1. Mandoding Haleluya No. 411:2
Ipardimata Ham do tong hanai Tuhan,
ai sorap do TonduyMu in tongtong.
Ase torsa mardalan horja ganupan, kuasaMu do in mambaen sintong.
Porini dong rundut ni paruhuran, sirsir do Ham manohu hanai on.
Ai hataMu do tong na pagolpahon, mambaen tapang nuan ganup ijon.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: 1 Tesalonika 5:24
“Hatengeran ni uhur do Ia, na mandilo nasiam, anjaha pasaudon-Ni do in.”

“Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
semua orang berupaya dan berharap serta bermimpi agar bisa sampai kepada tujuan yang sudah ditentukan. Semua perjalanan harus sampai kepada garis finish. Semua pekerjaan harus tuntas dan sukses, semua pendidikan harus selesai dan dinyatakan lulus, semua perjuangan harus menghasilkan buah. Itu semua adalah ungkapan yang positif yang harus ada dalam diri kita, sehingga kita akan berupaya melakukan yang terbaik. Ini juga adalah ciri dari orang beriman, yang berpengharapan.

Dalam pengharapan yang begitu baik, ternyata tidak semua juga bisa mencapai tujuannya. Itu bukan berarti bahwa ia tidak berpengharapan, tetapi ini menyadarkan kita akan kelemahan dan keterbatasan kita. Kesadaran akan keterbatasan itulah yang akan membuat kita membuka diri untuk menyambut kehadiran orang lain dalam diri kita. Teman, guru, orang tua, saudara, para pedagang dan seterusnya adalah mereka yang bisa mengisi keterbatasan kita itu. Hal ini akan membuat kita menjadi bersaudara dan bagian dari komunitas yang ada.

Rasul Paulus juga mengatakan bahwa perjalanan orang beriman adalah menuju kepada kesempurnaan, kekudusan, dan tak bercacat. Ini adalah panggilan Tuhan kepada kita yang percaya dan menyerahkan kehidupan kepada Tuhan. Namun kelemahan kita membuat kita bercacat di hadapan Tuhan, dan ini adalah akibat dosa kita. Namun hari ini kita disapa oleh firman Tuhan dengan mengatakan bahwa jika kita hidup beriman kepada Tuhan, maka Tuhan adalah setia pada janjiNya, Tuhan akan menggenapinya, yaitu menjaga, menguduskan dan menyempurnakan hidup kita agar layak di hadapan Tuhan.

Jika kita merasa hidup kita dalam Tuhan sudah sempurna, sehingga kita merasa mampu dalam segala hal, maka kita harus merenungkan kembali semua itu. Kita yang masih hidup di dunia ini masih penuh dengan keterbatasan dan masih berharap akan kemurahan Tuhan. Kita butuh Tuhan, dan hari ini kita diberi jaminan bahwa Tuhan itu setia akan janjinya, sehingga harapan kita tidak akan sia-sia. Tuhan begitu baik pada kita, sehingga kita harus hidup dalam kemurahannya, dan tidak jatuh dalam kesombongan diri. Amin.

 

5. Mandoding “Tuhan Yesus Setia”
Tuhan Yesus setia, Dia sahabat kita.
Dalam s’gala susahku selalu menghiburku.
Dia mengerti bahasa tetesan air mata.
Waktu badai mengamuk, dan gelombang menyerang, Tuhan Yesus setia.

Dia mengerti bahasa tiap tetes air mata.
Waktu badai mengamuk, dan gelombang menyerang, Tuhan Yesus setia.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS