nya, namun akhir doa menunjukkan keraguannya sendiri (Yeremia 32:25). Mengapa Tuhan meminta dia untuk membeli sebuah ladang di tempat yang akan segera diambil alih dan dihancurkan oleh musuh? Tuhan menjawab nabi Yeremia, “… adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?” (Yeremia 32:27). Tuhan memberi tanggapan terhadap nabi Yeremia dalam ayat 36-44. Dari sudut pandang kita, kehancuran Yerusalem sudah dekat dan kemerdekaan bangsa Yehuda akan hilang. Akan tetapi, Tuhan memiliki rencana lain, yaitu mengembalikan orang-orang buangan, memulihkan kemakmuran mereka, dan mengikat perjanjian kekal dengan mereka (32:40). Menurut pemahaman akal, masa depan tampak suram. Akan tetapi, seperti pengakuan nabi Yeremia sebelumnya –dan kemudian Tuhan mengulangi– tidak ada yang sulit bagi Tuhan (Yeremia 32:17, 27).
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
melalui Yesus Kristus, perjanjian kekal yang dari Allah kepada kita telah nyata. Perjanjian kekal itu menganugerahkan keselamatan kekal kepada kita. Bahkan untuk memeteraikan perjanjian itu seperti yang tertulis dalam Efesus 1:13, “Di dalam Dia kamu juga – karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu – di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.” Dengan demikian, kita memiliki kekuatan untuk terus setia dan melakukan perbuatan yang baik. Kuasa Roh Kudus itu sudah nyata dalam hidup kita yang menuntun kita untuk tetap berada dalam hidup yang takut akan Tuhan. Hal ini menjadikan kita tidak mungkin lagi berbalik atau menjauh dari Tuhan, melainkan semakin membuktikan bahwa ada begitu banyak kesempatan yang diberikan Tuhan bagi kita untuk melakukan perbuatan baik dan menjadikan kita sebagai alat berkat Tuhan.
Sama seperti Yeremia yang yakin akan janji dan penyertaan Tuhan, maka kita juga meyakini bahwa penyertaan Tuhan tetap terjadi dalam hidup kita. Kita yakin seperti yang diamini oleh Yeremia bahwa tidak ada yang sulit bagi Tuhan. Walaupun terkadang kita menghadapi kesulitan dan pergumulan yang berat, yang menurut kita susah untuk mendapat jalan keluar dan tidak mungkin terselesaikan, tetapi janji dan kekuatan Firman Tuhan sungguh nyata bahwa tidak ada yang sulit bagi Tuhan. Yang terpenting untuk kita lakukan adalah tetap setia dalam perbuatan baik yang dikehendaki Tuhan, tetap takut akan Tuhan dan yakin akan pertolongan Tuhan dalam hidup kita. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 448:1
Mantin ni in do hape, padanni Tuhan Jesus,
pamalas uhur tene, bai ganup na tinobus.
Dear tumang padan-Nin, na gabe sijoloman,
patoguh uhur do in, bai na marpangarapan.
Sai hagoluhkon ma in baen rudang hajengeson,
ase sonang ham ijin gok Tonduy hasintongan.
Hinalayak-Ni do in pasirsir haluahon,
janah damei uhurmin jumpahan hagoluhan.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS