Ibadah Harian Keluarga GKPS
Jumat, 22 September 2023
1. Mandoding: Kidung Jemaat No. 64:1-2
Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar,
ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar.
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Ya Tuhanku, pabila kurenungkan pemberianMu dalam Penebus,
‘ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus.
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
2. Tonggo/Doa
3. Ayat Harian: Psalmen 75:2
Ipuji Hanami do Ham, ale Naibata, ipuji Hanami do Ham, anjaha sidilo goran-Mu do mambaritahon halongangan na binahen-Mu.
Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kami bersyukur, dan orang-orang yang menyerukan nama-Mu menceritakan perbuatan-perbuatan-Mu yang Ajaib.
4. Renungan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Keistimewaan dari ayat harian ini dalam konteks Mazmur 75 secara keseluruhan adalah seruan dan ungkapan syukur dari pemazmur Ketika berada dalam situasi hidup yang sulit. Dalam Mazmur 74 sudah dituliskan tentang nyanyian ratapan karena Bait suci rusak, sehingga mereka menuliskan semua gejolak hati dan kesulitan yang dialami serta kerinduan pada Tuhan untuk bersegera menolong dan menghibur mereka. Situasi dan kondisi yang sama masih dihadapi Mazmur 75, tetapi sikap yang diambil dan diserukannya adalah bersyukur dan menyerukan nama Tuhan.
Dalam pengucapan syukur tersebut, Pemazmur kembali melihat dan merasakan penyertaan Tuhan. Kesadaran dari pemazmur ini adalah bahwa ada banyak pekerjaan yang dilakukan Tuhan bagi umat-Nya yaitu pekerjaan – pekerjaan yang menakjubkan yang berbeda dengan pemeliharaan yang dilakukan Tuhan kepada umat-Nya. Ingatan akan pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang dahsyat tersebut pastilah melahirkan hati yang bersyukur dan menyerukan nama Tuhan. Dalam mazmur 75 ayat 11disebutkan bahwa segala tanduk orang-orang fasik akan dihancurkan-Nya, tetapi tanduk-tanduk orang benar akan ditinggikan. Hal ini adalah perbuatan besar yang sudah dan akan terus dilakukan Tuhan, sehingga pengetahuan dan keyakinan sedemikian membuat pemazmur mampu mengucap syukur dan menceritakan perbuatan Tuhan yang Ajaib.
Dengan mengucap syukur kepada Allah, pemazmur juga menggelorakan dan menyatakan kedekatan kepada Allah. Kedekatan yang dimaksud dalam konteks Mazmur 75 ini adalah kedekatan janji-janji Tuhan yang akan dinyatakan dan digenapi bersama dengan kuasa dan waktu-Nya Tuhan. Dalam mazmur 75 ayat 7-8 dikatakan: sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim; direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain. Hal ini menandakan bagaimana keyakinan dan dekatnya pemazmur kepada Tuhan, sehingga pengenalan dan keyakinan yang sedemikian menjadikannya berulang-ulang dan terus menerus mengucap syukur kepada Tuhan.
Pada akhirnya dari pengalaman pemazmur ini kita dapat berefleksi bahwa bersyukur mengubah cara kita memaknai tantangan hidup. Dietrich Bonhoeffer, seorang pendeta dan teolog Jerman yang dibunuh di kamp konsentrasi Nazi karena melawan Hitler pernah berkata, “Hanya oleh rasa syukur saja kehidupan ini menjadi kaya.” Jika seorang seperti Bonhoeffer yang hidup dan disiksa di kamp penyiksaan bisa berkata-kata demikian, maka terlebih lagi kita semua. Kita diminta untuk mengingat semua hal—baik itu besar ataupun kecil—yang telah Allah berikan kepada kita, dan mengucap syukur kepada Allah atas segala hal tersebut. John Mac Arthur, seorang pendeta dan penulis merangkumnya dengan tepat: “Hati yang bersyukur…sangat berbeda dengan kebanggaan, keegoisan, dan kekhawatiran. Hati yang bersyukur itu menolong orang-orang percaya untuk bersandar sepenuhnya pada Tuhan, bahkan dalam masa-masa yang paling berat sekalipun. Tak peduli seberapapun berombaknya lautan, hati orang percaya dapat tetap tenang karena pujian dan rasa syukur yang tulus kepada Tuhan.” Amin
5. Mandoding: Haleluya No. 411: 1-2
Diatei tupa ma bamu Ham Naibata, mambaen tupa humpulannami on.
Igomgom Ham do horja nami on torsa, gok malas uhur do hanai ijon.
Ibere Ham do damei na tarsulur, sanggah manranggi horja haganup.
Nuan hanami rap marmalas uhur, mardingat haganup pambaenan-Mu.
Ipardimata Ham do tong hanai on Tuhan, ai sorap do Tonduy-Mu in tongtong.
Ase torsa mardalan horja ganupan, Kuasa-Mu do in mambaen sintong.
Porini dong rundut ni paruhuran, sirsir do Ham manohu hanai on.
Ai hata-Mu do tong na pagolpahon, mambaen tapang nuan ganup ijon.
6. Tonggo Ham Bapanami/Doa Bapa Kami
Departemen Persekutuan GKPS