Bahan PA Seksi Namaposo Minggu 1 Oktober 2023 (17 Set. Trinitatis)
Nas : Yakobus 1: 12-14
Usul doding/lagu : “Ujilah Aku Tuhan”
Tema : Tahan dalam Pencobaan
Tujuan : Agar pemuda tidak mudah goyah apabila dalam pencobaan dan tetap mengandalkan Tuhan.
Tahan dalam Pencobaan
Jika dalam bangku pendidikan ujian dimaknai sebagai alat untuk mengukur kepahaman peserta didik dalam pengajaran yang ia peroleh, lalu bagaimana dengan cobaan yang kita dapati dalam hidup? Setiap orang memiliki pemahaman sendiri akan hal ini. Dan dalam pemahaman saya sendiri saya memahami bahwa pencobaan yang kita dapati dalam hidup sebagai batu loncatan bagi kita untuk menuju level Iman yang lebih tinggi. Pencobaan tersebut dimaksudkan untuk melihat kualitas Iman seseorang. Orang yang memiliki Iman yang teguh tentu akan berbeda melampaui cobaan yang didapatinya dalam hidupnya dengan orang yang tidak memiliki Iman yang teguh. Jika dalam bangku pendidikan yang lulus dalam ujian dengan nilai yang bagus akan naik ke kelas ataupun tingkat yang lebih tinggi dan memperoleh kejuaraan sebagai wujud penghargaan terhadap dirinya dengan piala, hadiah alat-alat tulis dan bahkan mungkin dengan hadiah uang. Dalam hidup juga demikian, orang yang bertahan dalam pengujian dan pencobaan dalam dirinya pun juga akan memperoleh penghargaan yaitu “Mahkota Kehidupan”.
Saudara/i sadar atau tidaknya ketika kita sedang menghadapi pencobaan ataupun ujian hidup kita cenderung mencari kambing hitam atas pergumulan hidup yang kita alami, coba kita flashback pada kejatuhan manusia ke dalam dosa dimana Adam, Hawa dan ular saling menyalahkan satu sama lain tidak ada diantara mereka yang mengakui dirinya bersalah. Tidak berhenti sampai disitu, kita tidak cukup puas pada mengkambinghitamkan ciptaan lain atau sesama kita tetapi kita juga ikut menyalahkan Tuhan Sang pencipta. Dan dalam perikop ini Yakobus tegaskan bahwa sikap seperti itu tidak benar. Saudara/i ada banyak tokoh yang Alkitab kisahkan terhadap ketahanannya dalam ujian, salah satunya adalah Yesus Kristus. Lalu masihkan kita bisa berargumen bahwa pencobaan yang kita dapati dalam hidup berasal dari Allah? Bagaimana mungkin seorang Bapa yang selalu memikirkan, memberikan, dan menganugerahkan yang terbaik bagi kita mencobai anak-Nya? Yakobus tegaskan bahwa pencobaan dan ujian itu tidak berasal daripada Allah melainkan dari si iblis (Efesus 6: 10-12) dan dari diri kita sendiri (Yakobus 1: 14). Kita sudah mengetahui bahwa iblis senantiasa berusaha untuk berperang melawan dan menjatuhkan kita. Itulah sebabnya si iblis akan menggunakan segala cara untuk menjatuhkan kita dalam dosa, ketika kita tergoda dan mau menuruti kata-kata iblis. Kitalah yang bertanggungjawab penuh atas kejatuhan sebab keinginan untuk jatuh dan berbuat dosa berasal dari dalam diri kita. Iblis sangat cerdik sehingga ia dengan cepat membisikkan kata-kata yang menghasut kita untuk berontak dengan Tuhan. Demikian pula dengan diri kita, kita dengan rasa tidak pernah puas dengan apa yang kita miliki, sikap yang mau menang sendiri yang berimbas pada menggali lubang sendiri, dan menganggap bahwa kita tidak pernah berbuat kesalahan.
Pencobaan yang datang dari keinginan yang jahat apabila dibuahi akan menghadirkan dosa yang mendatangkan maut. Karena keinginan dan nafsu yang jahat yang tidak adanya pengendalian dan penguasaan akan semakin besar dan bisa menghancurkan siapa saja bahkan diri kita sendiri dan kita cenderung tidak menyadari hal tersebut. Jangan mau ditaklukkan oleh pencobaan yang dari si iblis, tapi taklukkanlah diri mu lebih dahulu dari keinginan dan nafsu mu yang menuruti bisikan si iblis. Kuasai dan kendalikan diri mu terlebih dahulu, baru minta penyertaan Tuhan agar beroleh kekuatan untuk mengalahkan keinginan si jahat serta andalkanlah Tuhan dalam pencobaan dan ujian yang kita hadapi. Karena yakinlah di balik pencobaan dan ujian yang kita dapati dalam hidup kita Tuhan mengharapkan kita menang, melampaui serta lulus dalam tahan uji pencobaan dan ujian tersebut sehingga kualitas Iman kita pun akan menaiki tingkat yang lebih tinggi lagi. Yakinlah, dengan Iman Tuhan melihat dan menolong. Tidak selalu kita melihat Tuhan bekerja secepat yang kita harapkan namun terpenting ialah kita tahu bahwa Tuhan senantiasa beserta kita bahkan dalam pencobaan. Yesus sangat setia dalam hidup kita dan mengawal kita setiap saat. Karena itu, tetaplah bertahan dan jangan goyah dalam pencobaan dan ujian yang saat ini tengah kita hadapi. Karena segala sesuatu akan indah pada waktunya, dan Tuhan tidak akan membiarkan kita sampai terjebak. Lihatlah terus pada mahkota kehidupan yang Tuhan janjikan, jadikan itu semangat juang kita untuk mengalahkan pencobaan dan ujian yang kita hadapi. Amin, Tuhan Yesus memberkati kita.