“Sekarang bolehlah kami merasakan perjalanan para misonaris Pdt. August Theis dan Pdt. Guillaume dulu, pastinya lebih berat dari ini karena saat itu tidak ada jalan setapak di tengah hutan ini, apalagi kopi atau snack”. Demikianlah refleksi yang terucap di atas pondasi salib oleh Uwe Seibert dari Dekanat An der Dill, salah seorang tamu kemitraan GKPS dari Jemaat, saat melaksanakan doa bersama antara Departemen Pelayanan dan tamu kemitraan di hutan Sigiring-giring, pada Sabtu, 9 September 2023.
Ditambahkannya, mereka juga memiliki jalan napak tilas penginjilan sepanjang 19 km dari An der Dill ke Westerwald yang disebut “Missionsweg”. Di sepanjang hutan peziarah dapat membaca sejarah penginjilan diantaranya August Theis dan Guillaume.
Pendeta GKPS Resort Haranggaol Pdt. Michael Purba menyambut cerita itu bahwa Simalungun pun memiliki jejak penginjilan dari Hutan Sigiring-giring, Purba Saribu dan Tiga Ras. Bahkan Pdt. Guillaume sendiri dimakamkan di tanah Simalungun. Semoga Hutan Sigiring-giring ini dapat direalisasikan menjadi hutan wisata iman atau “Missionsweg” milik orang Simalungun, tempat kita belajar sejarah penginjilan di GKPS.
Sebelum doa bersama, Pdt. Relson Girsang dan pemuda dari GKPS Bane mempersiapkan jalan menuju tempat berdoa. Turut hadir pada doa bersama ini Praeses GKPS Distrik III Pdt. Jan Sudiaman Sinaga, Sekretaris Jemaat GKPS Haranggaol St. Jonson Purba, mantan Korpel Namaposo GKPS Distrik III Putra Humicael Saragih dan Namaposo GKPS Distrik III. Doa Bersama ini ditutup dengan penanaman pohon dan kopi di sekitar pondasi salib. (bgs/hks)
Pewarta: Pdt. Dr. Jenny Purba