
Ibadah Harian Keluarga GKPS
Jumat, 23 Juni 2023
1. Mandoding : Haleluya No. 466:1
Ringgas hita marhorja, ase torsa marhasonangan goluhta on.
Sirsir do tong Tuhanta mambere gogoh lao marhorja hubanta on
Nai ma da tongon, Amen sai saud ma sonin.
Nai ma da tongon, Amen sai saud ma sonin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Jakobus 2:17
Haporsayaon in pe sonai do. Anggo seng dong horjani,
na dob matei do ai ibagas dirini.
Demikian juga halnya dengan iman: Jika Iman tidak disertai perbuatan,
maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Melalui isi dari Yakobus 2:17, maka Martin Luther pernah menyebut kitab Yokobus sebagai “surat sepele yang tepat.” Karena dari isi dan penjelasan yang lengkap dari ayat ini akan membuat kita memahami iman yangsejati dan iman yang hidup yang telah dianugerahkan oleh Allah bagi kita. Yakobus mengingatkan bahwa tanpa ungkapan kepedulian, iman itu mati dan tak berdaya. Orang yang memiliki pemahaman iman tanpa memperlihatkannya dalam tindakan dan perbuatan kasih yang nyata, sesungguhnya orang tersebut belum memahami dan menyelami makna keselamatan yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus (Yakobus 2:14-17). Bahkan lebih jauh disebutkan bahwa; percuma mengklaim iman pada fakta kebenaran tentang Allah atau tentang Kristus dan karya penyelamatan-Nya, sebab Iblis pun memiliki pemahaman iman yang sama bahkan ia gentar kepada Allah (Yakobus 2:19)! Tanpa ketaatan dan tindakan serasi dengan iman, sesungguhnya iman itu kosong atau mati adanya (Yakobus 2: 17, 20).
Kehidupan iman yang dinamis akan tampak dalam sikap seseorang terhadap sesamanya. Kesejatian iman akan terlihat pada sikap seseorang terhadap lingkungannya. Pekakah ia pada kebutuhan sesama? Pedulikah ia untuk ambil bagian dalam kehidupan bermasyarakat? Ringan tangankah ia pada masalah sosial sehingga mau terlibat, setidaknya dengan menaikkan doa pribadinya? Iman murni dalam Kristus akan menghasilkan perbuatan. Kebaikan yang murni digerakkan oleh iman. Tidak ada alasan untuk memisahkan antara iman dan perbuatan. Dengan demikian kita dapat memahami bahwa iman itu adalah daya imajinasi yang menggerakkan penulisan buku yang tadinya kosong dengan beragam kisah yang menyenangkan hati Tuhan. Kelak Dia akan menilai apakah buku itu sudah ditulisi dengan indah dan bernilai sesuai dengan tujuan hidup pemiliknya.
Dalam praktek hidup sehari-hari, kita dapat memahami perbuatan sama seperti buah selalu ada pohon yang menghasilkannya. Demikianlah perbuatan, selalu ada iman di balik setiap tindakan dan perbuatan. Apa yang Anda dan saya kerjakan hari ini, apa yang membuat Anda dan saya hari ini bergerak dan ingin selalu berjalan dalam sebuah tujuan yang pasti. Selalu ada keyakinan di baliknya. Demikianlah sedikit contoh hubungan iman dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika kita dipersatukan oleh iman kepada Kristus, kita dibawa pada persekutuan yang begitu sempurna dengan Dia, sehingga kita menjadi satu dengan Dia, dan kepentingan Dia dan kita menjadi sesuai dan sama persis. Kita memiliki persekutuan dengan Kristus dalam kasih-Nya. Apa yang Ia kasihi kita kasihi. Ia mengasihi semua orang, begitu juga kita. Ia mengasihi para pendosa, begitu juga kita. Ia mengasihi umat manusia yang binasa, dan rindu untuk melihat padang-padang gurun bumi berubah menjadi taman Tuhan—begitu juga kita. Kita memiliki persekutuan dengan Dia dalam keinginan-Nya. Ia ingin memuliakan Allah, kita juga bekerja keras memuliakan Allah. Ia ingin orang-orang suci berada bersama Dia di tempat Dia berada, demikian kita pun ingin bersama Dia di sana. Ia ingin agar nama Bapa dikasihi dan dipuja oleh segala ciptaan-Nya, maka kita akan berdoa setiap hari, “Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di sorga.” (Matius 6:10)
Maka melalui ayat harian ini kita dapat memohon kepada Tuhan: Tuhan, berikanlah aku iman, ya Tuhan berikan aku kasih-Mu dalam proses perjalanan Kekristenanku sehingga aku menjadi serupa dengan-Mu. Terkadang aku berpikir, bagaimana mungkin Engkau dapat mengasihi aku pendosa besar ini, dengan kasih yang teramat dalam. Tetapi kebenaran-Nya demikian, maka dari itu ajari aku mengasihi sesama seperti kasih-Mu kepadaku. Iman yang benar selalu bertolak dari-Mu, karena rancangan-Mu dan kasih-Mu. Mampukan aku Tuhan, untuk seumur hidupku memuliakan-Mu dan dipuaskan oleh Kristus yang telah disalibkan itu. sehingga sebagai murid-Mu aku memberitakan Engkau dan membawa orang-orang percaya lainnya bertumbuh bersama-sama semakin mengenal Engkau. Amin.
5. Mandoding: Kidung Jemaat No. 424: 1 – 2
Yesus menginginkan daku bersinar bagiNya,
di mana pun ‘ku berada, ‘ku mengenangkanNya.
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
Yesus menginginkan daku menolong orang lain,
manis dan sopan selalu, ketika ‘ku bermain.
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS