Bapak Jhon Albertson Sinaga menjelaskan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Ecoenzyme, ZPT untuk buah sawit, Photo Sintesa Bakter, Asam Amino, Pupuk Organik Cair Buah, dan Racun Rumput. (Foto: bgs/hks)

PEMATANG SIANTAR. GKPS.OR.ID. ToT Pelatihan Pertanian Organik Berbasis Fermentasi sukses di gelar pada Kamis (22/6/2023) pagi, di Kantor Lurah Dalig Raya, Kecamatan Raya. Kegiatan ini merupakan program Panitia Kerja J-120 Distrik II Bidang Diakonia Pertanian yang dikoordinatori St. Jupri Banurea.

Sebanyak 70-an orang peserta dari dua orang perwakilan masing-masing Resort di Distrik II; Pendeta, Penginjil dan Vikar Pendeta se-Distrik II hadir sebagai peserta. Selain itu turut hadir Kepala Departemen Pelayanan GKPS Pdt. Dr. Jenny R. C. Purba sekaligus Koordinator Seksi Diakonia Sosial Tim Kerja J-120 GKPS, Praeses GKPS Distrik II Pdt. Erni J. Tondang, M.Th, Pendeta Sekolah Minggu GKPS Distrik II Pdt. Enni Purba, M.Si, Pendeta Namaposo GKPS Distrik I Pdt. Hamonangan Sinaga, M.Si, Kabag. Humas GKPS Pdt. Bima Gustav Saragih serta pegawai CUM Talenta GKPS.

Untuk membekali para peserta, Panitia mengundang bapak Jhon Albertson Sinaga yang merupakan penggiat pertanian organik di Sumatera Utara. Adapun materi pelatihannya tentang pembuatan Ecoenzyme, ZPT untuk buah sawit, Photo Sintesa Bakter, Asam Amino, Pupuk Organik Cair Buah, dan Racun Rumput.

Sebelum dibuka dengan resmi, Drs. Sardiaman Sinurat, M.Pd selaku moderator kegiatan menyampaikan dua hal yang menjadi latar belakang pelatihan ini dilakukan.

“Ada dua dasar pemikiran diadakannya pelatihan pertanian organik. Pertama terkait harga pupuk yang beredar di pasaran, yang harganya cukup tinggi dan tidak sebanding dengan harga hasil-hasil pertanian. Artinya cost modal sangat tinggi dibanding keuntungan. Yang kedua, kita berharap ke depan Simalungun dikenal dengan pertanian yang ramah lingkungan, dan para petaninya juga sejahtera”, terang Drs. Sardiaman.

Pdt. Jenny Purba dalam sambutannya pun mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Panitia untuk mengadakan pelatihan pertanian organik di Distrik II. Ia pun mengutip Mazmur 104: 14-15 sebagai bahan perenungan bersama terkait pertanian.

“Pagi ini kita belajar dari kehidupan orang Israel yang sangat peduli dengan alamnya. Mari kita belajar menghargai alam ciptaan sebagaimana pengakuan Pemazmur 104: 14-15. Terpujilah Allah semesta alam yang telah membawa roti dari bumi” ucap Pdt. Jenny Purba.

Sementara itu St. Jupri Banurea menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang dengan waktu yang singkat. Namun ia berharap agar materi yang didapat dalam pelatihan ini bisa diterapkan di warga jemaat GKPS se-Distrik II.

“Persiapan kegiatan ini sangatlah singkat, hanya 4 hari saja. Namun kami yakin, bila kita sungguh-sungguh dan mau bekerjasama, pertanian organik akan menjadi ciri baru pertanian di Simalungun. Untuk itu mari kita terapkan di jemaat masing-masing sebab bahan-bahan pengolahannya sudah disediakan Tuhan untuk kita, dan ada di sekitar kita”, pinta Lurah Dalig Raya ini.

Ditambahkan St. Jupri Banuera, ia dan seluruh perangkat pemerintah di Kelurahan Dalig Raya sedang mengupayakan agar produk unggulan Dalig Raya berupa gula merah semakin dikenal dipasaran.

“Kelurahan Dalig Raya menjadi kelurahan terbaik di Simalungun dan masuk nominasi keluarahan terbaik di Sumut. Produk unggulan Dalig Raya adalah gula merah, yang sudah dipasarkan di Tebing Tinggi dan di Perbaungan. Kita mau gula merah ini nantinya semakin dikenal masyarakat, dan Dalig Raya menjadi keluarahan yang menghasilkan gula merah terbaik di Sumatera Utara”, harap St. Jupri Banurea.

Dalam sambutannya, Praeses Distrik II berharap teori dan praktek yang akan diterima pada pelatihan ini dapat segera diaplikasikan di jemaat masing-masing, dan CUM Talenta GKPS yang ikut hadir dalam pelatihan ini, siap menggelontorkan dana untuk pengembangan pertanian organik. Setelah menyampaikan sambutannya, Pdt. Erni J. Tondang pun membuka secara resmi pelatihan pada pukul 10.25 WIB. (bgs/hks)