Ibadah Harian Keluarga GKPS
Jumat, 7 Juli 2023
1. Mandoding : Haleluya No. 343:1-2
Banggal tumang do holong-Mu, pabayu goluhkon
na doyuk kahou magou au, hape maluah do.
Dob hutandai diringkin, megah ma uhurhin.
Salosei hape utangkin, ibaen layak-Ni in.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Hesekiel 20:17
Tapi maidop do matang-Ku mangidah sidea, gabe seng huboiskon sidea, anjaha seng rasei sidea Hu-bahen i halimisan.
Tetapi Aku merasa sayang melihat mereka, sehingga Aku tidak membinasakannya dan tidak menghabisinya di padang gurun.
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
ada lirik lagu lama yang dinyanyikan Yuni Shara yang memuat pertanyaan memilukan, “mengapa tiada maaf darimu?” lewat lagu tersebut digambarkan seseorang yang melakukan kesalahan kepada kekasihnya lalu ia tidak dimaafkan. Kita bisa membayangkan betapa menyakitkan saat kita tidak dimaafkan. Ada beban berat karena rasa bersalah selalu menghantui. Hubungan dengan orang itu pun menjadi rusak. Terlebih lagi jika orang itu juga melakukan pembalasan. Tentu hidup tidak bisa lagi dijalani dengan damai. Komunikasi dan relasi menjadi rusak dan memerlukan proses yang panjang untuk memulihkannya. Melalui ayat harian ini, kita mendapat pelajaran iman bagaimana relasi umat Israel dengan Tuhan yang dalam perjalanan kehidupan mereka senantiasa penuh dengan anugerah dan pengampunan dari Tuhan.
Dalam Yehezkiel pasal 20 dituliskan akan dimulainya rangkaian nubuatan baru. Saat itu, sekelompok tua-tua Israel datang menemui Yehezkiel untuk meminta petunjuk Allah, namun kepada mereka justru diperlihatkan kejahatan nenek moyang mereka yang menyebabkan mereka dihukum Allah. Kejahatan bangsa Israel dipaparkan Allah dalam tiga tahapan sejarah, yakni saat mereka di Mesir (Yehezkiel 20:5-9), saat mereka keluar dari Mesir dan berada di padang gurun (Yehezkiel 20:10-26), dan sesudah mereka menempati tanah Kanaan (Yehezkiel 20:27-32). Ketiga tahapan sejarah itu mengandung pola yang sama, yakni kebaikan Allah yang memilih dan menyelamatkan Israel, dosa Israel berupa penyembahan berhala dan kehidupan yang bejat, hukuman Allah, dan ditutup dengan pernyataan kesetiaan Allah yang akan memulihkan bangsa Israel karena mereka adalah umat pilihan-Nya. Berdasarkan pola di atas, Allah menyampaikan kepada para tua-tua bahwa Yerusalem akan segera mengalami hukuman yang sama dengan nenek moyang mereka karena ketidaksetiaan mereka yang tak mau bertobat dari penyembahan berhala (Yehezkiel 20:33-38). Namun, Allah tidak selamanya membuang mereka. Allah akan memulihkan sekelompok sisa bangsa Israel untuk menjadi umat yang setia kepada Allah dan melayani-Nya (Yehzkiel 20:39-44)
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
dari pemaparan di atas kita dapat melihat adanya perbedaan yang kontras antara kedaulatan Allah yang kekal dalam mengendalikan sejarah manusia dan kesementaraan kehidupan manusia di atas bumi. Orang Israel melakukan dosa terhadap Tuhan. Tuhan membimbing mereka keluar dari Mesir dan menuntun mereka menuju tanah yang subur dan makmur. Tuhan memberi hukum taurat dan meminta mereka untuk melaksanakannya, namun mereka tidak mendengarkan dan melakukan ketetapan Tuhan. Sedemikian besar kesalahan orang Israel, tetapi Tuhan tetap menyayangi mereka. Dengan demikian kita diminta untuk tetap setia dan juga memiliki pribadi yang tidak akan mengulangi dosa yang sama. Sebagai bukti dari pengenalan kita akan kasih dan pengampunan Tuhan maka kita juga akan memiliki jiwa dan semangat untuk mengampuni dan bisa memaafkan orang lain yang bersalah kepada kita. Kita harus hidup mengandalkan Allah yang diwujudkan dalam bentuk kehidupan yang terus berusaha menaati kehendak-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Walaupun ada perintah yang paling sulit kita taati, tapi kita akan berupaya melaksanakannya karena Tuhan juga memberi hikmat dan kuasa dari Roh Kudus untuk menolong kita. Amin
5. Mandoding: Haleluya No. 326:1
Tentera ni Jesus maju ma torus, porsan ma silang-Ni ase monang ham.
Ia puanglima, sai ihutkon ma, masuk ham parporang, lawan munsuhmin
Tentera ni Jesus maju ma torus, sai ajamkon Jesus ase monang ham.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS