Hidup dalam kasih

Bahan PA Namaposo, Minggu 11 Set. Trinitatis, 20 Agustus 2023

Nats                 : Roma 12: 9-20

Usulan Lagu    : Kasih Pasti Lemah Lembut

Tema               : Hidup dalam Kasih

Tujuan             : Agar pemuda senantiasa belajar untuk menerapkan kehidupan yang mengasihi.

 

Kasih dan Perbuatan

Hidup dalam kasih adalah perintah Tuhan Yesus kepada kita (lih. Mat. 22:37, 39). Kasih merupakan perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia yang ditunjukkan melalui perbuatan kita kepada orang lain. Sebagai umat beriman dalam Kristus, kita dapat membedakan perbuatan kasih dan kasihan. Misalnya kalau kasihan membayangkan orang lain tidak punya sedangkan dia orang yang punya, sedangkan perbuatan kasih adalah penghormatan manusia terhadap orang lain. Hormat kepada sesama sebagai ciptaan yang memang layak dihormati, seperti Tuhan sendiri telah menghormati manusia sebagai ciptaan yang sempurna sebagai teman sekerja Allah. Melalui kasih, kita dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara diri sendiri dengan Tuhan, keluarga, teman, dan juga orang di sekitar kita, atau masyarakat. Paulus menyadari bahwa kasih dibutuhkan untuk membangun kehidupan baru yang melayani Tuhan dan manusia. Ay.9, Kasih itu tidak boleh pura-pura (memakai topeng). Ay.10, Kasih yang tulus tampak dalam relasi orang percaya dengan sesamanya. Ay.13-20, Kasih itu aktif dan penuh inisiatif, seperti mendahului memberi hormat, membantu orang yang kekurangan, memberkati, bersukacita dan berdukacita bersama orang lain, berdamai, dan berbuat baik. Kasih mendorong orang untuk rajin dan berkobar dalam melayani Tuhan (11), bersukacita dan bersabar dalam kesesakan karena ada pengharapan kepada Allah (12). Kasih mendorong kita untuk menghormati hak dan kedaulatan Allah (19).

Lalu bagaimana kita dapat hidup dalam kasih? Disini kita belajar untuk menyatakan hidup baru melalui tindakan nyata atau perbuatan kita. Hendaklah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan kita. Karena lewat perbuatan, kita dapat mewujudnyatakan kasih di kehidupan kita. Banyak orang berkata, “Aku mengasihi kamu jika kamu mengasihiku.” Itulah prinsip kasih dunia dan itu bukanlah kasih yang sejati. “Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian”(Lukas 6:32-33). Kasih pada hakekatnya adalah untuk diberikan. Kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi atau berbuat sesuatu. Allah telah memberikan bukti nyata bagaimana Dia mengasihi kita. “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita”.

Kasih perlu senantiasa kita nyatakan sebagai wujud syukur karena kita telah menerima hidup yang baru. Jika kita mau menjadi pemuda yang tidak terjerat oleh dunia ini, kita harus hidup didalam kasih melalui perbuatan kita sehari-hari. Karna kasih itu murah hati, kasih itu sabar, tak cemburu, kasih pun tak sombong dan memegahkan diri, kasih tak mau cari keuntungan diri saja. Kita pun dapat melakukan hal-hal yang baik dan benar, serta menjauhi hal-hal yang dapat merusak nilai-nilai kasih. Mari kita hidup melayani Tuhan dan sesama. Apabila tidak didasari oleh kasih, maka pelayanan kepada Tuhan dan sesama tidak akan berarti apa-apa. Hidup dalam kasih bukanlah tuntutan yang berat. Hanya saja, selama ini kita belum melakukan kasih dengan benar. Maka dari itu, kita perlu berdoa, agar Tuhan memampukan kita hidup saling mengasihi dengan sepenuh hati dan tulus.