Ibadah Harian Keluarga GKPS

Selasa, 11 Juli 2023

 

1. Doding: Haleluya No. 337:1

Husombah Ham Tuhan tangihon au!

Sai uhur-Mu Tuhan pasaud Ham.

Sai lambin tambah ma holongku hu Bamu.

Sai tambah ma holong Bamu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Podah 23:17

“Ulang simburu uhurmu mangidah pardousa, tapi marhabiaran ma ho tongtong.”

“ Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa.”

 

4. Renungan

Kehidupan kita di dunia ini haruslah memiliki fokus yang jelas agar pada akhirnya kita dapat meraih dan sampai kepada tujuan hidup yang seungguhnya. Nas hari ini berbicara tentang apa yang seharusnya menjadi fokus hidup kita. Apakah hidup kita berfokus pada dunia (gaya hidup, materi, kesenangan dan nafsu duniawi yang penuh dosa), atau berfokus hanya pada Tuhan Allah saja?. Sesungguhnya segala  sesuatu yang ada dalam kehidupan ini bermuara pada apa yang disebut fokus. Apakah fokusnya pada hal-hal lahiriah (fisikal) atau rohani (spiritual)? ataukah pada hal-hal yang bersifat sementara (temporal) atau yang kekal? dan apakah berfokus pada hal duniawi atau sorgawi? Kita harus memilih satu diantaranya dan pilihan kita haruslah menjadi fokus hidup kita setiap saat dan setiap waktu.

Dalam nas hari ini dinyatakan bahwa jika fokus hidup kita hanya ingin melihat dan menginginkan gaya hidup dunia atau orang-orang berdosa, maka akan lahirlah iri hati di dalam diri kita. Kita sering melihat gaya hidup orang yang materialis dan hedonis dan kita juga ingin seperti mereka. Kita ingin memiliki apa yang mereka punyai dan apa yang mereka kerjakan untuk mendapatkan semuanya itu. Namun seringkali kita hanya melihat secara sepintas atau hanya bagian luar dari hidup mereka saja. Kita tidak melihat apa yang sesungguhnya mereka lakukan dan apa yang ada dalam hati dan pikiran mereka. Kita hanya membayangkan bagaimana enaknya kehidupan mereka, tanpa melihat dan menyadari bagaimana nantinya masa depan dan akhir dari  gaya kehidupan seperti itu.

Nas hari ini mengajak kita untuk memilih dan menetapkan fokus hidup yang benar yang berbeda dengan orang-orang dunia, yaitu selalu antusias dan fokus kepada “takut akan Tuhan senantiasa”. Dengan demikian kita akan memiliki cara pandang atau perspektif hidup yang sama sekali berbeda dengan dunia pada hari ini, esok dan sampai selama-lamanya, hingga kita meraih kehidupan kekal dari Tuhan.  “Takut akan Tuhan” berarti memiliki pengenalan yang benar tentang siapa Allah yang sesungguhnya, dan tentang kebesaran-Nya, serta tentang kuasa dan kasih-Nya kepada kita. Semuanya itu pasti akan menolong kita untuk menempatkan dan memperlakukan segala sesuatu sesuai dengan proporsinya dan memandang segala sesuatu dengan cara pandang yang benar. Fokus hidup yang demikian akan memberikan pencerahan bagi kita untuk memiliki pengharapan akan masa depan yang cemerlang bersama Tuhan (Yer. 29:11). Maka, marilah kita menetapkan apa yang menjadi fokus hidup kita karena hal ini sangat penting dan sangat menentukan bagi hakekat dan tujuan hidup yang benar. Dan jadikanlah “takut akan Tuhan”  menjadi fokus hidupmu. Amin.

 

5. Doding: Haleluya No. 266:1-2

Sai hutuju hagoluhan, na pasonang au.

Hugogohi lao hu surga, ronsi ondos au.

Abat husimbili do, hata on hudingat do:

Sai nunuti mangindahi, hasonangan in.

 

Ai tarontang au hu surga ibaen Jesuskin.

Anggo sonto au mardalan na bajan ma in.

Anggo na tarabat in magou do sortalinin.

Hutadingkon, hutundalhon na i pudingkin.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

 

Departemen Persekutuan GKPS