1. Mandoding Kidung Pujian “T’rima Kasih Tuhan”
T’rima kasih Tuhan untuk kasih setiaMu,
yang kualami dalam hidupku.
T’rima kasih Yesus untuk kebaikanMu sepanjang hidupku.
T’rima kasih Yesusku buat anug’rah yang Kau beri.
S’bab hari ini Tuhan adakan, syukur bagiMu.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 2 Timoteus 2:4
“Sada tentara na mandalankon tugas, seng ra ia taralit bani urusan-urusan goluh siganup ari, ase harosuh ia bani kopalani.”

“Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
seruan “NKRI Harga Mati” adalah sebuah seruan yang mempunyai pesan tegas bagi setiap orang yang meneriakkannya. “NKRI Harga Mati” menitikberatkan pada prinsip Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara yang tidak dapat diganggu gugat atau ditawar-tawar lagi. Hal ini ditegaskan dalam Undang Undang Dasar RI Tahun 1945 pada pasal 37 ayat 5, yang berbunyi, “Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.” Tentu hal ini telah melewati perjuangan yang panjang, sehingga pernyataan itu menjadi sebuah seruan secara bersama. Bukan hal yang mudah untuk mempertahankan kesatuan negara kita. Sejarah menuturkan bahwa para pejuang dan tentara Indonesia mempertaruhkan keluarga, hidup, dan nyawanya untuk memperoleh kemerdekaan Republik Indonesia ini. Hari ini, saat kita memeriahkan HUT Kemerdekaan RI yang ke 78 tahun, maka memori kita dibawa kembali dengan peristiwa perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan. Totalitas dan militansi yang dibangun serta dipertahankan telah menjadi salah satu pendorong untuk mendapatkan kemerdekaan. Pengorbanan yang dipertaruhkan adalah wujud kesetiaan kepada negara, yang oleh karenanya kita dapat menikmati kemerdekaan saat ini.

Jemaat Tuhan,
hari ini saat Indonesia memeriahkan hari kemerdekaan ke 78 tahun, kita diingatkan kembali bahwa sejatinya totalitas dan militansi tidak hanya berlaku dalam perjuangan kemerdekaan, tetapi itu juga berlaku pada dunia kekristenan, seperti yang disebutkan dalam nas harian kita hari ini. Bahwa rasul Paulus yang merasa waktunya semakin dekat untuk meninggalkan dunia, dan saat ia berada dalam penjara di kota Roma, rasul Paulus menyempatkan dirinya untuk mengirimkan surat Pastoral kepada Timotius, anaknya di dalam iman, untuk memberi dorongan dan semangat kepadanya tentang bagaimana seharusnya Timotius memperlihatkan dan menghidupi militansinya di dalam penyebaran Injil. Bahkan kalau harus mengorbankan hidup atau nyawanya sendiri, pun harus siap dilakukan oleh tentara Kristus. Pengorbanan dan militansi itu terwujud nyata ketika seorang tentara Kristus fokus dan total pada perjuangannya, serta mampu mengesampingkan hal-hal yang berkenaan dengan kehidupannya. Maka rasul Paulus sangat jelas menekankan seperti yang tertulis dalam nas kita ini, bahwa seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Artinya, tentara Yesus adalah tentara yang akan masuk ke arena pertarungan untuk menyatakan kebenaran firman dan menyatakan bahwa Yesus adalah Juruselamat. Pasti ada musuh yang siap untuk memangsa. Maka diperlukan sikap fokus dan totalitas, sehingga hal-hal lain tidak mempengaruhi tentara tersebut. Bila ini dilakukan, maka Sang Komandan, yang dalam hal ini adalah Tuhan Yesus itu sendiri, akan berkenan kepadanya.

Jemaat Tuhan,
perjalanan Injil selalu tetap dalam perjuangan, bahkan kita umat Kristen saat ini ada kalanya bertemu dengan hal-hal yang dapat merongrong kita dalam menyatakan iman kita. Maka melalui nas kita hari ini, diharapkan kita siap mengorbankan diri kita, fokus pada pemberitaan Injil, militan dalam iman. Yesus, Sang Komandan, akan berkenan kepada kita. Pernyataan NKRI harga mati agaknya menjadi pernyataan umat Kristen pada hari ini, yaitu menjadikan Injil Harga Mati. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 326:1
Tentera ni Jesus maju ma torus,
porsan ma silang-Ni ase monang ham.
Ia puanglima sai ihutkon ma,
masuk ham marporang lawan munsuhmin.
Tentera ni Jesus maju ma torus
sai ajamhon Jesus ase monang ham.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS