1. Mandoding Haleluya No. 240:1
Jahowa pangajamankin, pangapoh bai uhurhu;
Na patorangkon dalankin, sonang ibaen langkahku.
Sonang tongtong, bai uhurhon, ibahen Naibatangku,
titah-Ni harosuhku.

 

2. Tonggo

 

3. Ayat Harian: Job 5:8
“Porini ahu, Naibata do hupindahi, hubani Naibata do ondoskononku parniahapanku.”

“Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku.”

 

4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
teman atau sahabat sangat kita butuhkan dalam perjalanan hidup kita. Namun, ada kalanya seorang sahabat bukannya menolong dan meringankan perjalanan kita, melainkan justru menambahi beban dalam persoalan hidup yang kita hadapi. Sama seperti Elifas, sahabat Ayub, di tengah-tengah penderitaan berat yang Ayub alami. Elifas berpendapat bahwa Ayub menderita akibat dari dosa-dosanya; dan mungkin juga kita sering menganggap demikian ketika kita harus memikul akibat dari pilihan yang salah yang kita lakukan. Akan tetapi kita tahu dari Alkitab bahwa Ayub adalah seorang yang benar, yang takut akan Tuhan dan jauh dari segala kejahatan. Apa yang dikatakan Elifas, sahabatnya, mungkin mengandung kebenaran, namun hal itu tidak tepat untuk kasus Ayub; pengajarannya benar namun aplikasinya bagi kehidupan Ayub tidak tepat. Elifas memuji segala kebaikan Allah dan gambarannya tentang Allah sangatlah baik, jika seandainya ia tidak mempergunakan itu untuk menuduh Ayub tentang dosa-dosanya. Ia memberikan nasihat yang sangat baik kepada Ayub ketika ia menyarankan agar Ayub datang kepada Tuhan dalam penderitaannya. Tetapi sangat disayangkan bahwa apa yang dikatakan sahabat Ayub ini ternyata mengandung unsur tuduhan kepada Ayub. Seolah Elifas ingin mengatakan bahwa penderitaan tidak akan datang begitu saja, tetapi semua itu adalah akibat dari dosa-dosa Ayub.

Tetapi kita dapat melihat sisi positif dari apa yang dikatakan Elifas dalam nas hari ini. Kita ingin mencari dan menemukan apa arti dan tujuan segala sesuatu yang kita hadapi dalam terang iman kepada Tuhan agar kita tidak dengan mudah keliru dan terjebak serta salah dalam menanggapi penderitaan yang kita alami. Kita semua tahu bahwa penderitaan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita di dunia ini. Siapapun kita, tanpa terkecuali, tidak dapat terhindar dari apa yang dinamakan dengan penderitaan, bukan? Semua orang, bagaimanapun baiknya dia, pasti menghadapi penderitaan dan pergumulan dalam hidupnya. Yang paling penting adalah bagaimana kita merespons semua penderitaan itu dengan tepat dan benar berlandaskan iman kepada Tuhan. Kita harus menghadapinya dengan tetap setia dan datang beribadah kepada Tuhan serta tidak membiarkan diri kita terjebak dan keliru dalam penderitaan dan pergumulan kehidupan.

Di Thailand, ketika seekor gajah liar ditangkap, maka yang pertama dilakukan adalah mengikatkan cincin besi pada kaki gajah yang disambungkan dengan rantai yang sangat berat, yang ujungnya diikatkan pada batang pohon yang besar. Reaksi pertama dari gajah tersebut adalah mengangkat kakinya dan mencoba menarik rantai dengan sekuat tenaga untuk memutus rantai atau menumbangkan kayu tersebut. Namun hal itu tidak akan berhasil. Gajah akan mencobanya hari demi hari dengan segala usahanya sampai akhirnya ia menyerah. Sejak itu, bilamana hewan yang sangat kuat ini mengangkat kakinya dan merasakan ada beban yang memberati lengannya, maka ia akan menurunkan kembali kakinya dengan penuh kepasrahan. Dengan demikian, hasilnya adalah sangat mudah mengendalikan hewan yang paling besar itu hanya dengan mengikatkan rantainya pada benda yang kecil sekalipun. Sesungguhnya dengan upaya minimal saja gajah tersebut bisa dengan mudah menarik rantai yang membelenggunya dan bebas serta lepas, namun dia tidak akan pernah mencobanya karena dia percaya bahwa dengan usaha tersebut dia tidak akan pernah dapat bebas dan lepas. Seringkali kita juga merasa terpenjara dalam penderitaan karena kita menganggap bahwa kebebasan dan keselamatan itu mustahil. Namun Allah menginginkan agar kita tetap datang pada-Nya dan mengadukan segala perkara kita. Allah menghendaki kita untuk mengalahkan keadaan, bukan dikalahkan keadaan. Amin.

 

5. Mandoding Haleluya No. 327:1
Marpangunsandeian bani Tuhan in,
puji sai pasangap ma Goran-Ni in.
Monang halani Hatani Tuhan in,
mangarapkon parpadanan in.
Sai mangarap bani padan ni Tuhanta Jesus Kristus.
Sai mangarap ma hita bai partobuson-Ni in.

 

6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami

 

Departemen Persekutuan GKPS