1. Mandoding Haleluya No. 306:1
Hu hamegahkon do in tongtong: Jesus Tuhanku rupeihu tongon;
Au parsimada, tinobusNiin napinabayu ni Tonduy in.
Marmegah-megah mandoding au, mamuji Jesus parholong in.
Marmegah-megah mandoding au, mamuji Jesus parholong in.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 2 Korintus 1:5
“Ai songon surung ni sitaronon ni Kristus sogop bannami, sonai do homa surung ni pangapohon bannami marhitei Kristus.”

“Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
masalah, kesulitan, kegagalan dan penderitaan merupakan kenyataan yang wajar serta selalu hadir bagi setiap orang. Tidak semua orang mampu menerima penderitaan dengan begitu saja. Saat penderitaan datang, ternyata berbagai respons bisa diperlihatkan. Ada yang mempertanyakan kebaikan Allah, namun ada juga yang mempertanyakan mengapa harus dirinya yang mengalami penderitaan itu dan bukan orang lain. Ada juga orang yang langsung menyelidiki dosa-dosa yang menjadi penyebab penderitaannya. Kunci untuk melihat penderitaan terletak dalam pribadi dan karya Tuhan Yesus. Akhir hidup Yesus menyatakan bahwa Ia telah mengubah kutuk menjadi berkat. Asal kita meresponsnya sebagaimana yang rasul Paulus lakukan, yakni bagi kemuliaan Allah dan untuk kebaikan kita, maka penderitaan dapat mengantar kita semakin dekat dengan Allah dan juga saudara-saudara kita. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, maka sejatinya kita harus mengingat bahwa penderitaan selalu hadir dengan janji penghiburan ilahi.

Jemaat Tuhan,
kata “hibur” bisa memberikan gambaran tentang upaya memberi semangat atau dukungan. Kata “penghiburan” dipakai rasul Paulus pertama kali untuk menyebut Allah sebagai “sumber segala penghiburan” (ayat 3). Siapakah yang dihibur? Dialah rasul Paulus yang mengalami segala penderitaan (ayat 4). Melalui penjelasannya, dapat dikatakan bahwa apapun jenis penderitaan yang kita alami dan bagaimanapun intensitasnya, Allah akan menyediakan penghiburan dan kekuatan yang kita perlukan. Namun tidak berhenti hanya untuk diri kita sendiri saja. Kita harus menjadi agen Allah dalam menghibur orang lain yang juga menderita. Orang yang pernah menderita akan lebih tahu bagaimana menghibur orang lain yang sedang menderita. Dalam perjalanan kehidupannya, ternyata rasul Paulus sendiri mengalami penderitaan, yang ia sebut sebagai “kesengsaraan Kristus” (ayat 5). Tetapi jemaat Korintus tidak menghargainya, meski hal itu dialaminya karena pelayanannya pada mereka. Di sinilah rasul Paulus mulai meluruskan sikap yang tidak simpatik itu, serta pemikiran salah yang melatarbelakanginya. Penderitaan itu tidak membuat ia lemah, sebab ia justru mengalami penghiburan melimpah dari Kristus. Meski demikian, rasul Paulus menyadari bahwa penderitaan yang ia alami adalah untuk kepentingan jemaat di Korintus juga, yaitu menjadi berkat bagi mereka. Karena melalui penghiburan yang ia terima dari Allah, Paulus menjadi sanggup untuk menghibur mereka yang sedang menghadapi penderitaan juga.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,
penderitaan yang kita alami karena iman kepada Kristus bukanlah kutuk, melainkan berkat. Jika penderitaan Kristus adalah untuk kepentingan kita, maka penderitaan kita bisa menjadi berkat yang dimaksudkan Allah agar kita dapat melayani orang lain. Di dalam penderitaan itu, kita bisa mengharapkan penghiburan yang berlimpah-limpah dari Allah. Namun bukan untuk kita simpan sendirian, tetapi agar kita dapat berbagi dengan orang lain yang mengalami penderitaan juga. Tuhan tidak pernah mengatakan bahwa ketika kita memutuskan untuk menjadi pengikutnya maka jalan kita akan selalu mulus dan rata, atau hidup kita akan selalu bahagia tanpa penderitaan. Tetapi Dia selalu berjanji akan menemani dan memberi kekuatan kepada kita. Tidak ada satu hal apapun yang terjadi dalam hidup kita di luar dari kendali Allah. Oleh karena itu, penderitaan seharusnya bukan menjauhkan kita dari Allah, melainkan membawa kita lebih dekat. Selain itu, akan membawa kita juga semakin dekat dengan saudara-saudara seiman di dalam Kristus. Maka jika pada saat ini kita sedang dalam kepahitan, kesulitan, dan berbagai pergumulan lainnya, maka tetaplah bersandar dan menaruh harapan kepada Tuhan yang adalah sumber penghiburan kita. Seperti pelangi sehabis hujan, demikianlah janji setia Tuhan. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 442:1
Bai pardalanan ni goluhku, ningon do Jesus i lambungku.
Golap do tong huidah ‘ge siang ni ari, anggo lang Jesus i lambungku manondangi.
Ai hataMu Tuhan, panondang na totap, na manondangi uhur na golap.
Megah mardalan au, hinsah tunggung jagar, ai Ham manogu au bai dalan na lihar.
Bai pardalanan ni goluhku, ningon do Jesus i lambungku.
Golap do tong huidah ‘ge siang ni ari, anggo lang Jesus i lambungku manondangi.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS