
1. Mandoding “Pribadi yang Mengenal Hatiku”
S’perti rusa yang haus rindu aliran sungaiMu,
hatiku tak tahan menungguMu.
Bagai padang gersang, menanti datangnya hujan,
begitu pun jiwaku, Tuhan.
Hanya Engkau Pribadi yang mengenal hatiku.
Tiada yang tersembunyi bagiMu, s’luruh isi hatiku Kau tahu.
Dan bawa ‘ku ‘tuk lebih dekat lagi padaMu,
tinggal dalam indahnya dekapan kasihMu.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Habakuk 3:19
“Naibata Jahowa do hagogohon bangku, ibahen do naheihu usih songon nahei ni ursa; Ia do manogu ahu manlangkah bani ianan na gijang.” (Bani sibobahon koor, marhasoman parugas).”
“Allah Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
nas kita hari ini mengisahkan tentang kehidupan Habakuk pada zamannya. Menarik untuk melihat dan mengetahuinya, karena Habakuk adalah salah satu nabi yang diangkat oleh Allah untuk memimpin bangsa Yehuda. Habakuk tinggal di Yehuda pada akhir abad ke 7 SM sebelum bangsa Israel dibawa ke pembuangan. Persoalan muncul karena saat Habakuk menjadi nabi bagi bangsa itu, ternyata kondisi bangsa Yehuda hidup dengan mengabaikan keadilan sosial dan dilumpuhkan oleh ketakutan atas serbuan orang Kasdim (Hab. 1:2-11). Tidak hanya itu, tapi Habakuk juga harus berhadapan dengan sikap bangsa yang tidak mencintai keadilan, menghina Allah yang kudus. Keadaan ini bukanlah hal yang gampang bagi Habakuk, tetapi justru dalam situasi yang sulit tersebut, Habakuk mendeklarasikan sebuah pengakuan yang tertulis dalam nas kita hari ini. Lalu apa yang menjadi kesaksian iman Habakuk dalam masa sulit yang dihadapinya?
Jemaat Tuhan,
keteguhan iman yang dimiliki oleh Habakuk mendorongnya untuk memilih percaya kepada Tuhan. Sekalipun penderitaan tidak juga berakhir, Habakuk percaya bahwa Allah akan senantiasa menjadi kekuatannya. Allah menjadi sumber kekuatan yang memampukannya untuk bertahan dalam situasi yang sulit bahkan menjadi pemenang dalam situasi itu. Kekuatan Allah menjadi sumber bagi Habakuk untuk bertahan melaksanakan tugasnya sebagai nabi di tengah-tengah bangsa Yehuda. Habakuk dengan tegas memperlihatkan keteladanan dalam hidupnya dengan sebuah keputusan dan pilihan yang tepat. Bahkan Habakuk mengibaratkan kakinya seperti kaki rusa yang mampu berjejak di bukit-bukit. Seperti yang kita ketahui bahwa rusa adalah sejenis hewan yang memiliki kekuatan kaki yang mengagumkan. Dengan kelincahan kakinya, maka seekor rusa dapat menjejakkan kakinya di jalan yang berbatu, di hutan yang penuh rintangan, bahkan medan yang sulit, sehingga tidak mengherankan karena kelincahan kakinya, maka rusa mampu menjangkau puncak bukit yang tinggi. Kekuatan dan kelincahan kaki rusa juga menjadi dasar bagi rusa untuk mampu bertahan dalam situasi yang sulit, atau bahkan ketika datang musuh sekalipun, rusa mampu bertahan.
Jemaat Tuhan,
hidup ini harus terus berjalan, bahkan berjuang. Di luar sana ada banyak hal yang mungkin berat untuk kita hadapi. Bila melihat keberadaan kita saat ini, tentu kita tidak mampu menghadapi beratnya kehidupan ini. Tetapi justru melalui deklarasi dan kesaksian iman yang dinyatakan oleh nabi Habakuk dalam sebuah refleksi atas apa yang dialaminya, bahwa Habakuk hanya mengandalkan Allah dalam kehidupannya. Bahwa kekuatannya terbatas menghadapi beratnya hidup, kemampuannya terbatas untuk memenangkan situasi yang yang tidak ringan, itu benar, dan pada saat itulah Habakuk menuliskan pengakuan imannya. Nas ini secara tidak langsung mengajak kita untuk masuk dalam proses yang diberikan Allah kepada kita untuk mematangkan iman kita, sembari tetap mengandalkan Allah yang menjadi sumber kekuatan kita. Mengandalkan Tuhan yang siap membuat kaki kita bagai rusa, mampu berjejak di bukit terjal, melewati jalan berbatu dan terus melompat untuk bisa mencapai puncak bukit, sehingga akhirnya kita menang dalam perjuangan hidup ini. Maka selamat mengandalkan Allah yang menjadi sumber kekuatan kita dalam menghadapi hidup ini. Amin.
5. Mandoding Kidung Jemaat No. 332:1-2
Kekuatan serta penghiburan diberikan Tuhan padaku.
Tiap hari aku dibimbingNya; tiap jam dihibur hatiku.
Dan sesuai dengan hikmat Tuhan, ‘ku dib’rikan apa yang perlu.
Suka dan derita bergantian memperkuat imanku.
Tiap hari Tuhan besertaku, diberi rahmatNya tiap jam.
DiangkatNya bila aku jatuh, dihalauNya musuhku kejam.
Yang namaNya Raja Mahakuasa, Bapa yang kekal dan abadi,
mengimbangi duka dengan suka dan menghibur yang sedih.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS