Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 5 Juli 2023
1. Mandoding Haleluya No. 375:1+3
Ai ise suruhon-Ku sai nini Tuhan in,
na ra lao pararatkon harajaon-Ni in.
Buei do namangaku lao mangkorjahon in,
garama anak boru ‘ge bapa inang pe.
Ijon do au Tuhanku sai suruh Ham ma au,
mandilo ganup jolma bai harajaon-Mu.
Hubere ma gogohku ‘ge panorangku pe,
seng ra au marnaloja, paima ganup roh.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 145:18
“Dohor do Jahowa bani sagala na mandilo-Si, bani haganup na mandilo-Si ibagas hasintongan.”
“Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
tidak semua bisa berjalan dengan lancar, sesuai dengan yang kita harapkan. Ada situasi atau masa dimana kita terperangkap dalam kesusahan dan meminta bantuan. Sebagai contoh, jika kita pernah terperangkap dalam lift, maka ada tombol bantuan di dalam lift tersebut yang membuat kita bisa menghubungi petugas di luar lift agar datang menolong kita. Atau, kalau kita pernah mendengar panggilan darurat 911 di Amerika Serikat, itu juga adalah bagian dari memanggil atau meminta pertolongan dari orang lain di saat kita mendapatkan kesulitan atau ancaman. Apa yang terjadi setelah itu? Maka cepat atau lambat, petugas akan datang mendekati atau menjumpai kita untuk membantu kita keluar dari masalah tersebut.
Itulah yang secara wajar dilakukan oleh orang yang sedang dalam kesulitan dan membutuhkan bantuan dari orang lain untuk mengeluarkannya dari kesulitan tersebut. Jadi, kita memanggil atau meminta bantuan kepada orang lain saat kita sedang dalam kondisi yang tidak baik. Jarang sekali kita memanggil orang yang kita anggap bisa membantu kita di dalam kesulitan, di saat kita tidak sedang dalam kesulitan. Intinya, kita memanggil dia pada saat kita memerlukannya. Ayat harian hari ini mengingatkan kita untuk melakukan hal yang berbeda kepada Tuhan. Kita memanggil dan berseru kepada Tuhan bukan hanya saat kita membutuhkan-Nya, melainkan di setiap saat. Itulah yang dimaksudkan ayat harian kita hari ini dengan, “….. berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.”
Seruan kita kepada Tuhan bukan hanya dalam bentuk permintaan atau permohonan. Pujian dan penyembahan kepada Tuhan pun juga adalah sebuah seruan kepada Tuhan. Maka, jika kita diajak untuk setia berseru kepada Tuhan, itu artinya kita diajak setia untuk memuji, menyembah, meminta, dan memohon kepada Tuhan. Kesetiaan itu bisa kita bangun atau bentuk sejak dini. Di mana saja dan kapan saja. Bagaimana bentuknya? Bentuknya bisa dalam bentuk berdoa atau bernyanyi. Maka tepatlah apa yang dilakukan oleh GKPS dengan menerbitkan Susukkara, dimana ada ayat pagi dan ayat malam di dalamnya. Kita dibentuk untuk setia dalam berseru kepada Tuhan, karena setiap pagi dan malam kita selalu berdoa, membaca Alkitab, dan bernyanyi untuk Tuhan, seperti yang kita dapatkan di Susukkara GKPS. Itu semua adalah bentuk seruan kita kepadaNya. Maka wajarlah jika itu kita lakukan dengan kesetiaan, Ia menjadi dekat kepada kita, dan kita pun memang merasakan bahwa kita dekat kepada Tuhan. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 496:1
Idilo Tuhan Naibatanta, haganup KuriaNi in.
Ase manjalo haluahon, nabinoban ni Kristus in.
Tangihon ma dilo-dilo-Ni, pateleng ham ma pinggolmu.
Ulang manosal holi dob ni, bai ujung ni panorangmu.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS