1. Mandoding Haleluya No. 107:1-2
Irikkon nasiam ma Au, sonai nini Tuhanta.
Sai parnalang ma dirimu, hatangKu malah harga.
Sai mambur bahenlah ganup, parlahoumin na so talup.

Au do palihar dalanmin, na dompak hagoluhan;
Ai seng be kahou langkahmin, daoh pakon hamagouan.
Au parhiteian na bujur, bai hasonangan na botul.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Jeremia 30:17
“Tongon, pasuangon-Ku do ho jorgit, anjaha pamalumon-Ku do ugahmu,” nini Jahowa, “Halani na dob igoran sidea ho, ʻNa niambukkonʼ ampa: ʻSion, na so adong mampardulihon.”

“Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman Tuhan, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorang pun menanyakannya.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
nabi adalah hamba Tuhan. Seorang nabi memiliki tugas sebagai penyambung lidah Allah (bdk. Amos 3:1-8). Ia menyampaikan apa yang disampaikan Allah, dan tidak mengucapkan yang tidak diucapkan oleh Allah. Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-keputusannya kepada para nabiNya, termasuk nabi Yeremia. Sebagai umat Tuhan saat itu, kedatangan seorang nabi bisa diartikan ganda, yaitu: menyampaikan berita sukacita dari Tuhan, atau sebaliknya, menyampaikan penghukuman dari Tuhan. Berita sukacita itu bisa dalam bentuk janji maupun penggenapan atas janji. Dalam ayat harian bagi kita hari ini, Allah menyampaikan berita sukacita kepada bangsa Israel dan Yehuda, melalui nabi Yeremia. Berita sukacita itu adalah janji tentang pemulihan Israel.

Mengapa bangsa Israel menerima janji tentang pemulihan? Kondisi bangsa ini memprihatinkan. Bangsa ini memiliki kesalahan yang banyak dan dosa yang besar (ayat 14). Penyakitnya sangat payah, bahkan lukanya tidak tersembuhkan (ayat 12). Tidak ada obat yang dapat mengatasinya, selain daripada Allah sendiri yang memulihkannya. Allah mengembalikan pandanganNya kepada bangsa Israel. Ia memulihkan bangsaNya sendiri. Bahkan, bangsa lain yang ikut menambah penderitaan bangsa Israel juga dibuat menderita oleh Allah. Artinya, jika bangsa Israel mendapat hukuman dari Tuhan, maka Tuhanlah yang berhak menghukum mereka, bukan bangsa lain. Lalu, bagaimana bentuk pemulihan yang dijanjikan Allah? Dalam ayat harian bagi kita hari ini dikatakan bahwa Ia mendatangkan kesembuhan. Caranya adalah dengan mengobati luka-luka bangsa Israel.

Maka, apa yang bisa kita renungkan dari ayat harian hari ini? Pertama, tidak ada kesalahan sekecil apapun yang luput dari pandangan Tuhan. Ia memperhitungkan itu, bahkan tidak ragu-ragu menghukum kita oleh karena kesalahan dan dosa itu. Kedua, tidak ada yang dapat menghalangi Tuhan dalam memulihkan umatNya. Jika manusia dapat membohongi Tuhan dan dirinya sendiri, maka Allah tidak dapat membohongi diriNya sendiri, bahwa Ia adalah Tuhan yang penuh kasih sayang dan panjang sabar. Ia senantiasa membuka pintu bagi umatNya yang telah menerima hukuman agar kemudian mendapatkan pemulihan. Ya, awal dari pemulihan adalah keterbukaan. Allah telah menginisiasi untuk memulihkan kita, melalui janjiNya yang secara terbuka disampaikanNya lewat para hambaNya. Bahkan, AnakNya sendiri, yaitu Yesus Kristus, secara terbuka dan terang-terangan diberikanNya untuk memulihkan semua dosa dan kematian akibat dosa kita. Ini menjadi kekuatan sekaligus peringatan bagi kita, bahwa apapun yang kita lakukan dan kerjakan selama hidup kita, Allah memperhitungkannya, agar Ia dapat menunjukkan keadilan dan rasa sayangNya kepada kita. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 496:1
Idilo Tuhan Naibatanta, haganup KuriaNi in.
Ase manjalo haluahon, nabinoban ni Kristus in.
Tangihon ma dilo-dilo-Ni, pateleng ham ma pinggolmu.
Ulang manosal holi dob ni, bai ujung ni panorangmu.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS