Bahan PA Seksi  Namaposo Minggu 23 Juli (7 Set. Trinitatis) 2023

Nas : Roma 8:1-8

Usul doding/lagu : Roh Kudus Kau hadir disini

Tema : Hidup dalam Roh

Tujuan : Agar pemuda sungguh-sungguh merespons pekerjaan Roh kudus di dalam hidupnya yang mengerakkan pemuda melakukan seluruh aktivitasnya bersama dengan kekuatan Roh kudus

 

Hidup menurut Roh bukan menurut daging

Kita dinyatakan tidak bersalah, kita bebas!” Apa arti perkataan itu bagi kita bila kita sebelumnya didakwa dan diancam hukuman mati? Perkataan seperti itulah yang tampaknya ditujukan kepada orang percaya (ay.1). Bebas dari hukuman memang sangat berarti, tetapi tidak terlalu berguna apabila orang yang bersangkutan tidak mengalami perubahan lain.  Allah tidak hanya membenarkan orang-orang yang percaya kepada- Nya. Ia juga melepaskan orang beriman dari perbudakan dosa membelit dan menghasilkan maut. Kuasa dosa yang memperbudak manusia telah dipatahkan dan pemerintahan Allah dalam hidup orang percaya telah dimulai.

Fakta itu membuat orang percaya memiliki status dan kondisi baru. Orang beriman kini hidup menurut Roh (3-4). Kekuatan terdalam yang menggerakkan sikap dan perilaku orang beriman bukan lagi sifat dosa, tetapi sifat baru dari Roh Allah. Orang percaya hidup secara aktif dengan takluk kepada hukum Allah, mencari hal-hal yang berkenan kepada Allah, dan tidak lagi menginginkan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Allah. Karakter adalah bukti bahwa seseorang sungguh sudah diperbarui Roh.

Berbeda dengan orang yang tanpa Kristus hidup menurut daging. Akibat dari hidup mengikuti dorongan dosa adalah maut karena selalu bertentangan dengan Allah. Sifat dosa muncul bukan hanya karena pengaruh lingkungan atau godaan hidup, tetapi karena memang itulah yang mengendalikan hidupnya. Orang yang hidup menurut daging adalah lawan Allah karena tidak tunduk pada hukum Allah (ay. 6-8). Kita hidup menurut daging sampai Yesus menawarkan keselamatan. Saat kita terima tawaran-Nya, kita jadi pengikut-Nya, maka kita harus memusatkan hidup pada Allah.

Di dalam Kristus tidak ada lagi penghukuman. Orang yang sungguh menaruh iman dalam Kristus telah dibenarkan, bukan lagi orang hukuman. Taurat yang merupakann cermin bagi kita kini disempurnakan oleh Injil yang dalam karya Roh memungkinkan kita merdeka. Kita bebas dari hukuman sebab dosa telah dihukum di dalam kematian Yesus di salib (ayat 4). Kemudian, Roh Kudus menolong agar apa yang telah Yesus kerjakan untuk kita itu dapat menjadi milik dan pengalaman nyata kita (ayat 5-8). Hidup dalam Roh berarti: 1) hidup kita menjadi baru bukan lagi di dalam dosa, 2) pola pikir kita dikendalikan Roh bukan dosa, 3) sikap baru yaitu tunduk dan cinta kepada Allah bukan lagi berontak melawan Allah. Kita harus menomorsatukan kehendak Allah dalam setiap pilihan yang kita ambil. Ini tidak akan selalu mudah. Bergantunglah pada Roh Kudus agar kita hidup menurut Roh bukan menurut daging.

Hidup menurut Roh Allah artinya Roh memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus Yesus dari hukum dosa dan hukum maut (Rm. 8:2). Dosa pada dasarnya membuat manusia akhirnya mengalami kematian namun akhirnya Roh Allah itu menghidupkan kehidupan manusia dan melepaskan dari setiap belenggu-belengu dosa dan kematian. Roh Allah yang diam di dalam diri seseorang akan menghidupkan juga tubuh mereka yang fana (Rm. 8:11).  Manusia yang sudah hidup dalam Roh Allah pasti mereka memikirkan hal-hal yang dari Roh (Rm. 8:5) yaitu;  kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal. 5: 22-26). Keinginan-keinginan yang muncul di dalam diri seseorang  yang mengalami Roh Allah adalah hidup dan damai sejahtera (Rm. 8:6). Roh Allah (Kristus) merupakan salah satu bukti mereka  milik Kristus. Jika orang tidak memiliki Roh Kristus maka ia bukan milik Kristus yang nyata (Rm. 8:9). Jika seseorang ingin hidup menurut Roh lebih lagi maka mereka harus mematikan perbuatan-perbuatan daging (Rm. 8:13). Gelar sebagai anak Allah diberikan kepada orang-orang yang dipimpin oleh Roh Allah (Rm. 8:14). Roh Allah menjadikan mereka anak Allah (Rm. 8:15). Setiap orang yang hidup dalam Roh Allah, mereka selalu berseru kepada Allah dan mereka pasti mengatakan Ya, Abba, Ya Bapa! (Rm. 8:15). Anak-anak Allah yang dipimpin oleh Roh Allah, mereka bersaksi bersama-sama dengan roh mereka bahwa mereka adalah anak-anak Allah. Anak-anak Allah adalah ahli waris kerajaan Allah yang berhak menerima janji-janji Allah (Rm. 8:7)

Jika kita perhatikan kata “akan” yang terdapat pada nas hari ini, maka kita akan menemukan sebuah proses. Keputusan kita untuk hidup menurut daging tidak akan langsung membuat kita mati, tetapi perlahan-tapi-pasti hidup kita akan semakin jauh dari Tuhan dan pada akhirnya kita mengakhiri hidup kita dengan banyak air mata. Sebaliknya, ketika kita memutuskan hidup menurut Firman Tuhan, tidak serta merta kehidupan kita langsung baik. Semua ada prosesnya. Namun yang terbaik, jauh lebih menyenangkan jika kita mengetahui bahwa ujung dari jalan yang kita tempuh adalah sesuatu yang baik. Karena itu, pilihlah dengan bijak kehidupan seperti apa yang ingin kita jalani. Pilihlah kehidupan yang menuntun kita kepada jalan-jalan yang sesuai Firman TUHAN.

Hasoman Namaposo, hidup dalam Roh adalah sebuah keharusan bagi kita orang percaya. Hidup dalam Roh tentu terbukti dari buah-buah Roh yang lahir dari dalam diri kita. Dari buahnya lah pohon buah dikenal, dan tentu saja buah yang diharapkan adalah buah yang manis. Dari buah kita lah (perbuatan kita lah) kita dikenal, apakah kita hidup di dalam Roh Kudus atau roh dunia. Biarlah Roh Kudus yang diam di dalam kita yang akan membuat kita bisa berbuah yang manis dalam hidup kita. Amin.