1. Mandoding Haleluya No. 439:1
O Tuhan tolong Ham ma au on tongtong,
na ibagas paruntolon.
Pitah holongMu tumang, boi pasonang uhurhu tongtong.
Sai tatap Ham ma Tuhan au na sombuh on,
hataMu in do Tuhan haluahon.
Anggo hudingat ganupan layakMu in,
o Tuhan malas ma uhurhin.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 71:23
“Marolob-olob do bibir hubani na mandoding-doding ahu Bamu, age tonduyhu na dob pinaluah-Mu.”
“Bibirku bersorak-sorai sementara menyanyikan mazmur bagi-Mu, juga jiwaku yang telah Kaubebaskan.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
tanpa menyangkal berkat dan kekuatan yang kita terima dari Tuhan, pada dasarnya tubuh manusia itu lemah. Jika saat ini kita masih merasa kuat dan belum menjadi lemah, maka akan tiba waktunya kita menjadi lemah. Jika bukan lemah fisik (tidak mampu lagi berjalan jauh, mengangkat beban, dan lain-lain), bisa jadi itu adalah lemah psikis (cemas, sedih, tawar hati, dan lain-lain). Satu-satunya yang bisa kita andalkan untuk tetap menjadi kuat, walaupun tubuh kita menjadi lemah, adalah roh kita. Markus 14:38 mengatakan, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
Roh itulah yang menggerakkan jiwa kita, dan juga tubuh kita, untuk tetap tertuju pada Tuhan. Roh itu jugalah yang memimpin kita untuk memuji dan bersorak-sorai kepada Tuhan. Dalam ayat harian kita hari ini, kedua hal itu dirasakan oleh pemazmur. Pertama, ia merasa lemah. Kelemahannya digambarkannya melalui keberadaannya yang menjadi tua (ayat 18). Kedua, ia merasa bebas (kuat). Walau ia berada dalam kelemahan dan masa tua, ia tetap memiliki kekuatan untuk memuji dan bersorak-sorai bagi Tuhan. Ia kuat di saat ia lemah, atau di dalam kelemahannya itu ia menjadi kuat. Ini juga yang dikatakan rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, “Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.” (2 Korintus 12:10).
Mengapa kita bisa tetap kuat di dalam kelemahan kita? Karena bibir kita masih bisa bersorak-sorai untuk memuji nama Tuhan. Ya, itulah sebaiknya yang kita lakukan dalam kelemahan kita, yaitu mengeluarkan pujian kepada Tuhan, yang memiliki energi yang positif dalam menopang kita dalam kelemahan. Hal ini tidak mudah untuk dilakukan, tetapi juga bukan mustahil untuk dikerjakan. Kita mampu mengalahkan kelemahan kita dengan mengucapkan kata-kata yang benar dan positif, yang keluar dari bibir kita. Marilah kita saling mendukung dan menguatkan melalui apa yang kita ucapkan. Waspadalah untuk setiap kata-kata yang kita keluarkan dari mulut kita. Tuhan Yesus berkata, “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.” (Matius 15:11). Maka melalui ayat harian hari ini, kita dikuatkan karena walaupun kita lemah, roh kita masih bisa menopang kita dalam kelemahan. Kita juga diingatkan bahwa dalam mengucapkan kata-kata yang keluar dari mulut kita, maka hal itu haruslah untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 452:1
Ija do jumpah, ianan na sonang,
Ulang holsohan jajat do na hurang.
Pitah bai Jesus do jumpah na sonang,
parsuhutanta na totap jonam.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS