Ibadah Harian Keluarga GKPS
Rabu, 20 September 2023
1. Mandoding Haleluya No. 107:1-2
Irikkon nasiam ma Au, sonai nini Tuhanta.
Sai parnalang ma dirimu, Hatang-Ku ma lah harga.
Sai mambur bahenlah ganup, parlahoumin na so talup.
Au do palihar dalanmin, na dompak hagoluhan;
Ai seng be kahou langkahmin, daoh pakon hamagouan.
Au parhiteian na bujur, bai hasonangan na botul.
2. Tonggo
3. Ayat Harian: Psalmen 112:5
“Martuah do halak paridop ni uhur ampa na ra papinjamkon, anjaha na mandalankon horjani domu hubani aturan.”
“Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya.”
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
nas kita hari ini termasuk ke dalam perikop tentang kebahagiaan yang didapat oleh orang benar. Siapa itu orang benar? Jika kita mengatakan bahwa orang benar adalah orang yang tidak memiliki kesalahan atau dosa, maka jawaban tersebut keliru. Tidak ada orang di dunia ini yang tidak bersalah atau tidak berdosa. Semua orang di dunia telah berbuat salah atau dosa (Roma 3:23). Lalu, siapakah orang benar itu? Salah satu tanda dari orang benar adalah bahwa dia mengakui kesalahan dan dosanya, tetapi dia berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan dan dosanya tersebut. Tanda lain dari orang benar dituliskan dalam ayat harian bagi kita hari ini, yaitu: menaruh belas kasihan, memberi pinjaman, dan melakukan urusannya dengan sewajarnya.
Darimana seseorang bisa berbelas kasihan? Jawabannya adalah dari roh Allah yang diam di dalam dirinya. Allah kita adalah Allah Maha Pengasih, yang menaruh belas kasihan kepada manusia. Roma 9:15 mengatakan, “Sebab Ia berfirman kepada Musa: “Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.” Jadi, kita pun bisa berbelas kasih kepada sesama manusia. Salah satu tanda kita menaruh belas kasihan kepada sesama kita adalah dengan memberikan pinjaman. Seseorang pastilah merasa sangat perlu, sehingga harus meminjam kepada orang lain. Jika yang hendak dipinjam itu ada pada kita, dan kita menaruh belas kasihan kepadanya, maka hal tersebut kita tunjukkan melalui memberikan pinjaman kepadanya. Sekali lagi, kesediaan memberikan pinjaman ini adalah salah satu tanda orang benar. Mazmur 37:21 mengatakan, “Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah.” Pinjaman yang kita berikan tidaklah harus besar dan banyak, melainkan sesuai dengan yang diperlukan (bdk. Ul. 15:8). Ditambah lagi, pinjaman tersebut janganlah kita lakukan dengan tujuan agar mendapat bunga uang darinya (bdk. 22:25).
Tanda lain dari orang benar adalah melakukan urusannya dengan sewajarnya. Tidak semua hal atau pekerjaan di dunia ini bisa kita lakukan dan selesaikan. Kita adalah manusia yang terbatas. Jika kita memaksakan diri kita untuk melakukan pekerjaan di luar batas kemampuan kita, maka kita telah membohongi diri kita sendiri. Janganlah juga kita memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kita pikirkan (Roma 12:3). Maka, melakukan urusan kita dengan sewajarnya adalah melakukan sesuatu dengan setia, tidak melebihi dari apa yang bisa kita lakukan, serta tidak melakukan segala cara (bahkan berbuat curang) untuk mencapai urusan tersebut. Inilah tanda bahwa kita orang benar dan hidup di dalam kebenaran. Tuhan Yesus telah memintakan hal tersebut kepada Bapa di dalam doaNya, yaitu agar kita hidup kudus di dalam kebenaran (Yoh. 17:17). Amin.
5. Mandoding Haleluya No. 394:1+3
Sai pasada Ham ma Tuhan, haganupan Kuria-Mu.
Ase tong irahut bani holong-Mu.
Janah sipangihut bai aturan-Mu.
Pitah kuasa-Mu do Tuhan, batar-batar nami nuan.
Gabe pangajaman, panungkunan rup,
gogoh lao manlawan, dousa haganup.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS