1. Mandoding Haleluya No. 446:1
Sisada angkula do hita ganupan, ragam ni pagori do hita tongon.
Na sombuh, bayak dos do in bani Tuhan, seng dong ilioi, isarihon do tong .
Tuhanta do na gabe Hayu Anggur, rantingNi do hita on hajojor.
Jolom ma Jesus ulang ham pandur, ase tabun marbuah na ramos.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Parambilan 4:9
“Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.”
“Dearan do dua halak humbani na sandirian, ai dapotan upah na madear do sidea bani halojaonni.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
tidak ada seorang pun di antara kita yang diciptakan Allah menjalani kehidupan ini dengan seorang diri. Dengan adanya pasangan hidup, atau anggota keluarga, sahabat karib maupun orang yang memperhatikan kita, Allah telah menempatkan orang-orang dalam kehidupan kita untuk menolong agar kita semakin dapat melihat betapa baiknya Allah dan Ia sungguh mengasihi kita. Bila kita merasa sanggup sendirian dan menolak pertolongan dan peranan orang lain, maka hidup ini akan terasa sangat berat dan penuh dengan tekanan. Kita ditetapkan bukan untuk hidup dengan cara seperti itu. Syukur, karena Allah telah menjanjikan bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan dan melupakan kita, tetapi Dia tetap bekerja untuk memberikan kekuatan dan sukacita dalam hidup kita melalui orang-orang di sekitar kita jika kita mau membuka hati dan menerimanya. Siapakah yang diinginkan Allah untuk ditolong dan dikuatkan melalui kita? Marilah kita pikirkan saat ini. Dengan pertolongan-Nya, bersama-sama kita akan menjadi kuat.
Dengan hikmat yang diperoleh raja Salomo, ia menemukan bahwa yang terpenting dan paling berharga dalam hidup lebih dari segala sesuatu adalah sahabat yang sejati. Hal inilah yang dikatakannya dalam nas hari ini bahwa, “berdua lebih baik daripada seorang diri karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.” Dia setuju dengan Allah bahwa, “tidak baik manusia itu seorang diri saja” (Kej. 2:18). Hal tersebut sangatlah benar karena dalam suatu pekerjaan misalnya bahwa sekelompok pekerja akan dapat menyelesaikan yang lebih besar daripada seorang diri. Segala kesulitan akan menjadi mudah dengan empat tangan atau lebih daripada hanya dengan dua tangan saja. Meski mungkin keuntungannya terbagi, namun sesungguhnya mereka akan menerima upah yang lebih atas jerih payahnya. Dua orang atau lebih akan memiliki keahlian yang beragam dan saling berbagi kekuatan serta semangat kerja.
Benarlah bahwa berdua lebih baik daripada seorang diri terlebih ketika kita jatuh maka akan ada yang menolong kita. Ketika kita tersesat dan menyimpang dari jalan Tuhan, maka ada yang mengingatkan kita (Gal. 6:1–2). Ketika kita menghadapi serangan maka ada yang mendukung kita. Dengan persahabatan yang teguh maka kita tidak akan mudah runtuh. Maka kita sangat membutuhkan sahabat seiman secara emosional, praktikal dan spiritual untuk mendukung kita dalam kesulitan hidup. Kita dipanggil untuk hidup bersama (Ibr. 10:25; Kis. 2:44). Yesus juga berdoa agar kita tetap satu adanya sama seperti Dia dengan Bapa di sorga (Yoh. 17:21). Tubuh Kristus akan menjadi lebih kuat dan semakin terpelihara jika kita saling memperhatikan dan bertolong-tolongan dalam kesulitan hidup untuk meraih kemenangan bersama. Ketika Salomo mengatakan, “Berdua lebih baik daripada seorang diri,” ia mengetahui bahwa sahabat yang baik dan sejati adalah merupakan kekuatan dalam kelemahan, penghiburan dalam kesusahan, pertolongan dalam kesulitan, pendamping dalam kesendirian dan pelindung dalam menghadapi ancaman hidup. Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 216:1+3
Tonggor ma jenges ni in, ganup na sauhur in.
Parpambaenan na bujur ‘ge hatani pe botul.
Ai usih bai namur do, mangarbahi hajojor.
Jenges ni parsaoran niin, ganup na sauhur in.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS