1. Mandoding Haleluya No. 258:1
Na masihol do uhurhu, bani Jesus Tuhankin.
Ai isasap do dousangku, iurasi uhurhin.
Ge ibagas sitaronon, marsigantung au Bamu.
Ra do ahu mangirikkon, panogu-noguonMu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Heber 9:28
“sonai do age Kristus, dob hona galangkon sahali, laho mamorsan dousa ni jolma na mabuei in, paduahalihon talar ma Ia, sedo halani dousa, tapi laho mamboan haluahon do bani na paima-imahon-Si.”
“demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
pengenalan akan Tuhan Yesus selalu disampaikan dan ditekankan oleh penulis Ibrani ini, sehingga mereka yang menerima surat ini dapat memahami secara benar tentang keberadaan dan peran Tuhan Yesus bagi keselamatan kita. Hal ini perlu disampaikan kepada jemaat yang saat itu berkaitan erat dengan ajaran Yahudi (Ibrani) agar mereka dapat membedakan antara ajaran mengenai imam dan nabi dalam ajaran Yahudi dengan pribadi Yesus yang juga menyandang gelar itu.
Meskipun dalam kehidupan Yahudi mereka mengenal Imam Besar sebagai peran yang sangat penting, namun Tuhan Yesus harus dipahami sebagai sosok yang tidak sama dengan Imam Besar. Memang benar peran Imam Besar adalah sebagai perantara antara umat dengan Allah dalam hal permohonan pengampunan dosa, dan itu dilakukan oleh Imam Besar dalam ritual yang dikhususkan waktu dan tempatnya. Orang Yahudi sangat menghargai peran Imam Besar ini dalam kehidupan keberagamaan mereka.
Jika Imam Besar mempersembahkan darah yang bukan darahnya untuk memohon pengampunan dosa kepada Allah, maka Tuhan Yesus mengorbankan darahNya sendiri untuk menghapus dosa umat manusia, dan jika Imam Besar melakukan persembahan khusus sekali setahun untuk penghapusan dosa bangsa itu, maka Tuhan Yesus hanya melakukan itu satu kali untuk selamanya. Dia tidak menumpahkan darahNya berkali-kali atau Dia tidak mati berkali-kali, tetapi hanya satu kali untuk menebus dosa umatNya.
Melalui firman Tuhan hari ini kita diingatkan untuk senantiasa mengenal Tuhan Yesus dengan benar. Ajaran tentang Yesus sejak dulu sampai sekarang tetap ada yang berbeda-beda. Namun kita diingatkan bahwa hal yang paling mendasar yaitu bahwa Tuhan Yesus hadir untuk menebus dosa kita melalui pengorbanan di kayu salib, satu kali untuk selamanya. Hal yang mendasar inilah yang senantiasa kita pegang agar kita tidak terombang-ambing dengan ajaran yang mungkin bisa mengganggu iman kita. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 246:2
Sai dingat Jesus Tuhanmin, sitaron na madorsa.
Bai hayu na marsilang in mangkopkop ham pardousa;
Ai ham talup manaron in, na mangonai bai Jesus in,
sai puji ma lah Ia.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS