
1. Mandoding Haleluya No. 2:1
Puji Jahowa ale tonduyhu, puji ma Ia Naibatamin.
Paima bois ope bohalhu, sai pujionku layakNi in.
Sitompa daging tonduy pe, ningon ipuji do hape, Haleluya, Haleluya.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: 1 Musa 1:28
“Dob ai ipasu-pasu Naibata ma sidea, nini ma dompak sidea, “Manggompari anjaha lambin manggargar ma hanima, goki hanima ma tanoh on anjaha patunduk ma in; rajai hanima ma dengke na i laut, manuk-manuk na i awang-awang, pakon sagala binatang na manjulur i atas tanoh on.”
“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
proses penciptaan yang dilakukan oleh Tuhan Allah sejak dari awal hingga hari terakhir memiliki tujuan masing-masing, yaitu sejak penciptaan alam semesta hingga kepada penciptaan manusia. Penciptaan manusia memiliki tujuan yang lebih spesifik, karena Allah mempunyai rancangan yang spesifik juga terhadap manusia. Dalam nas kita hari ini, Allah memperlihatkan dan menyatakan tujuan penciptaan manusia. Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah adalah langkah bagi Allah untuk menyatakan tujuan yang telah dirancang-Nya untuk manusia sebagai ciptaan yang istimewa. Lalu, apa yang menjadi tujuan penciptaan manusia sesuai dengan yang dirancang Allah? Baiklah kita melihat beberapa poin dalam nas ini.
Jemaat Tuhan,
hal pertama yang dilakukan Allah setelah penciptaan itu adalah, “memberkati dan berfirman kepada mereka.” Proses memberkati yang dilakukan oleh Allah sebagai penggenapan terhadap penciptaan tersebut, dan Allah menyempurnakan proses itu dengan memberkati ciptaan-Nya. Allah tidak hanya menciptakan, tetapi Ia juga memberkati ciptaaan-Nya, sehingga melalui ciptaan-Nya maka misi Allah di atas dunia ini bisa diwujudnyatakan. Lalu Allah berfirman kepada manusia itu, menggambarkan bahwa ada perintah, ada kuasa yang diberikan kepada manusia, yang harus dilakukan dan ditanggungjawabi. Lalu perintah dan kuasa apa yang diberikan Allah kepada manusia? “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Beranak cucu dan bertambah banyak, menggambarkan dua pemaknaan, yaitu: bertambah banyak dari segi jumlah (reproduksi kuantitas), dan beranak cucu dalam kaitannya mewujudkan Imago Dei di dunia ini (reproduksi kualitas). Ternyata poin pertama dari perintah Allah tidak hanya berbicara tentang kuantitas, tetapi juga tentang kualitas, bagaimana manusia pertama mampu membentuk gambar dan rupa Allah dalam kehidupannya. Lalu perintah kedua adalah, “penuhi, taklukkanlah bumi.” Kata “taklukkan” menghunjuk kepada perintah yang diberikan kepada pihak/kelompok yang diharapkan dapat mengaturkan dan menjaga serta memelihara bumi yang telah diciptakan itu. Dengan kata lain, bahwa manusia diberi kuasa untuk memelihara bumi dengan ekosistemnya, sehingga setiap makhluk yang tinggal di atas bumi ini merasakan kenyamanan dan kedamaian. Lalu perintah ketiga adalah “berkuasa (radah).” Makna berkuasa dalam hal ini tidak diartikan sebagai tindakan sewenang-wenang, melainkan lebih ke arah menyatakan sikap yang penuh dengan keadilan dan kebijaksanaan, sehingga nyata keistimewaan dan perbedaan manusia dengan ciptaan dibandingkan dengan yang lainnya.
Jemaat Tuhan,
ternyata perintah ini bukan hanya ditujukan kepada manusia yang pertama diciptakan, tetapi kepada kita yang menjadi pihak dan menjadi subjek dari perintah itu. Bahwa amanat itu sekarang ada pada kita. Allah telah memberkati kita dan telah berfirman kepada kita. Perintah itu sudah menjadi tanggung jawab kita saat ini, dan setiap kita mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membentuk karakter Allah dalam kehidupan kita, dan bahkan kehidupan anak serta cucu kita, juga tanggung jawab untuk memelihara alam ini, sehingga terjaga dengan baik dan misi Allah terpenuhi. Kuasa dan keistimewaan kita sebagai makhluk yang berbeda dari ciptaan yang lain, semestinya kita nyatakan dalam kepatuhan kita akan firman Allah yang kita terima hari ini, sehingga semakin nyata bahwa kita mampu menjalankan perintah Allah dalam keseharian kita. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 399:1
Tubuhan poyon–poyon, i tongah juma in,
manggargar manuk-manuk, bai parasarannin.
Marbagei pakon ihan, ibagas laut in,
ge tinompa na legan, seng targorani in.
Ganupan iparmudu, Tuhanta Naibata,
lobihan iparmudu, ganupan hita da.
Sonai ge halayakon, ibere do homa, talup hatahononta, diatei tupa ma.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS