1. Mandoding Haleluya No. 227:1
Jesus Parmahan in isuruh Naibatanta.
Manogu jolma in marhitei humbai hata.
Na sintong na bujur bai hagoluhan in.
Tarpuji GoranMu ibaen KuriaMu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Hesekiel 34:12
“Songon parmahan na mangindahi biribirini, anggo adong na kahou humbani hulananni ai, sonai do pindahan-Ku biribiring-Ku; paluahon-Ku do sidea humbani ganup ianan hamerapan ni sidea ai, sanggah bonog ari anjaha lotir.”
“Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
bangsa Israel yang adalah bangsa pilihan Allah telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan firman Allah. Tentu Allah tidak akan membiarkan umatNya bersikap demikian. Itulah sebabnya Allah memanggil Yehezkiel untuk diutus ke tengah-tengah umat Israel yang disebut Allah sebagai bangsa yang telah memberontak. Yehezkiel disuruh untuk menegur dan mengingatkan mereka atas segala pelanggaran mereka sebagai umat Allah.
Para pemimpin di Israel telah diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk memimpin umat itu dalam segala aspek kehidupan mereka. Mereka dipercaya untuk memimpin umat itu sebagai bangsa yang besar dengan sistem pemerintahan yang Tuhan inginkan, para pemimpin yang lain dipercaya untuk memimpin peribadatan sebagai umat beriman, dan dalam segala aspek. Merekalah yang menggembalakan umat Tuhan setiap harinya agar umat yang besar itu tidak tersesat dan tidak dimangsa oleh kekuatan lain.
Gembala yang dipercaya Tuhan untuk melindungi, memimpin dan mengajar umat itu ternyata hadir justru dengan cara yang tidak disenangi oleh Tuhan. Mereka akhirnya disebut sebagai pemberontak, dalam arti melawan kehendak Tuhan. Mereka membuat Tuhan marah dan menghukum mereka. Namun, apakah itu juga berarti bahwa keberadaan umat tidak lagi menjadi perhatian Tuhan? Apakah umat yang seharusnya dibawa ke padang rumput hijau akhirnya terlantar? Firman Tuhan hari ini menegaskan kepada kita bahwa Tuhan tetap sayang kepada umatNya, dan akhirnya Tuhan sendiri yang datang menggembalakan umatNya, membimbing mereka yang tersesat, mengumpulkan mereka yang telah tercerai berai. Itulah kasih Tuhan, Sang Gembala Agung, yang sangat kita rindukan.
Hari ini kita diingatkan kembali tentang kasih Tuhan yang selalu dinyatakan kepada umatNya. Kita tahu bahwa Tuhan adalah Gembala yang begitu baik bagi kita. Tuhan tidak mau kita terlantar dan menderita. Ketika orang yang dipercaya untuk menggembalakan kita tidak menjalankan fungsinya, maka Tuhan sendiri yang akan memelihara kita. Tuhan Yesus Sang Gembala Agung telah hadir bagi kita agar kita terlindungi, agar kita mendapatkan kebahagiaan dan sukacita, agar kita hidup sebagai domba yang dicintai Allah. Terpujilah Tuhan. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 127:1
Jahowa Siparmahan au, aha pe lang hurangni.
Na sambor pe sai ipalao, do humbai pinahanNi.
Tudu ibaen na lambut in. Lao pagoluhkon tonduyhin,
ibaen holong ateiNi.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS