Ibadah Harian Keluarga GKPS

Selasa, 20 Juni 2023

 1. Mandoding : Haleluya No. 252:1

Sonang i lambung Jesus sonang na roh hujin;

Ulang be ho mabiar, lao mangayaki in;

Sai idilohon Jesus: “Irikkon ma lah Au.

Tadingkon hagolapan, janah haposi Au”

Sonang i lambung Jesus sonang na roh hujin;

Ulang be ho mabiar, lao mangayaki in;

2. Tonggo

3. Ayat Harian: Psalmen 116:7

Mulak ma ho sonang, ale tonduyhu, ai domma ibahen Jahowa na madear bam!

Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu.

4. Renungan

RIP atau “Rest in peace” adalah ungkapan yang sering kita gunakan atas meninggalnya seseorang dan jarang bahkan tidak pernah kita ucapkan kepada orang yang masih hidup. Padahal sesungguhnya dalam hidup ini jiwa kita tidak pernah beristirahat dikarenakan banyak kekuatiran dan ketakutan serta beban-beban pikiran, perjuangan dan keinginan-keinginan lainnya. Kita jarang beristirahat, jarang mengalami rasa tenang dan damai dalam hidup. Bahkan ketika tubuh kita beristirahatpun, jiwa dan hati kita seringkali tidak. Ironisnya, satu-satunya keadaan dimana jiwa kita benar-benar istirahat adalah saat kematian kita sendiri, hanya ketika itulah jiwa kita dapat benar-benar beristirahat dalam damai, sehingga ucapan RIP (rest in peace) dengan mudahnya keluar dari bibir kita. Kita sangat kesulitan mengatakan “beristirahat dalam damai” kepada jiwa kita sendiri. Namun dalam nas hari ini kita menemukan seseorang yang mengatakan  : “kembalilah tenang” (RIP) kepada jiwanya sendiri.

Jika kita pernah bekerja keras secara fisik misalnya kegiatan yang sangat memeras keringat, maka disanalah kita mengerti betapa nikmatnya mengistirahatkan tubuh kita setelahnya. Tubuh kita tidak hanya dapat menikmati istirahat namun memang sangat membutuhkannya. Di saat hati dan jiwa terluka, maka sama seperti tubuh kita setelah bekerja keras, jiwa dan hati kita juga membutuhkan istirahat dan ketenangan. Maka kita bersyukur karena Allah menjanjikan ketenangan dan ketenteraman jiwa di dalam Dia melalui firman-Nya dengan mengatakan : “ “Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu.” (Kel. 33:14). “Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku” (Mzm 62:6) dan dalam nas hari ini dikatakan:” Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu”. Ketika jiwa kita mendapatkan kesempatan untuk beristirahat maka jiwa kita semakin dikuatkan dan diperbaharui. Dan tidak ada tempat lain yang dapat membuat jiwa kita tenang selain di dalam Tuhan. Itu sebabnya Yesus berkata dalam Matius 11:28 :” Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Hati yang terluka akan menjadi beban hidup yang paling berat, tetapi Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya karena Dialah satu-satunya sumber ketenangan dan peristirahatan yang sangat dibutuhkan jiwa kita.

Banyak orang yang mengalami luka hati dan batin mencoba mencari banyak jalan untuk menenangkan jiwanya dan menemukan kedamaian. Namun cara seperti itu pasti akan menimbulkan frustrasi dan kelelahan. Ketahuilah bahwa tidak akan pernah seseorang yang jauh dari Tuhan menemukan ketenangan dan kedamaian sejati. Oleh karena itu, percaya dan beriman kepada Tuhan adalah satu-satunya jalan menemukan ketenangan dan kedamaian sejati dan ilahi. Semakin kita percaya kepada Tuhan, maka hidup kita akan semakin mudah karena segala sesuatu yang kita percayakan kepada-Nya akan diberkati dan dikabulkan-Nya. Mungkin tidak seperti apa yang ada dalam pikiran kita cara Allah mengerjakannya namun yang pasti Allah selalu memberikan yang terbaik bagi kita dan selalu memelihara dan memperhatikan kita karena kasih-Nya yang besar kepada kita. Amin.

5. Doding : Haleluya No. 251:1
Sonang do uhurhu ibaen Jesuskin,

boritpe hu taron ijon;

Tenger do uhurhu bai Tuhanta in,

ipasonang tongtong uhurhon,

Sonang do, sonang do,

 ipasonang tongtong uhurhon.

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS